Longsor di Majenang Cilacap
Kesaksian Warga Lihat Langsung Tanah Longsor di Cibeunying Cilacap: Kaya Dibanting-banting Rumah Itu
Kesaksian warga yang melihat langsung kejadian tanah longsor yang menimbun puluhan rumah di Desa Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap.
Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
“Alhamdulillah, hari ini ditemukan satu korban meninggal dunia,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Taryo.
Dengan temuan itu, tercatat masih ada 20 warga yang belum ditemukan, terdiri atas 6 warga Dusun Tarukahan dan 14 warga Dusun Cibuyut.
Taryo memastikan tambahan alat berat segera didatangkan untuk mempercepat pencarian.
Pencarian Dibagi Lima Sektor
Pada hari kedua operasi SAR, tim gabungan membagi area pencarian menjadi lima sektor utama.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap sekaligus On Scene Coordinator, Priyo Prayudha Utama, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan menggunakan alat berat, peralatan ekstrikasi, dan metode manual untuk menjangkau titik-titik tersulit.
Operasi dihentikan sementara pada Jumat pukul 17.00 untuk evaluasi serta menjaga keselamatan personel.
Cuaca hujan dan kondisi tanah yang masih labil sangat membahayakan petugas.
“Operasi SAR dihentikan sementara karena terkendala cuaca dan risiko longsor susulan,” kata Kepala Kantor Basarnas Pos SAR Cilacap, M Abdullah.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pencarian akan kembali dilanjutkan Sabtu (15/11) pukul 07.00 dan dilakukan secara maksimal tanpa batasan hari tertentu.
“Keselamatan tim adalah prioritas utama. Pencarian biasanya dilakukan hingga tujuh hari, tapi akan kami optimalkan sesuai kondisi,” ujarnya.
Hingga saat ini, harapan keluarga korban masih menggantung, menunggu kabar dari tim SAR yang terus berjuang menembus material longsoran demi menemukan 20 warga yang belum ditemukan.
Baca juga: 3 Korban Longsor Majenang Cilacap Dimakamkan Beriringan, 20 Orang Masih Hilang
Tanah Labil
Abdullah menjelaskan, longsoran besar yang terjadi, pada Kamis malam, menyapu area seluas kurang lebih 32.000 meter persegi.
"Untuk ketinggian bukit ini data di kami sampai dengan 60 meter. Luncuran itu, kalau kami lihat dari titik awal terjadinya longsoran sampai ke sini, sekitar 540 meter," ujar Abdullah.
Menurutnya, arah longsoran tidak mengikuti aliran sungai seperti yang lazim terjadi pada bencana tanah longsor.
"Kalau saya lihat malah bukan mengikuti alur sungai, tapi mengikuti alur rendahnya vegetasi alam. Jadi kalau kita lihat tadi ada genangan, itu malah ada sungai yang terlewati," jelasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251114_Pencarian-korban-hilang-longsor-Cilacap.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.