Berita Jawa Tengah
PWNU Jateng Siapkan Langkah Perkuat Pesantren Hadapi Tantangan Zaman
PWNU Jateng mengkaji fenomena penurunan minat orangtua untuk memondokkan anak yang terjadi di beberapa wilayah.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memperkuat peran pesantren di tengah tantangan zaman yang terus berubah.
Ketua Tanfidziah PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghafar Rozin (Gus Rozin) menegaskan pentingnya transformasi tata kelola pesantren agar tetap relevan, adaptif, dan diminati masyarakat.
“Kami sedang menyiapkan sejumlah program yang langsung menyentuh kebutuhan pesantren, seperti kampanye kebersihan, pola hidup sehat, serta peningkatan tata kelola kelembagaan,” kata Gus Rozin di sela-sela Halaqah Pengasuh Pesantren se-Jawa Tengah di GOR PGRI Wujil, Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat (24/10/2025).
Baca juga: PWNU Jateng Dorong Santri Pesantren Rajin Publikasi, Gus Rozin: Biar Warga Tidak Salah Paham
Baca juga: RMI PWNU Jateng Gelar Pekan Madaris NU Pertama se-Indonesia, Ribuan Guru dan Santri Kumpul di Jepara
Menurut dia, perubahan standar wali santri saat ini menuntut pesantren untuk berbenah.
Jika dahulu orangtua memondokkan anaknya semata-mata untuk mengaji, kini mereka juga memperhatikan faktor lain seperti fasilitas, kebersihan, hingga menu makanan harian.
“Bahkan ada wali santri yang mencari pesantren dengan fasilitas AC. Ini menunjukkan bahwa ekspektasi masyarakat terhadap pesantren kini semakin tinggi,” imbuh dia.
Gus Rozin menekankan bahwa pengelolaan pesantren modern tidak berarti meninggalkan nilai-nilai klasik yang menjadi ruh pesantren.
Selain pembenahan tata kelola, PWNU juga mendorong pesantren agar lebih aktif dalam membangun komunikasi publik.
Selama ini, kata Gus Rozin, masih terdapat pesantren yang kurang menonjol di ruang publik padahal memiliki kualitas pendidikan yang baik.
“Sebagian pesantren sudah sadar pentingnya publikasi dan aktif di media sosial, tapi sebagian lainnya masih fokus di dalam. Akibatnya, masyarakat umum kurang mengenal pesantren secara utuh,” ungkap dia.
Baca juga: Pemprov Jateng Gandeng 18 Lembaga PWNU Tangani Sejumlah Bidang
Baca juga: 100 Ribu Warga NU Demak Akan Gelar Istighosah dan Aksi Jalan Kaki, PWNU Jateng Sentil Pemerintah
Gus Rozin menilai, penting bagi pesantren untuk membangun satu pintu komunikasi ke luar, agar masyarakat luas memahami nilai-nilai dan praktik baik yang ada di dalam pesantren.
“Contohnya, kerja bakti di pesantren sering disalahpahami sebagai perbudakan. Padahal itu bagian dari pendidikan karakter dan tanggung jawab sosial,” jelas dia.
Selain memperkuat komunikasi, PWNU Jateng juga tengah mengkaji fenomena penurunan minat orangtua untuk memondokkan anak yang terjadi di beberapa wilayah.
Dari 36 PCNU di Jawa Tengah, rata-rata mengalami penurunan sekira 10 persen.
“Kami sudah melakukan studi. Ternyata bukan hanya di pesantren, sekolah-sekolah lain juga mengalami penurunan jumlah siswa karena populasi anak usia sekolah yang menurun,” bebernya.
Melalui berbagai langkah ini, Gus Rozin berharap pesantren mampu menjadi lembaga yang semakin kuat, sehat, dan berdaya saing tanpa kehilangan jati diri.
“Transformasi pesantren harus dipercepat, bukan lewat regulasi, tapi lewat inisiatif dan kesadaran para pengurusnya."
"Kami ingin pesantren tetap menjadi pusat nilai, tapi juga mampu menjawab kebutuhan zaman,” pungkas dia. (*)
| Pemasangan Girder Tol Yogyakarta-Bawen Seksi 6 Masih Berlangsung 5 Hari Lagi, Begini Prosesnya |
|
|---|
| Link Live Streaming CCTV Pantauan Banjir di Sayung Demak Jumat 24 Oktober 2025 |
|
|---|
| Taj Yasin: Wakaf Uang ASN di Jateng Bisa Dikolaborasikan dengan Masjid untuk Kembangkan Usaha |
|
|---|
| Pemkab Banyumas Siapkan 1.500 Hektare Kawasan Industri Pendukung Tol Pejagan-Cilacap |
|
|---|
| Konstruksi Tol Pejagan-Cilacap Mulai 2029, Dibagi 5 Seksi Lintasi 3 Kabupaten |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.