Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

BREAKING NEWS: Nasib Pelaku Bullying di SMPN 1 Blora, Empat Siswa Akhirnya Dipindah Sekolah

Sejumlah siswa diminta untuk pindah dari SMP Negeri 1 Blora imbas terlibat dalam kasus bullying atau perundungan.

|
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: M Zainal Arifin
Tribunjateng.com/M Iqbal Shukri
KASUS PERUNDUNGAN: Siswa yang terlibat kasus perundungan di SMP Negeri 1 Blora dikumpulkan di Polsek Blora, Senin (10/11/2025). (Tribun Jateng/M Iqbal Shukri) 

Sementara itu, untuk kondisi korban sendiri yang merupakan siswa kelas VIII sampai hari ini masih belum masuk sekolah.

"Untuk korban sendiri ini tadi masih izin untuk tidak masuk," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial kasus bullying atau perundungan yang terjadi di salah satu sekolah di Kabupaten Blora

Dalam video yang berdurasi 25 detik, itu memperlihatkan seorang siswa dengan memakai seragam olahraga berwarna biru (korban) dipukul berkali-kali, dan ditendang, oleh seorang siswa memakai seragam pramuka (pelaku).

Baca juga: Kasus Bullying di SMPN 1 Blora Berawal dari Kesalahpahaman Lalu Dikompori, 33 Siswa Terlibat

Saat dipukuli, korban tampak berusaha melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.

Ironisnya, saat melihat aksi perundungan itu, sejumlah siswa berseragam pramuka lainnya yang ada di lokasi, hanya terlihat menonton aksi perundungan itu.

Lebih menyedihkan lagi, sebagian siswa malah terlihat memprovokasi, dan tidak ada yang berusaha melerai.

Dugaan kasus bullying itu terjadi di SMP Negeri 1 Blora.

Kepala SMP Negeri 1 Blora, Ainur Rofiq, membenarkan kasus bullying itu terjadi di sekolah yang ia pimpin.

Kejadian kasus perundungan itu terjadi pada hari Jumat (7/11/2025). 

"Untuk peristiwanya itu terjadi pada hari Jumat tanggal 7 November di kamar mandi sekolah, saat istirahat," jelasnya, Senin (10/11/2025).

Lebih lanjut, Rofiq menjelaskan kronologi kasus perundungan itu terjadi atas kesalahpahaman antarsiswa.

"Menurut keterangan yang kami himpun, itu asalnya adalah kesalahpahaman, tetapi sebenarnya itu sudah selesai. Hanya saja ada oknum dari teman-teman yang istilahnya memprovokasi atau ngompori," jelasnya.

Rofiq menyampaikan, untuk korban merupakan siswa kelas 8, pelaku siswa kelas 7, dan provokator siswa kelas 9.

Adapun akibat dari perundungan itu, korban dikabarkan mengalami luka benjolan di bagian belakang telinga.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved