Atasi Banjir dan Genjot Ekonomi, Pemkab Jepara Bangun Tiga Titik Drainase di Jalan Taman Siswa

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pemerintah Kabupaten Jepara terus berupaya menata kawasan perkotaan agar lebih tertib, nyaman, dan bebas banjir.

Satu di antaranya lewat pembangunan drainase di tiga titik sepanjang Jalan Taman Siswa, Kecamatan Batealit, yang kini tengah dikebut pengerjaannya.

Pembangunan saluran air tersebut membentang dari depan Pasar Tahunan hingga Desa Kalongan, yang selama ini dikenal sebagai kawasan padat aktivitas perdagangan dan sering tergenang air saat hujan deras.

Baca juga: DPRD Jepara Dorong Kebijakan Konkret Ketahanan Pangan, Tekankan Inovasi dan Diversifikasi Lokal

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Jepara, Dimas Hanantiyo, mengatakan proyek drainase di Jalan Taman Siswa masuk dalam paket program peningkatan 19 ruas jalan kabupaten tahun 2025.

“Total anggaran untuk perbaikan Jalan Taman Siswa mencapai Rp 5 miliar. Pekerjaannya meliputi pelebaran saluran, pembangunan drainase, dan pengaspalan hotmix sepanjang 2,9 kilometer,” kata Dimas kepada Tribunjateng, Senin (27/10/2025).

Menurut Dimas, tiga titik drainase yang dibangun berada di lokasi-lokasi yang kerap menjadi langganan genangan.

Titik pertama berada di depan Pasar Tahunan hingga pertigaan arah Desa Kecapi, dengan pelebaran saluran berukuran 60 sentimeter dan panjang 120 meter.

Kemudian, di depan SMP As-Syafiiyah Kalongan, pelebaran saluran mencapai lebar 100 sentimeter dan panjang 120 meter. 

Sementara satu titik lainnya, di depan Apotek Pekalongan hingga Masjid Jami' Pekalongan, dilakukan pelebaran jalan dari 5 meter menjadi 6 meter.

“Kontraknya sampai 27 Desember, tapi kami optimistis selesai sebelum akhir tahun,” ungkapnya.

Proyek ini dikerjakan oleh CV Ujung Mara yang mulai bekerja sejak 3 Oktober 2025.

Dimas menjelaskan, pembangunan drainase dan jalan Taman Siswa merupakan bagian dari program besar ‘Jepara Mulus’ peningkatan 19 ruas jalan kabupaten dengan total anggaran Rp 86 miliar. 

Dana tersebut bersumber dari pinjaman daerah yang difokuskan untuk percepatan pembangunan infrastruktur.

“Selain memperlancar lalu lintas, pembangunan drainase ini juga diharapkan bisa mengurangi risiko banjir di kawasan perdagangan,” ungkapnya.

Ia menuturkan, salah satu titik yang sering menjadi perhatian yakni di depan SMP As-Syafiiyah Kalongan.