Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Janji Mbah Tarman Kasus Mahar Cek Rp 3 Miliar ke 5 Perempuan Lain, Ditampung di 1 Rumah

Mbah Tarman (74), pria asal Wonogiri yang viral karena menikahi gadis Pacitan dengan mahar cek senilai Rp 3 miliar, kini kembali mewarnai pemberitaan

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Kolase Foto Tribun Trends/Tribun Jabar
CEK MAHAR PENGANTIN VIRAL - Tangkapan layar penampakan cek Rp 3 miliar yang diberikan Tarman (74) pada Shela Arika (24) wanita asal Pacitan diduga palsu karena mirip dengan cek palsu tahun 2009.  

Ringkasan Berita:
  • Terungkap, Mbah Tarman menampung lima perempuan di sebuah rumah di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.
  • Kasus ini terungkap setelah Iwan, seorang warga Kabupaten Lamongan, melapor ke Polsek Sukorejo.
  • Ia mencari ibunya, Sunti, yang sudah sebulan tidak pulang.

 

TRIBUNJATENG.COM – Mbah Tarman (74), pria asal Wonogiri yang viral karena menikahi gadis Pacitan dengan mahar cek senilai Rp 3 miliar, kini kembali mewarnai pemberitaan.

Bukan soal cek yang diragukan keasliannya dan sampai saat ini masih diselidiki.

Namunada cerita baru yang datang dari Ponorogo, Jawa Timur.

Terungkap, Mbah Tarman menampung lima perempuan di sebuah rumah di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo.

Baca juga: Kasus Mahar Cek Rp 3 Miliar, Polisi Ungkap Kondisi Terkini Kakek Tarman

Kasus ini terungkap setelah Iwan, seorang warga Kabupaten Lamongan, melapor ke Polsek Sukorejo.

Ia mencari ibunya, Sunti, yang sudah sebulan tidak pulang.

Iwan menduga ibunya berada di wilayah hukum Polsek Sukorejo.

Setelah melakukan penelusuran, polisi menemukan Sunti di rumah milik Fatoni di Kecamatan Sukorejo.

“Saat petugas datang, ternyata tidak hanya ibu Sunti yang ditampung di rumah tersebut, tetapi ada empat perempuan lain yang senasib,” ungkap Paur Humas Polres Ponorogo, Iptu Yayun Sriwiningrum, melalui pesan singkat pada Selasa (4/11/2025).

Kelima perempuan tersebut dijanjikan Mbah Tarman untuk bekerja sebagai pencari cengkih yang akan disalurkan ke perusahaan rokok PT Djarum.

“Mereka dijanjikan oleh Mbah Tarman bahwa cengkih yang mereka kumpulkan akan disalurkan ke PT Djarum. Bahkan, Mbah Tarman mengaku mengenal langsung bos PT Djarum,” tambah Yayun.

Menurut keterangan para korban, pertemuan awal mereka dengan Mbah Tarman dimediasi seorang bernama Eko, yang disebut sebagai kaki tangan Mbah Tarman.

Setelah diperkenalkan, mereka dibujuk untuk tinggal sementara sambil menunggu pekerjaan tersebut terealisasi.

Namun, setelah sebulan, janji tersebut tidak pernah terbukti, dan mereka hanya ditampung di rumah itu tanpa aktivitas yang jelas.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved