Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Banjir Sayung Mulai Surut, Warga Keluhkan Rob Makin Parah Usai Pembangunan Tol Semarang–Demak

Genangan banjir yang sempat melumpuhkan Jalur Pantura di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, kini berangsur surut.

Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG/Faisal Affan
BANJIR DEMAK - Banjir yang sempat melanda jalur pantura di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak akhirnya berangsur surut setelah dilakukan pompanisasi dan rekayasa cuaca, Rabu (5/11/2025). (TRIBUN JATENG/FAIZAL AFFAN) 

Ringkasan Berita:
  • Genangan di Jalur Pantura Sayung, Demak, mulai surut setelah sempat melumpuhkan lalu lintas. 
  • Warga mengaku banjir kini lebih sering dan lebih lama surut, terutama sejak adanya pembangunan Tol Semarang–Demak.
  • Warga menduga proyek tersebut memengaruhi aliran air dan memperparah genangan, meski belum ada bukti ilmiah yang pasti.

 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Genangan banjir yang sempat melumpuhkan Jalur Pantura di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, kini berangsur surut.

Namun, di balik surutnya air, warga masih menyimpan kekhawatiran: banjir kini makin sering dan lama surutnya, terutama sejak adanya pembangunan Tol Semarang–Demak.

Pantauan Tribunjateng.com pada Rabu (5/11/2025) menunjukkan, air di sisi utara jalur Pantura sudah mengering sepenuhnya.

Hanya di jalur selatan, arah menuju Semarang, genangan masih tersisa 10–30 sentimeter.

Meski begitu, arus kendaraan sudah kembali lancar, tanpa kemacetan berarti.

Beberapa pengendara sepeda motor tampak nekat menerobos genangan di depan PT Polytron, sementara sebagian lainnya memilih memutar arah lewat jalur alternatif untuk menghindari kerusakan mesin akibat air rob.

Menurut BPBD Demak, surutnya banjir kali ini dipengaruhi oleh menurunnya intensitas hujan dalam sepekan terakhir serta upaya pompanisasi dan rekayasa cuaca yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten Demak.

Baca juga: Pemprov Jateng Berhasil Surutkan Banjir Sayung Setelah Kirim Tiga Unit Pompa

Namun, warga setempat menilai banjir di Sayung kini tidak seperti dulu.

Bagio (45), warga Desa Sayung, mengaku genangan air kini lebih tinggi dan butuh waktu lebih lama untuk hilang.

“Dulu banjir kalau rob saja. Setelah surut, ya hilang. Tapi sejak ada pembangunan tol ini jadi lama surutnya,” katanya.

Bagio yang sudah tinggal di kawasan tersebut sejak 2005 menduga perubahan ini mulai terasa setelah proyek Tol Semarang–Demak berjalan.

“Sejak ada tol itu, air kayaknya susah keluar. Kami enggak tahu pasti, tapi pemerintah harus pikirkan warga juga, jangan cuma proyeknya,” ujarnya dengan nada kecewa.

Meski belum ada kajian ilmiah yang memastikan keterkaitan langsung antara proyek tol dan lamanya genangan surut, keluhan serupa muncul dari sejumlah warga di sepanjang pesisir Sayung.

Baca juga: Inilah Dua Pilihan Jalur Alternatif Menuju Demak Tanpa Melalui Banjir Sayung

Mereka berharap pemerintah segera mengevaluasi sistem drainase, rob gate, dan area resapan air yang kini banyak tertutup betonisasi proyek.

BPBD Demak memastikan akan terus melakukan monitoring dan pompanisasi di titik-titik yang masih tergenang.

Pemerintah daerah juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan pihak pengelola tol untuk mencari solusi jangka panjang. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved