Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Nalumsari Akan Jadi Magnet Wisata Baru di Jepara, Pemkab Siapkan Sentra Wisata 1,4 Hektar

Pemkab Jepara menargetkan wilayah timur Jepara, khususnya Kecamatan Nalumsari, menjadi pusat pengembangan wisata baru.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: M Zainal Arifin
Tribunjateng.com/Tito Isna Utama
NGATOR DESA: Bupati Jepara, Witiarso Utomo saat melaksanakan program ngator di Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Selasa (18/11/2025). Pemerintah Kabupaten Jepara menargetkan wilayah timur Jepara, khususnya Kecamatan Nalumsari, menjadi pusat pengembangan wisata baru. (Tribun Jateng/Tito Isna Utama) 

Ringkasan Berita:
  • Pemkab Jepara menetapkan Kecamatan Nalumsari sebagai fokus pengembangan wisata baru karena memiliki potensi besar, termasuk sentra kerajinan gebyok yang menjadi ikon khas Jepara.
  • Pemerintah menyiapkan peningkatan SDM dan pembangunan basecamp salter seluas 1,4 hektar yang akan mulai dibangun pada 2026.
  • Dengan pengembangan desa wisata, penguatan UMKM, dan konektivitas antarwilayah, Nalumsari diharapkan menjadi pusat ekonomi kreatif serta magnet wisata baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pemerintah Kabupaten Jepara menargetkan wilayah timur Jepara, khususnya Kecamatan Nalumsari, menjadi pusat pengembangan wisata baru.

Hal itu disampaikan Bupati Jepara, Witiarso Utomo, seusai melaksanakan program ngator di Desa Muryolobo, Selasa (18/11/2025).

Ia menegaskan bahwa Nalumsari memiliki kekayaan wisata yang sangat potensial, mulai dari wisata alam hingga wisata berbasis karya seni.

Salah satu daya tarik utama Nalumsari ialah gebyok, kerajinan khas Jepara yang produksinya ternyata berpusat di kecamatan tersebut.

Karena itulah, Pemkab Jepara menetapkan tujuh dari 15 desa di Nalumsari sebagai fokus utama pengembangan wisata.

Bupati menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia agar program pariwisata dapat berjalan berkelanjutan.

“Pelatihan SDM harus berjangka panjang, tidak hanya seminggu terus hilang,” ujar Wiwit, sapaannya.

Baca juga: Perkuat Desa Mandiri Sampah, 15 Kendaraan Pengangkut Sampah Dibagikan ke Belasan Desa di Jepara

Selain penguatan SDM, Pemkab Jepara juga menyiapkan investasi fisik jangka panjang.

Pada 2026, pemerintah akan memulai pembangunan basecamp salter (sentra wisata) di Desa Tunggul Pandean di atas lahan sekitar 1,4 hektar.

Fasilitas ini ditargetkan mulai dibuka pada awal 2027.

Basecamp tersebut akan terkoneksi dengan destinasi alam seperti BBC dan Sereni, yang digarap sebagai kombinasi wisata alam dan wisata buatan.

Pengembangan wisata Nalumsari diproyeksikan mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara dengan mengandalkan kekuatan potensi desa dan konektivitas antarwilayah.

PIC Nalumsari, Edy Sudjatmiko, menjelaskan bahwa ada empat desa penghasil gebyok, yaitu Desa Blimbing, Gemiring Lor, Gemiring Kidul, dan Jatisari, yang akan menjadi motor penggerak ekosistem UMKM.

Baca juga: Rumah Dinas Baru Bupati Jepara Dianggarkan Rp 5 Miliar, Dibangun Tahun Depan

Selain gebyok, Nalumsari juga memiliki potensi UMKM lain seperti kuliner kluo, susu kambing Etawa, dan produksi alat musik terbang.

Jika seluruh potensi ini terhubung, Nalumsari diprediksi mampu tumbuh sebagai pusat ekonomi kreatif baru di Jepara. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved