Potensi Kopi Tombo Batang Jadi Sentra Unggulan, Petani Didorong Naik Kelas ke Pasar Global

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Harum kopi Tombo dari Kecamatan Bandar kini semakin kuat gaungnya.

Bukan sekadar cita rasa, tetapi juga semangat pemberdayaan yang digerakkan oleh TP PKK Kabupaten Batang melalui kolaborasi dengan PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) Batang, kopi Tombo diproyeksikan menembus pasar nasional bahkan global.  

Sebanyak 50 petani kopi berkumpul mengikuti pembinaan peningkatan kualitas UMKM kopi yang digagas TP PKK bersama BPI.

Dukungan ini menjadi langkah nyata agar kopi Tombo tak hanya dikenal di Batang, tetapi juga menjadi komoditas unggulan Indonesia.  

Ketua TP PKK Kabupaten Batang, Faelasufa M. Faiz Kurniawan, menegaskan bahwa masyarakat Desa Tombo memiliki karakter visioner dan pantang menyerah.

Baca juga: World Children’s Day di Batang, Wagub Jateng Taj Yasin Tekankan Pentingnya Industri Ramah Anak

Ia menilai potensi kopi Tombo bisa menjadi sentra unggulan jika didukung dengan pengolahan yang tepat.  

Sebagai bentuk kepedulian, TP PKK menyerahkan 30 terpal pengering kopi. 

Bantuan ini bukan sekadar fasilitas, tetapi simbol dorongan agar petani semakin mandiri.

“Orang sukses adalah orang yang mau belajar. Semoga materi hari ini benar-benar diimplementasikan,” ujarnya pada keterangan rilis, Senin (24/11/2025).

Pelatihan menghadirkan Fritz Januar, Owner Panna Coffee, yang membahas rantai nilai industri kopi, serta Bayu Iryanto, Manajer SwaraOwa, yang menekankan pentingnya kopi konservasi.

Keduanya menegaskan bahwa kualitas kopi unggul lahir dari pengolahan yang tepat sekaligus menjaga kelestarian alam.

Baca juga: Lomba Kreatif dan Olahraga Warnai HUT PGRI ke-80 di Kabupaten Batang

Kisah sukses Reza, petani kopi Batang yang berhasil menembus pasar internasional, turut menjadi inspirasi.  

General Manager Stakeholder Relation PT BPI, Aryamir H. Sulasmoro, menyampaikan bahwa program ini bagian dari komitmen PLTU Batang untuk memberi nilai tambah bagi masyarakat.  

“Kami mendukung pengembangan kopi sebagai potensi ekonomi strategis Kabupaten Batang. Peningkatan ekonomi harus sejalan dengan perlindungan lingkungan,” pungkasnya. (*)