Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Sejumlah Aktivis Pati Temui Bupati Sudewo Bahas Upaya Pembebasan Botok dan Teguh

Sekelompok warga yang mengaku sebagai gabungan aktivis Pati menemui Bupati Pati, Sudewo.

Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal
AKTIVIS PATI - Sumadi, perwakilan gabungan aktivis Pati, memberikan keterangan pada wartawan usai menemui Bupati Sudewo di ruang kerjanya, Senin (17/11/2025). Tanpa bermaksud mewakili sikap AMPB maupun pihak keluarga dan kuasa hukum mereka, Sumadi dkk. menemui bupati untuk membahas upaya pembebasan Botok dan Teguh, dua pentolan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) yang saat ini ditahan di Polda Jateng. ( 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Sekelompok warga yang mengaku sebagai gabungan aktivis Pati menemui Bupati Pati, Sudewo, di ruang kerjanya, Senin (17/11/2025).

Dalam pertemuan tertutup itu, mereka membicarakan upaya rekonsiliasi yang mengarah pada peringanan hukuman atau bahkan pembebasan terhadap tokoh-tokoh Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), di antaranya Supriyono alias Botok dan Teguh Istiyanto, yang saat ini masih ditahan oleh Polda Jateng.

Botok dan Teguh ditahan sebagai tersangka kasus pemblokiran Jalan Pantura Pati-Rembang, Desa Widorokandang, Pati, pada Jumat malam (31/10/2025) lalu.

Mereka juga dianggap melakukan penghasutan kepada anggota AMPB lainnya untuk melakukan tindak pidana pemblokiran jalan tersebut.

Adapun aksi blokade jalur Pantura tersebut diketahui merupakan ekspresi kekecewaan AMPB atas keputusan rapat Paripurna DPRD Pati yang tidak merekomendasikan pemakzulan Bupati Sudewo.

Sebagaimana diketahui, dari tujuh fraksi yang ada, hanya PDIP yang mengusulkan pemakzulan. Selebihnya hanya mengusulkan rekomendasi perbaikan kinerja.

Perwakilan aktivis Pati, Sumadi, mengatakan bahwa dalam hal ini pihaknya tidak mewakili AMPB, pihak keluarga Botok-Teguh, maupun pihak kuasa hukum AMPB.

Mereka datang atas inisiatif sendiri, sebagai wujud empati terhadap Botok dkk yang juga sesama aktivis.

“Pertemuan kami, para aktivis Pati, dengan Pak Bupati bahwa diawali percakapan di grup WA kami, yang membahas upaya pembebasan atau peringanan hukuman bagi saudara Botok dan Teguh,” kata dia.

Baca juga: Warga Wangunrejo Pati Gelar Doa Bersama di Musala Demi Kebebasan Botok dan Teguh Pentolan AMPB

Sumadi menuturkan, mengawali upaya tersebut, pihaknya pun ingin membangun rekonsiliasi antara Bupati Sudewo dengan Botok dkk.

“Kami memang terlepas dari AMPB, tapi apa pun itu, kami kumpulan aktivis Pati yang merasa prihatin dan empati terhadap nasib teman kami sesama aktivis, Botok-Teguh dkk."

"Mereka secara gigih memperjuangkan nasib rakyat untuk kesejahteraan Pati. Ketika terjadi nasib kurang menungtungkan pada mereka, tentu kami empati dan peduli,” tutur dia.

Aktivis lainnya, Muri, mengatakan bahwa dalam pertemuan tadi Bupati Sudewo terbuka dengan upaya rekonsiliasi.

Terlebih, menurutnya, Sudewo mengaku tidak punya permasalahan pribadi dengan Botok-Teguh dkk.

“Pada akhirnya kami berinisiatif mencari cara bagaimana supaya Botok dkk. bisa bebas secepatnya."

"Tidak perlu sampai deponering (kewenangan Jaksa Agung untuk mengesampingkan perkara pidana demi kepentingan umum-red.). Kalau bisa sebatas di upaya restorative justice atau rekonsiliasi,” kata dia.

Muri menambahkan, karena Bupati Sudewo sudah menyetujui upaya rekonsiliasi, selanjutnya pihaknya yang akan melanjutkan prosesnya.

Pihaknya mengatakan bakal mendorong DPRD mengajukan rekonsiliasi ke Polda Jateng.

“Untuk langkah ke depan kami adakan audiensi dengan DPRD. Kami tidak ada tendensi apa pun. Ini menjadi tugas kami sebagai aktivis yang memang peduli,” ucap Muri.

Mewakili Bupati Sudewo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pati, Sugiyono, kembali menegaskan bahwa para aktivis yang hari ini bersilaturahim dengan bupati bukan mewakili AMPB, pihak keluarga Botok dan Teguh, maupun kuasa hukum mereka.

“Para aktivis tersebut menghendaki agar ada rekonsiliasi antara bupati dengan Botok dkk. Dalam hal ini, bupati menyampaikan, sejak awal beliau tidak menginginkan Botok cs kena kasus hukum, sedikit pun tidak mengharapkan itu."

"Bisa dilihat sejak awal Bapak Bupati tidak membalas atau seterusnya. Beliau tidak pernah memusuhi, bahkan walaupun, ada jejak digitalnya, beliau minta maaf, mau merangkul, tetap tidak bisa,” ucap Sugiyono.

Baca juga: Puluhan Warga Pati Geruduk Polda Jateng, Tuntut Dua Pentolan AMPB Dibebaskan

Para prinsipnya, terang Sugiyono, Bupati Sudewo menyetujui adanya rekonsiliasi. Namun demikian, bupati juga menegaskan dirinya tidak bisa mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan. Sebab, eksekutif dan yudikatif punya ranah sendiri-sendiri.

“Sehingga, misal nanti usaha rekonsiliasi berhasil, jangan ditafsirkan bahwa yang memasukkan (Botok dan Teguh ke penjara) bupati, dan yang mengeluarkan juga bupati."

"Jangan ditafsirkan seperti itu. Karena beliau tidak ada sedikit pun keinginan ada kasus ini. Tidak ada masalah pribadi antara bupati dengan Mas Botok dkk. Ini murni proses hukum yang bupati tidak bisa mengintervensi,” tegas dia.

Sugiyono kembali menegaskan, kesimpulan dari pertemuan dengan para aktivis hari ini adalah bahwa Bupati Sudewo menyetujui adanya rekonsiliasi antara dirinya dengan Botok dkk. demi terciptanya kondusivitas Pati. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved