Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Jembatan Sukopuluhan-Mencon Pati Sudah Mulai Ditangani Setelah Fondasinya Ambrol

Jembatan Sukopuluhan-Mencon yang sebagian talut fondasinya ambrol pada Kamis (23/10/2025)

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
IST
PERBAIKAN JEMBATAN - Proses perbaikan talut opritan dan fondasi Jembatan Sukopuluhan-Mencon, Desa Pelemgede, Kecamatan Pucakwangi, Pati, Senin (27/10/2025). Dok Pemdes Pelemgede 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Jembatan Sukopuluhan-Mencon yang sebagian talut fondasinya ambrol pada Kamis (23/10/2025) lalu, saat ini sudah dikerjakan perbaikannya.


Jembatan yang berada di Dukuh Kudur, Desa Pelemgede, Kecamatan Pucakwangi, Pati, tersebut fondasinya ambrol setelah terjadi hujan deras.


Fondasi tanggul di sisi jembatan tersebut longsor diduga akibat tidak mampu menahan arus air sungai di bawahnya yang meningkat drastis akibat curah hujan tinggi.


Jembatan berukuran 12×7 meter itu baru saja selesai pengerjaannya sekira dua pekan sebelum sebagian fondasinya ambrol.


Jembatan tersebut mulai dikerjakan pada Mei 2025 lalu oleh CV Aji Karya Mukti.


Adapun anggaran pembangunannya senilai Rp1,89 miliar, bersumber dari APBD Kabupaten Pati 2025.


Sedianya, warga bersama pemerintah desa setempat berencana menggelar acara selamatan atau tasyakuran atas selesainya pembangunan jembatan tersebut pada Jumat (24/10/2025).


Namun, lantaran terjadi kerusakan, acara tasyakuran pun ditunda.


Kepala Desa Pelemgede, Hadi Mustamar, mengatakan bahwa pada Kamis lalu, pihaknya mendapat laporan berupa kiriman video dari ketua RT setempat.


Pihaknya pun langsung meneruskan laporan tersebut kepada Bupati Pati Sudewo.


"Kejadian Kamis kurang lebih pukul 17.00 WIB. Saya melapor ke bupati sekitar pukul 19.00 dan langsung direspon oleh beliau," kata Hadi, Senin (27/10/2025).


Bupati Pati Sudewo pun segera menugaskan personel Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) agar segera mengambil langkah tindak lanjut.


Hadi juga meminta pertimbangan kepada Bupati Pati apakah perlu melapor juga ke pihak pemborong atau kontraktornya.


"Beliau (bupati) pun menegaskan telah menugaskan PU untuk segera ke lokasi. Dan benar, pada Jumat pagi, dinas terkait langsung terjun ke lokasi," jelas dia.


Hadi menilai, pihak kontraktor tentu lebih mengetahui penyebab pasti kejadian ini.


Namun demikian, sebelum talut jembatan ambrol, memang hujan terus turun sejak sore hingga malam selama beberapa hari.


"Jadi langsung mendapat tindak lanjut. Pembangunan jembatan tersebut bukan merupakan swakelola, melainkan dari pihak pemerintah daerah.

Tugas saya kemarin melaporkan kejadian awal ambrolnya jembatan tersebut, baik kepada Bupati Pati, BPBD, Camat, maupun pihak terkait lainnya," jelas Hadi.


Sebelum kejadian, dia juga sempat mengecek bahwa di beberapa titik, terutama bagian kanan-kiri jembatan, pengurukannya kurang maksimal. 


"Jadi kejadian kemarin itu memang karena faktor intensitas hujan yang tinggi dan kontruksi tanggulnya juga menurut saya perlu ada tiang atau penyangga untuk membantu menopang tanggul yang kemarin jebol," papar dia.


Terkait waktu pengerjaan perbaikan talut jembatan yang jebol, pihaknya mengaku belum mengonfirmasi lagi kapan bakal selesai. 


Namun demikian, Hadi berharap pengerjaan dapat segera diselesaikan.


Sebab, jembatan tersebut merupakan akses vital masyarakat.


"Jembatan itu tidak hanya untuk warga Desa Pelemgede saja, melainkan juga dimanfaatkan warga dari desa lain, antara lain Mencon, Kletek, serta Terteg. Jembatan itu juga merupakan akses jalan kabupaten. Harapan saya secepatnya perbaikan dapat terselesaikan agar segera dapat digunakan masyarakat," tandas dia.


Sebelumnya, Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, meninjau langsung lokasi jembatan pada Jumat (24/10/2025).


“Talut opritan dan talut jembatan ambrol. Namun, secara struktur jembatan masih dalam kondisi aman,” kata dia.


Hasto menjelaskan, debit air tinggi akibat hujan lebat menjadi faktor utama penyebab kerusakan tersebut.


“Talut terdorong air sehingga ambrol. Saat ini proses perbaikan talut dan pemadatan tanah urukan sedang dimaksimalkan,” ucap dia.


Hasto menegaskan, perbaikan bagian fondasi yang rusak masih menjadi tanggung jawab pihak kontraktor atau pelaksana. Sebab, proyek masih dalam masa pemeliharaan. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved