Satlantas Polres Demak 24 Jam Atur Arus Lalu Lintas karena Banjir di Jalur Pantura

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Demak bersama jajaran terkait melakukan pengaturan dan rekayasa arus lalu lintas di titik kemacetan depan PT Hartono Istana Teknologi (HIT) Polytron, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Kemacetan panjang terjadi akibat banjir yang melanda wilayah Semarang dan sebagian Kecamatan Sayung, dengan ketinggian air di depan PT Polytron mencapai sekitar 40 sentimeter.

Kondisi tersebut menyebabkan arus lalu lintas di jalur Pantura tersendat hingga 14 kilometer, dari titik banjir hingga Jalan Lingkar Demak.

Kasat Lantas Polres Demak, AKP Thoriq Aziz, mengatakan pihaknya telah menerapkan rekayasa arus serta menurunkan personel untuk mengurai kemacetan.

Petugas juga membantu masyarakat yang kendaraannya mogok akibat genangan air.

“Kami terus melakukan pengaturan dan pengalihan arus di titik-titik padat.

Beberapa kendaraan roda dua bahkan harus dievakuasi secara manual karena ketinggian air cukup signifikan,” ujar AKP Thoriq, Jumat (24/10/2025).

Polres Demak juga mengimbau pengendara dari arah Kudus menuju Semarang untuk menggunakan jalur selatan, yakni Jalan Lingkar Demak – Wonosalam – Dempet – Godong – Gubug – Karangawen – Mranggen – Semarang.

Jalur ini dinilai lebih aman dari genangan air dan dapat menjadi alternatif untuk menghindari kemacetan di jalur Pantura.

Selain fokus pada kelancaran lalu lintas, Polres Demak bersama relawan setempat turut membantu evakuasi warga yang motornya mogok akibat banjir.

Sementara itu, Kapolres Demak AKBP Ari Cahya Nugraha menyampaikan, pihaknya telah menyiagakan seluruh personel guna memberikan pelayanan dan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir.

“Kami mengutamakan keselamatan masyarakat dan kelancaran arus lalu lintas.

Petugas disiagakan 24 jam untuk membantu warga, baik dalam pengaturan, evakuasi, maupun pendampingan di lapangan,” ujarnya.

Kapolres juga mengimbau masyarakat agar tidak memaksakan diri melewati jalur yang tergenang tinggi dan memanfaatkan jalur alternatif yang lebih aman.(afn)