BPBD Demak Perkuat Mitigasi Banjir dan Kembangkan Aplikasi Aduan Sipeni

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK — BPBD Kabupaten Demak terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir menjelang musim hujan 2025/2026. 

Upaya mitigasi dilakukan melalui langkah struktural dan non-struktural. Hal itu disampaikan Sekretaris BPBD Demak, Rondiyah.

Rondiyah mengatakan dari sisi struktural, Pemkab Demak bekerja sama dengan BBWS dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam penanganan banjir melalui normalisasi sungai, pompanisasi, dan perbaikan saluran irigasi.

"Sementara dari sisi non-struktural, BPBD melakukan edukasi dan pembinaan masyarakat melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (DESTANA), Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), serta sosialisasi kebencanaan di sekolah dan desa," terangnya, Jumat (15/11/2025).

Pada 2025, BPBD membentuk lima desa tangguh bencana, yaitu Sukodono, Karangrejo, Surodadi, Doreng, dan Wedung.

"BPBD juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan kejadian bencana melalui call center BPBD atau forum kejadian bencana WhatsApp di nomor 0291 682200," tambahnya.

Selain itu, BPBD sedang mengembangkan aplikasi Sistem Peringatan Dini (SIPENI) untuk memudahkan pelaporan bencana secara langsung.

Rondiyah menyebutkan bahwa koordinasi lintas sektor juga dilakukan, termasuk sosialisasi menjaga kebersihan sungai dan penanganan sedimentasi melalui normalisasi jalur aliran sungai bersama BBWS dan DINPUTARU.

“Berbagai langkah antisipasi telah dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi musim hujan yang berpotensi menimbulkan banjir,” ujarnya.(afn)