Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Jateng Hari Ini

Infrastruktur hingga Rumah Warga di Kebumen Rusak Akibat Tanah Gerak

Ruas jalan beton sepanjang sekitar 350-400 meter yang menghubungkan Dukuh Semampir dan Dukuh Penisihan rusak parah.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Vito
Istimewa/Dok Humas Polres Kebumen
TANAH RETAK: Kondisi jalan desa di wilayah Desa Sampang Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah, Jumat (14/11/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Tanah gerak di Desa Sampang, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen menyebabkan kerusakan infrastruktur dan sejumlah rumah warga.

Ruas jalan beton sepanjang sekitar 350-400 meter yang menghubungkan Dukuh Semampir dan Dukuh Penisihan rusak parah pada Kamis (13/11) dini hari. Selain itu, jembatan kecil sepanjang 6 meter yang berada di jalur yang sama juga ikut terdampak. 

Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith Syamsuri, melalui Wakapolres Kebumen Kompol Faris Budiman menyampaikan, hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir diduga menjadi pemicu pergerakan tanah di wilayah yang tercatat sebagai zona rawan longsor itu. 

Kerugian akibat kerusakan infrastruktur diperkirakan mencapai Rp 115 juta. Dengan kerusakan itu, menurut dia, jalur Semampir-Penisihan tidak direkomendasikan untuk dilintasi kendaraan sampai kondisi benar-benar aman. 

"Tim gabungan dari aparat dan relawan telah mengecek lokasi dan melakukan assessment. Petugas juga telah memasang batas pengaman agar kendaraan tidak melintas di ruas yang terdampak," katanya, Jumat (14/11).

Faris menyatakan, pihaknya akan terus memantau pergeseran tanah untuk mencegah risiko tambahan.

"Kami mengimbau warga yang bermukim di sekitar titik rawan agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras. Keselamatan masyarakat adalah prioritas," ucapnya.

Senada, Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Udy Cahyono menyampaikan, pergerakan tanah terjadi pascahujan lebat mengguyur wilayah tersebut beberapa hari lalu. 

Menurut dia, pergerakan tanah itu merusak akses jalan sepanjang 400 meter dengan lebar 2,5 meter, serta sebuah jembatan berukuran 6 meter x 2,5 meter.

Ia berujar, tim telah melakukan assessment ke lokasi pada Kamis (13/11) lalu, tetapi penanganan yang dilakukan belum tuntas secara keseluruhan. 

"Kerusakan pada struktur lingkungan cukup signifikan. Wilayah tersebut masih memerlukan langkah teknis lanjutan untuk memastikan keamanan struktur tanah serta pemulihan fasilitas umum," jelasnya.

Udy mengungkapkan, pergerakan tanah yang terjadi juga menyebabkan tiga rumah di wilayah yang sama mengalami kerusakan. 

Ia menyebut, tiga rumah warga yang terdampak retakan itu masing-masing milik Tursimin (50), Kasikem (59), dan Wasiman (57).

Udy menyatakan, penanganan telah dilakukan warga bersama aparat desa dengan kerja bakti membongkar dak teras rumah milik Kasikem dan Wasiman yang menhalami keretakan. 

"BPBD Kebumen juga memberikan imbauan kepada seluruh pemilik rumah di area rawan agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi," terangnya. (Agus Iswadi)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved