Pemkab Kebumen Gelontorkan Bantuan Rp 22,3 Miliar, Paling Banyak Untuk Infrastruktur dan Pendidikan

TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen menyalurkan hibah dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Tahun Anggaran 2025 senilai Rp 22,3 miliar.

Bantuan diserahkan langsung secara simbolis oleh Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, Ketua DPRD Kebumen, Saman Halim Nurrohman serta perwakilan anggota dewan kepada perwakilan penerima di Pendopo Kabumian, Senin (3/11/2025).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kebumen, Sri Kuntarti menyampaikan, total ada 22,3 miliar bantuan, hibah dan BKK yang disalurkan kepada penerima manfaat kesempatan kali ini.

Baca juga: Pemkab Kebumen Siapkan SE Larangan Penggunaan Odong-odong Untuk Alat Transportasi

Dia merinci bantuan infrastruktur desa di 48 desa senilai total Rp 9,17 miliar, bantuan satu unit rehabilitasi dan 9 unit relokasi senilai total Rp 285 juta dan bantuan hibah semen untuk 129 penerima senilai Rp 1,12 miliar.

Kemudian bantuan terkait pendidikan baik itu untuk rehabilitasi ruang kelas, pengadaan TIK, pembangunan ruang kelas baru serta bantuan sosial bagi siswa kurang mampu senilai total Rp 8,47 miliar dan bantuan alat dan seragam kesenian senilai Rp 1,43 miliar.

Kemudian bantuan untuk pemberdayaan tiga koperasi dan 1 kelompok usaha genteng senilai Rp 470 juta. Selain itu ada juga bantuan sarpras pertanian senilai Rp 1,16 miliar dan pengolahan sampah senilai Rp 246 juta.

"Bantuan disalurkan dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemda serta untuk memperkuat sinergi antara Pemkab Kebumen dengan penerima bantuan dalam rangka percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat," katanya.

Bupati Kebumen, Lilis Nuryani mengatakan, penyaluran hibah dan bantuan keuangan ini wujud nyata komitmen dari pemerintah daerah kepada masyarakat. Program hibah dan BKK ini menjadi bagian penting dari upaya pemda dalam mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan. Dia menerangkan, bantuan hibah untuk membantu kegiatan sosial dan pemberdayaan. Sedangkan BKK sebagai upaya memperkuat pembangunan di tingkat desa.

"Tujuannya satu, supaya manfaat pembangunan bisa dirasakan secara adil dan merata," jelasnya.

Menurutnya, butuh kerja sama dan partisipasi dari semua pihak supaya pembangunan berjalan lancar. Oleh karena itu dia menekankan supaya bantuan alat dirawat dan digunakan sebaik-baiknya.

"Kalau yang diterima berupa alat, seperti traktor, mohon dirawat dan digunakan sebaik mungkin. Jadikan alat itu penambah semangat kerja, bukan hanya pajangan di gudang," ungkapnya.

"Tolong jangan sampai hilang," lanjut Bupati Kebumen.

Kemudian kepada desa penerima BKK, Lilis berpesan supaya dana dikelola dengan terbuka dan transparan serta melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya supaya tumbuh rasa memiliki.

Dia mengajak penerima bantuan supaya menjadikan momen tersebut untuk memunculkan gerakan bersama membangun desa yang mandiri, memperkuat ekonomi rakyat serta menumbuhkan gotong royong. Pihaknya akan terus mendampingi agar pemanfaatan hibah dan BKK berjalan tepat sasaran.

"Mari kita jadikan bantuan ini sebagai langkah awal menuju perubahan yang lebih besar. Perubahan yang lahir dari kerja sama, keikhlasan, dan semangat membangun. Saya yakin, dengan kebersamaan, Kebumen akan terus tumbuh menjadi daerah yang berdaya, beriman, maju, sejahtera, dan berbudaya. (Ais)