Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Air Mata Haru Dua Lansia Kedung Jepara Bantuan Terima Kursi Roda.

Senyum dan air mata haru menghiasi dua rumah sederhana di Kecamatan Kedung, Jepara

|
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/IST (Dok Baznas Jepara).
MENERIMA BANTUAN - Baznas Jepara saat memberikan bantuan kursi roda kepada Supaat (65) warga Desa Kedungmalang, dan Rohmat Hidayat (65) warga Desa Sukosono. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Senyum dan air mata haru menghiasi dua rumah sederhana di Kecamatan Kedung, Jepara

Di balik dinding papan dan lantai semen itu, kebahagiaan kecil terasa begitu besar bagi Supaat (65) warga Desa Kedungmalang, dan Rohmat Hidayat (65) warga Desa Sukosono.

Dua lansia yang kini harus menjalani hari-hari dengan keterbatasan akibat stroke ini menerima bantuan kursi roda dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jepara

Bagi banyak orang, kursi roda mungkin hanyalah alat bantu. 

Namun bagi mereka berdua, kursi roda adalah 'kaki baru' yang mengembalikan secercah harapan.

Baca juga: Perjuangan MAP Remaja Penderita Tumor Otak, Baznas Jepara Salurkan Bantuan

Di rumah Rohmat Hidayat, kebahagiaan itu terasa begitu dalam. 

Mantan tukang kayu ini sudah sepuluh tahun terbaring akibat stroke. 

Setiap kebutuhan dasar dari berpindah tempat hingga ke kamar mandi harus dibantu oleh istrinya, Kasiyati, dan anak-anaknya.

“Saking sepuluh tahunipun nggih abot, niku. Mboten wonten kursi roda, jadi yen Bapak perlu ke kamar mandi mesti dipapah atau diangkat,” kata Kasiyati kepada Tribunjateng, Senin (17/11/2025).

Saat kursi roda diserahkan, senyum Kasiyati merekah lega.

“Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu. Kami tidak perlu lagi menggendong beliau sepenuhnya,” ucapnya.

Baginya, kursi roda bukan sekadar fasilitas, tapi sebuah jeda dari lelah yang tak pernah selesai.

Cerita serupa datang dari rumah Supaat, mantan Ketua RT yang baru terserang stroke pada Oktober lalu. 

Kondisinya menurun cepat setelah sempat dirawat sepuluh hari di rumah sakit.

“Awalnya sakit setelah makan daging kambing, mungkin darahnya naik. Sepuluh hari dirawat, pulang sebentar kerja nelayan, langsung jatuh,” tutur istrinya, Maftukhah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved