Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Di Tengah Dominasi Kenya, Nofeldi dan Dwi Tiansi Bersinar di BJBM 2025

Pelari asal Sulawesi Tengah Nofeldi Petinko konsisten mempertahankan gelar maraton putra nasional di ajang Borobudur Marathon 2025.

Tribun Jateng/ F Ariel Setiaputra
LEPAS PELARI - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Menpora Erick Thohir melepas pelari ditandai dengan pengibaran bendera flag off di ajang Borobudur Marathon 2025, Minggu (16/11/2025) - 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ditengah moncernya sejumlah pelari asal Kenya di ajang Borobudur Marathon 2025, Pelari asal Sulawesi Tengah Nofeldi Petinko menunjukkan konsistensinya setelah sukses mempertahankan gelar event tahunan itu di kategori maraton putra nasional  yang berlangsung di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Minggu (16/11/2025).

Dalam event lari yang tersertifikasi  Elite Label dari World Athletics tersebut, Nofeldi berhasil menyentuh garis finish tercepat dengan catatan waktu 2 jam 33 menit 41 detik.

Dia mengungguli pesaing terdekatnya Sardianus Sanam (02:34:03) dan Mizan Zundulloh (02:34:12).

Baca juga: Gubernur Jateng Apresiasi Gelaran Borobudur Marathon 2025: Kian Prestisius

Di bagian putri, setelah menjajal tiga kali tampil di nomor maraton  BJBM namun selalu kandas, akhirnya pelari asal Jambi, Dwi Tiansi Anggraini  berhasil memuncaki podium dengan torehan waktu 3 jam 02 menit 07 detik.

Irma Handayani berada di urutan kedua dengan selisih waktu terpaut 30 detik (03:02:37), dan ketiga Isania Tarigan (03:13:35).

Sedangkan di nomor marathon elite overall putra, tiga pelari Kenya mendominasi podium. Juara pertama dipegang Ezra Kipchumba dengan catatan waktu 2 jam 17 menit 33 detik. Urutan kedua Alex Oloitiptip (2:17:43) dan ketiga Kiprop Tonui (2:18:01). Sedangkan pelari Olimpide Beijing 2008, Edwin Cheruiyot Soi berada di urutan keempat (2:20:21).

Kategori elite overall putri, podium juga milik pelari Kenya, masing-masing juara I-III Margaret Agai (2:43:55.463), Truphena (2:43:55.543), dan Caroline Chaptonui (2:44:12).

Para juara pertama mendapatkan hadiah Rp 250 juta.

Dwi Tiansi mengaku kunci keberhasilannya karena tidak emosi saat berlari.

Dia mengaku setelah berlatih selama  lima bulan menghadapi BJBM, akhirnya segala usahanya terbayar lunas dengan gelar juara di tangan.

''Tahun 2021, 2022, dan 2023 saya ikut full marathon tapi selalu gagal juara. Tahun 2024 lalu saya ikut half marathon dan juara pertama. Tahun ini, saya mencoba kembali maraton dengan latihan  khusus lima bulan, dan merasa senang akhirnya juara di tengah rute yang baru,'' ujar wanita kelahiran 14 Mei 1999 itu dalam jumpa pers usai race.

Di bagian lain, sang juara bertahan Nofeldi menyebut rute baru di BJBM kali ini cukup baik dan sangat menantang dibanding tahun lalu.

Dia mengakui kalau sebelumnya tanjakan ada pada km 37, tapi sekarang ada di Km 22, Km 30 dan menjelang finish. 

Hal ini membuat semua pelari dituntut konsisten jaga performa.

''Saya bersyukur akhirnya bisa menaklukkan rute baru ini,'' katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved