Berita Jawa Tengah
Edbert Anak Gubernur Malut Sarapan Papeda ala Hotel Tentrem Semarang: Enak, Cocok Buat Saya
Hotel Tentrem Semarang perkenalkan dua menu khas Maluku Utara, papeda ikan kuah kuning dan air guraka.
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suasana Pol Bar Lantai 6 Hotel Tentrem Jalan Gajahmada Nomor 123 Semarang pada Senin (10/11/2025) pagi tampak lebih ramai dibandingkan hari- hari biasa.
Beberapa tokoh dan pejabat terlihat hadir memenuhi undangan Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat. Di sana, Irwan Hidayat memperkenalkan dua menu khas Indonesia Timur, papeda ikan kuah kuning dan air guraka.
Seyogyanya, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda ikut serta dalam kegiatan tersebut. Namun sayangnya, secara mendadak dirinya harus segera datang ke Istana Negara Jakarta untuk menjadi saksi penyerahan 10 penghargaan Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Bos Sido Muncul Bantu 120 Balita Stunting Senilai Rp360 Juta di Kabupaten Semarang
Kebetulan, satu di antara 10 tokoh itu, ada Sultan Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore ke 37, sekaligus tokoh pemersatu wilayah Papua Barat, Irian Barat ke dalam NKRI. Sultan Zainal adalah Gubernur Irian Barat pertama yang ditunjuk langsung oleh Presiden Soekarno pada 1956.
Untuk mewakili kehadirannya dalam peluncuran dua menu khas Indonesia Timur di Hotel Tentrem Semarang, Sherly meminta anak sulungnya, Bennet Edbert Laos untuk mencicipi dan memberikan penilaian terhadap dua menu tersebut.
Dalam kegiatan itu, Edbert didampingi Andy Noya sebagai brand ambassador.
“Papeda ikan kuah kuning ala Hotel Tentrem Semarang ini, enak dan cocok di lidah saya. Bahkan kalau boleh jujur, malah di sini lebih enak dibandingkan dengan yang ada di Maluku Utara,” kata Edbert, Senin (10/11/2025).
Anak dari Benny Laos dan Sherly Tjoanda ini menyebut, beberapa menu papeda di beberapa daerah yang pernah dikunjungi dan dicicipinya itu cenderung amis. Papeda ala Hotel Tentrem Semarang ini lebih asem dan pedas.
“Bedanya, pada bahan ikannya. Kalau di Maluku Utara lebih fresh. Sejak kecil saya memang suka makanan yang asem dan pedas. Nah papeda di Semarang ini saya cocok, saya suka,” ucapnya.
Hasil Olahan Sagu
Papeda merupakan olahan sagu yang berasal dari wilayah Indonesia timur, khususnya Papua, Maluku, dan Sulawesi. Dalam bahasa Inanwatan (Papua), papeda disebut dao.
Terbuat dari sagu, menu ini diolah menjadi bubur kental berwarna putih bening dengan tekstur kenyal dan lengket. Pada umumnya, lebih enak disajikan saat masih panas dengan makanan pendampingnya berupa ikan kuah kuning.
Hasil riset dan kajian, beberapa keunggulan papeda dibandingkan nasi adalah kandungan indeks glikemik lebih rendah, sehingga cocok dikonsumsi bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kestabilan gula darah.
Selain itu, angka kalori total pada papeda lebih rendah, sehingga cocok bagi individu yang sedang dalam proses diet rendah kalori atau dalam program penurunan berat badan.
Tak ayal, hal tersebut menjadikan papeda sebagai menu tradisional ini sebagai menu alternatif pengganti nasi yang lebih sehat. Selain pula sebagai pengganti karbohidrat yang aman dan bernutrisi.
Baca juga: Gubernur Jateng Luthfi Puji Sido Muncul yang Kolaborasikan Investasi Padat Karya dan Teknologi
Kenalkan Kuliner Nusantara
Tepat pada peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025), Hotel Tentrem Semarang sengaja meluncurkan dua menu tersebut. Tak sekadar memperkenalkan cita rasa baru, tetapi juga perayaan atas kekayaan kuliner Nusantara yang semakin langka ditemukan di hotel-hotel berbintang.
Hal itulah yang menjadi inisiasi manajemen Hotel Tentrem Semarang untuk kembali menegaskan komitmennya dalam melestarikan budaya dan kuliner Nusantara melalui peluncuran menu khas Indonesia timur, papeda ikan kuah kuning dan air guraka.
“Ini adalah sajian khas dari Indonesia timur yang sarat nilai tradisi dan cita rasa autentik. Kedua menu tersebut mulai kami sajikan dalam menu sarapan (breakfast) di Hotel Tentrem Semarang.”
“Harapan kami, melalui kedua menu itu, dapat memberikan pengalaman kuliner baru bagi para tamu yang ingin menikmati kehangatan rasa dari timur Indonesia,” jelas Irwan Hidayat.
Peluncuran dua menu ini sejalan dengan visi dan misi Hotel Tentrem. Melalui setiap sajian, Hotel Tentrem berharap dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara kepada dunia serta memperkuat rasa bangga terhadap warisan budaya bangsa.
“Papeda adalah makanan sehat dan berserat tinggi, baik untuk pencernaan. Melalui menu ini, bisa membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap Hotel Tentrem Semarang sekaligus mendorong apresiasi terhadap kuliner tradisional Indonesia,” ucapnya.
Usulan Sherly Tjoanda
Di sisi lain Irwan Hidayat bercerita, ide awal Hotel Tentrem Semarang menghadirkan dua menu khas Indonesia timur ini saat dirinya bertemu dan berbincang dengan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda sekira dua bulan lalu.
“Saya bercerita jika ingin menyediakan menu khas Maluku Utara di hotel. Lalu Sherly Tjoanda menyodorkan dua usulan menunya, yakni papeda ikan kuah kuning dan air guraka.”
“Menarik, lantas kami eksekusi dan hasilnya seperti yang sudah dinikmati bersama di Hotel Tentrem Semarang saat ini. Hidangan yang tak hanya lezat, tetapi juga sarat makna budaya dan kaya manfaatnya bagi kesehatan,” ucap Irwan.
Bahkan, klaimnya, sajian papeda diolah dengan berbagai variasi. Selain berbahan ikan, juga ada ayam. Lalu ada yang berbentuk papeda goreng dan perkedel papeda.
“Selain papeda juga ada air guraka. Minuman ini berbahan jahe, gula aren, kacang kenari, dan serai. Minuman ini bisa disajikan saat panas maupun ditambah dengan es,” jelasnya.
Baca juga: Tolak Angin Sido Muncul Gelar Seminar Nasional Pemanfaatan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat
Diapresiasi Sherly Tjoanda
Terpisah, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda mengapresiasi Irwan Hidayat yang mau memperkenalkan kuliner khas Maluku Utara di Hotel Tentrem. Baginya, ini adalah langkah konkret kolaborasi budaya daerah dan dunia perhotelan.
Baginya, kuliner tak sekadar soal rasa, melainkan juga jembatan dalam memperkenalkan nilai kearifan lokal, khususnya masyarakat timur Indonesia tentang kesederhanaan, kebersamaan, dan kehangatan.
“Setiap piring papeda adalah cerita tentang rumah, laut, dan tangan-tangan yang menjaga tradisi.”
“Terima kasih Hotel Tentrem, dengan begini masyarakat di Jawa, khususnya di Kota Semarang bisa menikmati kuliner Maluku Utara. Ini jadi langkah awal kuliner kami masuk di kancah nasional,” tukas Sherly.
Bahkan, lanjut dia, berdasarkan hasil laporan dari Edbert, anaknya, rasa papeda di Hotel Tentrem Semarang sudah mendekati cita rasa aslinya. Edbert sangat menikmati kedua menunya, termasuk air guraka.
“Edbert justru lebih suka air guraka buatan Hotel Tentrem Semarang. Sebab kalau di Maluku Utara cenderung terlalu manis, karena rata-rata warganya suka yang manis-manis,” ungkapnya. (*)
Hotel Tentrem Semarang
Kuliner Khas Maluku Utara
Irwan Hidayat
papeda
Air Guraka
Sherly Tjoanda
Bennet Edbert Laos
tribunjateng.com
Deni Setiawan
| Bullying Siswa Kelas VIII SMPN 1 Blora, Ini 2 Langkah Tegas Dindik |
|
|---|
| Jejak Pelarian Alfian DPO Rutan Demak, Kerja di Depot Air Isi Ulang di Jambi |
|
|---|
| Eks Karyawan Sritex Tuding Kurator Ingkar Janji, THR dan Pesangon Belum Juga Diberikan |
|
|---|
| Brebes Berduka, 3 Meninggal Karena Hanyut Terseret Banjir Bandang |
|
|---|
| Awas, Hujan Deras di Cilacap Picu Banjir dan Longsor, Sungai Mudah Meluap |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251110-_-Edbert-Anak-Gubernur-Maluku-Utara-Cicipi-Menu-Papeda-di-Semarang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.