DPRD Jateng
Mohammad Saleh: Arah Pemberdayaan Nelayan Harus Fokus ke Akses Kredit dan Pengembangan Teknologi
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng), Mohammad Saleh, mendorong peningkatan pemberdayaan nelayan untuk memperkuat sektor perikanan di provinsi ini.
Penulis: Adi Tri | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng), Mohammad Saleh, mendorong peningkatan pemberdayaan nelayan untuk memperkuat sektor perikanan di provinsi ini.
Menurutnya, potensi kelautan dan perikanan Jawa Tengah yang besar perlu dioptimalkan melalui penguatan kapasitas nelayan serta dukungan terhadap sarana produksi dan pemasaran hasil tangkapan.
“Nelayan adalah ujung tombak sektor perikanan. Untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan mereka, pemerintah harus memperkuat program pemberdayaan," kata Saleh.
Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Tengah, total produksi ikan di provinsi Jateng pada tahun 2024 mencapai 965.555 ton. Terdiri dari perikanan budidaya sebanyak 554.810 ton, sedangkan perikanan tangkap menghasilkan 410.745 ton.
Nilai ekonomi dari hasil tersebut mencapai Rp6,19 triliun, yang berasal dari berbagai pelabuhan perikanan di Jawa Tengah, baik yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Provinsi, maupun pemerintah kabupaten/kota.
Menurut Saleh, capaian ini menunjukkan kontribusi besar sektor perikanan terhadap perekonomian daerah. Namun, ia menilai potensi tersebut masih bisa ditingkatkan dengan strategi pemberdayaan yang lebih menyentuh kebutuhan nelayan di lapangan.
“Di sinilah peran pemerintah untuk memperkuat program pemberdayaan nelayan kita. Mulai dari memberikan akses permodalan, pelatihan teknologi tangkap dan budidaya, hingga penanganan pasca panen,” kata dia.
Ketua DPD Golkar Jateng ini menambahkan, dukungan terhadap infrastruktur pelabuhan perikanan dan sarana distribusi juga sangat penting agar hasil tangkapan nelayan dapat terserap pasar dengan baik.
Selain itu, Saleh mendorong agar pemerintah daerah memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk swasta dan lembaga keuangan, guna mempercepat modernisasi sektor perikanan di Jawa Tengah.
“Selama ini, banyak nelayan masih bergantung pada alat tangkap tradisional dan menghadapi kendala pemasaran hasil tangkapan. Pemerintah daerah harus hadir dengan kebijakan yang konkret dan berorientasi pada peningkatan daya saing nelayan,” tegasnya.
Saleh juga berharap agar program-program pemberdayaan yang dijalankan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan bisa terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat pesisir.
Dengan ini, kata dia, sektor perikanan tidak hanya berkontribusi pada ekonomi daerah, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Kalau nelayan sejahtera, sektor perikanan pasti tumbuh. Ini akan menjadi kekuatan ekonomi baru bagi Jawa Tengah, terutama di wilayah pesisir utara dan selatan,” pungkas Saleh.
| Sarif Abdillah Pimpin Penyaluran Bantuan PKB Jateng bagi Korban Longsor Cibeunying |
|
|---|
| Mohammad Saleh: Harapan untuk Ketua KONI Jateng Baru, Sujarwanto Dwiatmoko |
|
|---|
| Sarif Abdillah Minta Pemprov Jateng Perkuat Sistem Peringatan Dini Hadapi Bencana Hidrometeorologi |
|
|---|
| Sarif Abdillah Ajak Peneliti Turun ke Desa untuk Perkuat Riset Pertanian di Jateng |
|
|---|
| Sarif Abdillah Ingatkan Risiko Tanah Labil dalam Operasi SAR Longsor Cilacap |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251121_M-SALEH-WAKIL-KETUA.jpg)