Banjir Demak
Pengendara Pilih Hindari Macet Pantura, Sejumlah Jalur Alternatif di Demak Tergenang Banjir
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Demak dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah titik mengalami banjir.
Penulis: faisal affan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Demak dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah titik mengalami banjir.
Sejumlah sungai yang biasanya tidak meluap kini melimpas hingga menggenangi jalan, termasuk di jalur alternatif Onggorawe–Mranggen.
Jalur yang kerap digunakan pengendara untuk menghindari banjir di kawasan Pantura Sayung Demak itu kini juga tergenang air akibat limpasan sungai di sisi timur jalan.
Jamal, warga setempat, mengatakan banjir di jalur alternatif tersebut terjadi pada Rabu (22/10/2025) sore.
“Hujan deras dengan durasi lama membuat air sungai meluap dan masuk ke jalan. Semalam airnya cukup tinggi hingga masuk ke rumah warga,” ujarnya, Kamis (23/10/2025).
Ia menambahkan, kondisi sungai yang dangkal memperparah banjir karena jarang dilakukan pengerukan.
“Sungainya memang sudah dangkal. Jadi kalau hujan deras sebentar saja pasti langsung meluap. Jarang dikeruk,” tambahnya.
Berdasarkan pantauan TribunJateng.com, genangan air di jalur alternatif Onggorawe–Mranggen terlihat mulai dari perempatan Waru hingga ke arah utara.
Selain tergenang air, jalur ini juga banyak mengalami kerusakan dengan lubang-lubang besar yang membahayakan pengendara, terutama pengguna sepeda motor.
Sementara itu, jalur alternatif melalui Jalan Diponegoro Wonosalam yang menghubungkan wilayah Kalikondang dan Grogol juga terpantau padat.
Banyak kendaraan pribadi roda empat dan sejenisnya yang memilih jalur tersebut untuk menghindari banjir di Pantura, menyebabkan penumpukan kendaraan cukup panjang dari kawasan TF Jogoloyo hingga ke Pasar Wonosalam.
Dari pantauan CCTV Dinas Perhubungan Kabupaten Demak, arus lalu lintas di Jalan Pantura Sayung, tepatnya di Desa Sriwulan (perbatasan Demak–Semarang), tampak tersendat.
Kedalaman air di wilayah perbatasan tersebut mencapai sekitar 40 sentimeter, sementara di kawasan Terboyo mencapai 50 hingga 60 sentimeter.
Banjir juga melanda wilayah Desa Ploso, Kecamatan Karangtengah, yang merupakan jalur alternatif warga menuju kecamatan lain.
Ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 40 sentimeter, sehingga menghambat arus lalu lintas menuju Kecamatan Wonosalam, Karangtengah, dan Guntur.
| Jalur Pantura Sayung Demak Lumpuh, Begini Cerita Sopir dan Pemotor yang Terjebak Banjir |
|
|---|
| Polres Demak Akan Kerahkan 400 Lebih Personel Kawal Konvoi Warga NU di Lokasi Banjir Rob Pantura |
|
|---|
| Banjir Demak Meluas! 13 Desa di 5 Kecamatan Terendam, Ribuan Rumah Terdampak |
|
|---|
| Tidur Sering Nyemplung Air Padahal Lagi Sakit, Kisah Ana Rawat Anak-anaknya di Tengah Banjir Demak |
|
|---|
| Jeritan Korban Banjir Demak: Bertahan di Tengah Genangan, Menanti Bantuan yang Tak Kunjung Datang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.