Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut
Kronologi 6 Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut Saat Tubing di Kendal, 3 Tewas, BPBD: Tiba-tiba Banjir
Berikut kronologi enam mahasiswa UIN Walisongo Semarang hanyut saat wisata tubing di Kendal.
Ayahnya meninggal sekitar satu tahun lalu.
Ia juga memiliki seorang kakak perempuan, Syafira Unsa, yang kini sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Sejak sang ayah tiada, Jibril menjadi sandaran ibunya.
Ia kerap pulang dari Semarang hanya untuk menemani dan membantu usaha kecil keluarga.
“Meski jarang ngobrol, tapi kalau libur pasti pulang,” kata Yusuf.
Kini, rumah tempat Jibril tumbuh besar itu tampak sunyi.
Hanya bener usaha toko sembako di depan rumah yang menandakan tempat itu masih berpenghuni.
Jibril dikenal masyarakat sekitar sebagai anak yang baik dan santun.
Seorang tetangga yang enggan disebut namanya bahkan menyebutnya 'kayak kiai muda' karena tutur katanya yang halus dan selalu membantu warga sekitar.
“Kalau pulang, sering bantu ibunya jualan sembako. Ibunya jualan di rumah. Anaknya itu nggak pernah neko-neko,” ujar sang tetangga.
Harapan keluarga dan warga sekitar masih menyala agar Jibril segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Namun kenyataan berkata lain, sekiranya pukul 09.49 WIB, Muhammad Jibril Asyarofi telah ditemukan tim gabungan BPBD dengan kondisi meninggal dunia.
Saat ini, masih dalam perjalanan evakuasi.
(ags/ito)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251104_mahasiswa-KKN-UIN-Walisongo-Semarang-tenggelam-di-Kendal_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.