Longsor di Majenang Cilacap
Saat Edi Selamat dari Longsor di Majenang Cilacap: Tiba-tiba Gelap, Hanya Terdengar Suara Gemuruh
Kepanikan warga di RT 06 RW 03 Dusun Turakahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, diungkap beberapa korban selamat.
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
Ringkasan Berita:
- Belasan rumah di dua dusun, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, tertimbun longsor pada Kamis (13/11/2025) malam.
- Sesuai data BPBD Kabupaten Cilacap, per Jumat (14/11/2025) siang, total ada tiga korban yang ditemukan meninggal dan 20 orang lainnya masih dalam pencarian.
- BPBD mengingatkan agar warga dan petugas gabungan yang sedang menjalani operasi untuk berhati-hati dan waspada karena masih ada potensi risiko longsor susulan.
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Kepanikan warga di RT 06 RW 03 Dusun Turakahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, diungkap beberapa korban selamat.
Mereka masih mengingat suasana mencekam yang dialami pada Kamis (13/11/2025) petang itu. Material longsoran tanah dari bukit meluncur deras menghantam rumah mereka.
Dari musibah itu, setidaknya ada 16 rumah yang rusak tertimbun longsor.
Baca juga: Update Longsor di Majenang Cilacap: 2 Warga Tarukahan Meninggal, 21 dalam Pencarian
• Popularitas Purbaya Kalahkan Gubernur Jabar, PAN Mulai Melirik: Saya Nggak Tertarik Politik
• Kisah Muhammad Diusir Istri dan Anak Karena Merawat Ibu, Dipaksa Narik Becak Saat Sakit
Berdasarkan data BPBD Jateng, total ada 46 korban dalam bencana longsor tersebut, dimana tiga di antaranya ditemukan meninggal dan 20 lainnya masih dalam pencarian. Sisanya selamat dan beberapa di antaranya mendapatkan perawatan di RSUD Majenang.
Korban selamat, Yayung (62), warga RT 06 RW 03 Dusun Turakahan, masih jelas mengingat kepanikan yang terjadi pada Kamis (13/11/2025) malam itu.
Dia baru pulang dari acara tahlilan dan sedang mencuci kaki di teras rumah.
"Saya baru pulang tahlilan, masih di teras cuci kaki. Tiba-tiba ada suara gemuruh keras banget, seperti suara pesawat," ungkap Yayung seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (14/11/2025).
Yayung sontak menoleh dan melihat dua anaknya berlari keluar rumah. Meski sempat tertimpa reruntuhan bangunan, keduanya berhasil diselamatkan.
"Anak saya telat keluarnya, sudah kejatuhan reruntuhan, tapi masih bisa lari.”
“Alhamdulillah selamat, habis itu rumah langsung ambruk," kata Yayung.
Kedua anaknya, masing-masing berusia 28 tahun dan 11 tahun, kini dirawat di rumah sakit karena mengalami patah tulang.
Sedangkan istri Yayung juga selamat, karena pada saat kejadian berada di teras.
Namun, seluruh barang berharga, termasuk empat sepeda motor, tertimbun material longsor.
"Barang tidak ada yang selamat, semua ketimbun," ujar.
Diawali Suara Gemuruh
Cerita lainnya datang dari Edi, warga Dusun Cibuyut yang menyaksikan langsung tanah bergerak menghantam permukiman.
Menurutnya, longsor terjadi sangat cepat dan hampir tanpa tanda-tanda.
"Saya lagi ngopi di rumah tetangga sekitar jam setengah delapan malam. Tiba-tiba ada bunyi gemuruh, keras sekali. Kayak suara truk nurunin muatan," kisah Edi.
Ketika berdiri dan melihat ke arah sumber suara, Edi melihat material tanah bergerak cepat disertai angin kencang.
"Ada angin kencang banget dari arah longsor. Tahu-tahu gelap semua. Saya lihat pohon kelapa itu jalan di atas tanah," ungkap Edi.
Di tengah kepanikan, Edi teringat salah satu anaknya yang sedang tidur di rumah.
Dia langsung berlari menerjang kondisi gelap dan tanah yang masih labil.
“Kamar anak saya untungnya tidak kena. Tapi rumah saya roboh semua.”
“Saya gendong anak sambil nangis. Syok banget," ujar Edi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan, mengatakan, longsor dipicu hujan dengan intensitas tinggi sejak Kamis (13/11/2025) sore dan kondisi kontur tanah yang labil.
"Material tanah tebing kemudian ambruk dan menimbun permukiman warga sekira pukul 19.30," kata Budi.
Baca juga: BREAKING NEWS, 16 Rumah di Majenang Cilacap Tertimbun Longsor, 24 Hilang dan 1 Meninggal
• Kebobrokan di SDN 021 Tarai Bangun Terungkap Imbas Guru Banting Nasi Kotak, Kepsek Diganti
• Pemkot Semarang Iming-imingi Insentif Rp1 Juta bagi Pria yang Mau KB Vasektomi
Suasana Berubah Gelap
Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap sejak Kamis (13/11/2025) sore memicu bencana tanah longsor di Desa Cibeunying.
Dua dusun terdampak yakni Dusun Tarukahan dan Cibuyut, mengalami kerusakan paling parah, dengan belasan rumah tertimbun material longsor.
Tanah longsor terjadi sekira pukul 19.30, disertai suara gemuruh dari arah perbukitan yang membuat warga panik.
Slamet, Kepala Dusun Tarukahan menceritakan detik-detik mencekam saat longsoran menerjang permukiman.
"Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur sejak sore hari. Suara gemuruh terdengar cukup keras, beberapa warga sempat keluar rumah untuk menyelamatkan diri," ujarnya seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (14/11/2025).
Tak lama kemudian, material tanah dan kayu dari tebing meluncur deras ke perkampungan.
Suasana gelap dan listrik yang padam membuat warga sulit melihat kondisi sekitar.
"Banyak rumah tertutup material tanah dan kayu, kondisi di lapangan masih gelap waktu itu," imbuhnya.
Slamet menyebut, situasi malam itu penuh kepanikan. Warga berusaha menyelamatkan diri sambil mencari anggota keluarga yang belum ditemukan.
Berdasarkan laporan awal, sedikitnya 20 warga sempat dinyatakan hilang.
"Warga bersama tim SAR segera melakukan pencarian meski kondisi masih berbahaya," katanya.
Upaya pencarian sempat membuahkan hasil. Seorang warga bernama Dislam ditemukan selamat, namun cucunya, Julia Lestari (20), ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.
"Korban atas nama Julia sudah dievakuasi dalam keadaan meninggal," tambah Kepala Dusun.
Camat Majenang, Aji Pramono, mengatakan petugas masih memeriksa kondisi di lapangan. Tidak menutup kemungkinan jumlah rumah yang tertimbun longsor bertambah.
Satu Korban Ditemukan Meninggal
Satu korban longsor di Dusun Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap ditemukan dalam kondisi meninggal pada Jumat (14/11/2025).
Korban bernama Yuni ditemukan sekira pukul 11.00 dalam kondisi tertimbun tanah.
Saat ditemukan, jasad korban tertindih kasur dan di dekat lokasi juga ditemukan sepeda motor.
Tim SAR sempat mengalami kesulitan mengevakuasi jasad korban karena material longsoran cukup tebal.
Proses evakuasi dilakukan secara manual dan menggunakan alat berat.
"Alhamdulillah, pada siang hari ini sudah ditemukan satu korban meninggal," kata Kalakhar BPBD Kabupaten Cilacap, Taryo.
Sehingga berdasarkan data per Kamis (14/11/2025) siang, total ada tiga korban meninggal. Dua korban meninggal lainnya ditemukan pada Kamis (13/11/2025) petang.
Dua korban meninggal itu adalah Julia Lestari (20) dan Maya (15), yang merupakan warga Dusun Tarukahan RT 06 RW 03.
Baca juga: Cerita Warga Detik-detik Longsor Timbun Dua Dusun di Cilacap: Suara Gemuruh Terdengar Cukup Keras
• Insiden Gancet yang Bikin Sepasang Pendaki Meninggal, Hasil Autopsi Ungkap Fakta Mengerikan Ini
• Fakta Baru Misteri Kematian ART di Jepara: 5 Pria Sempat Jemput Paksa Khoiriyah
Permukiman di Wilayah Cekungan
Dengan ditemukannya satu korban ini, jumlah warga yang masih dinyatakan hilang berkurang menjadi 20 orang.
Tim gabungan masih melanjutkan proses pencarian di titik-titik yang diduga terdapat korban tertimbun.
Taryo mengatakan tambahan alat berat didatangkan untuk mempercepat proses pencarian.
"Rencana hari ini ada dua alat berat lagi yang didatangkan. Idealnya empat alat berat, ini baru ada satu," ujar Taryo.
Taryo mengatakan, hujan intensitas tinggi dan kondisi geografis permukiman warga di wilayah cekungan menjadi penyebab utama longsor.
Dusun Tarukahan dan Cibuyut berada di wilayah cekungan dengan perbukitan tinggi di atasnya.
Imbasnya, material longsor dari perbukitan itu begitu cepat menyapu dua dusun hingga tertimbun tanah maupun puing-puing bangunan.
“Curah hujan yang tinggi memicu pergerakan tanah pada kontur yang memang sudah labil,” jelasnya.
Berdasarkan hasil assessment BPBD Kabupaten Cilacap pada Kamis (13/11/2025) pukul 21.00, ada 11 rumah tertimbun dan 12 rumah rusak.
Kontur tanah yang masih labil menjadi tantangan bagi tim SAR dalam pencarian korban di masa golden time.
Meskipun demikian, tim gabungan melanjutkan upaya pencarian dan pertolongan korban pada Jumat (14/11/2025). Satu unit alat berat dikerahkan untuk mempercepat operasi evakuasi.
BNPB juga memberangkatkan tim reaksi cepat ke lokasi terdampak guna membantu tim lapangan.
BNPB mengimbau warga maupun tim SAR yang sedang bertugas di lokasi untuk selalu waspada akan risiko longsor susulan.
Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi hampir merata di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap pada (14/11/2025) hingga Minggu (16/11/2025). (*)
Sumber Kompas.com
| Proses Pencarian Korban Longsor Cibeunying Cilacap: 3 Tewas, 20 Orang Masih Hilang |
|
|---|
| Tipe Longsoran Cibeunying Cilacap Mengikuti Jalur Vegetasi Alam |
|
|---|
| Polda Jateng Kerahkan Personel dan Anjing Pelacak Bantu Evakuasi di Lokasi Longsor Majenang Cilacap |
|
|---|
| Isak Tangis Ibu di Balik Garis Polisi Longsor Majenang Cilacap, Warga Lain Sibuk Live di Medsos |
|
|---|
| Korban Longsor Majenang Cilacap Ditemukan Tertindih Motor: Tim SAR Kebut Pencarian 20 Warga Hilang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251114_longsor-majenang-cilacap.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.