Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Banjarnegara

25 Warga Masih Hilang, Tim SAR Buru Korban Longsor Banjarnegara di Tengah Ancaman Bencana Susulan

Ada 25 orang yang masih dalam pencarian pasca terjadinya longsor di Dusun Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng/Agus Iswadi
RAPAT KOORDINASI - Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Tanah Longsor, Letkol CZI Teguh Prasetyanto memberikan keterangan saat rapat koordinasi di Posko Kantor Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Rabu (19/11/2025) petang. 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Ada 25 orang yang masih dalam pencarian pasca terjadinya longsor di Dusun Situkung Desa/Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah.

Tim SAR Gabungan terus berupaya melakukan pencarian terhadap warga yang diduga tertimbun material longsor yang merusak 48 rumah di wilayah tersebut.

Ratusan potensi SAR dikerahkan dalam pencarian selain mengerahkan alat berat.

Baca juga: 3 Korban Longsor Cilacap Belum Ditemukan, Tim SAR Perpanjang Operasi Pencarian

Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Tanah Longsor, Letkol CZI Teguh Prasetyanto menyampaikan, lokasi pencarian hari keempat ini dilakukan di sektor A dan sektor C.

Enam alat berat dikerahkan untuk membantu proses pencarian korban. Di sisi lain ada tambahan tiga alat berat sore ini.

"Siang hari tadi berhasil kita temukan satu korban atas nama Nyonya Tuwik usia 50 tahun. Keberadaan jenazah di sektor A.1," katanya saat konferensi pers di posko, Rabu petang.

Dengan begitu total sudah ada tiga orang meninggal dunia yang ditemukan hingga pencarian hari keempat ini. Sehingga, lanjutnya, masih ada 25 orang yang belum ditemukan hingga hari ini.

Menurutnya ada beberapa kendala seperti hujan yang mengguyur wilayah pencarian serta adanya embung serta mata air di sektor B. Guru Besar Teknik Geologi dan Lingkungan UGM, Profesor Dwikorita Karnawati telah mengecek langsung ke lokasi dan masih ada pergerakan tanah.

"Oleh karena selain pencarian kita juga mitigasi bencana susulan dengan cara mengurangi air yang ada di embung," ungkapnya.

Pasalnya apabila embung itu jebol, jelasnya, akan berpotensi terjadi bencana susulan.

Mitigasi telah dilakukan dengan mengurangi volume air embung dengan pompa air. 

Selain itu nantinya juga akan dilakukan penyudetan.

Dia menambahkan, modifikasi cuaca masih dilakukan untuk memudahkan proses pencarian akan tetapi hujan mengguyur lokasi pada sore ini.

Menurutnya ada kendala yang dialami tim karena banyak warga yang masih mengevakuasi barang-barang siang tadi.

"Itu yang membuat kondisi crowded. Makanya besok akan kami tertibkan. Warga tidak ada yang melaksanakan kegiatan itu. Untuk memudahkan proses pencarian kali ini," jelasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved