Berita Kajen
Mahasiswa Desak Pemkab Pekalongan Tuntaskan Masalah Sampah dan Mitigasi Bencana
Aliansi Cipayung Pekalongan Raya resmi melayangkan, 13 tuntutan kepada Pemkab Pekalongan dalam aksi unjuk rasa yang digelar belum lama ini.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Aliansi Cipayung Pekalongan Raya resmi melayangkan, 13 tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan dalam aksi unjuk rasa yang digelar belum lama ini.
Dari total tuntutan tersebut, dua di antaranya menyoroti isu nasional, sementara 11 lainnya berfokus pada permasalahan lokal.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Iman, menegaskan isu lokal paling mendesak yang harus segera ditangani pemerintah adalah mitigasi bencana serta penanganan darurat sampah.
Baca juga: DPRD Kota Pekalongan Paripurna Perdana di Gedung Sementara
Menurutnya, kedua persoalan tersebut menjadi sorotan utama mahasiswa karena hingga kini penanganannya dinilai belum optimal.
"Banyak desa di Kabupaten Pekalongan masih mengalami penumpukan sampah. Pengelolaannya belum maksimal, dan langkah konkret dari pemerintah juga belum terlihat."
"Begitu juga dengan persoalan bencana, belum ada upaya mitigasi yang jelas," ujar Iman usai menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Kabupaten Pekalongan, Senin (8/9/2025).
Untuk memastikan aspirasi tersebut benar-benar ditindaklanjuti, Aliansi Cipayung Pekalongan Raya membentuk tim riset yang akan turun langsung ke desa-desa.
Tim ini bertugas, memantau sejauh mana pemerintah telah melaksanakan langkah-langkah konkret terkait penanganan sampah dan bencana.
Iman menambahkan, pemerintah melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan telah menetapkan tenggat waktu hingga Desember mendatang untuk menunjukkan progres penyelesaian.
"Kami akan mengawal terus. Nanti di bulan Desember, kita lihat sejauh mana Pemkab Pekalongan sudah menjalankan tahapan-tahapannya," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menegaskan, komitmennya untuk terus memperbaiki kualitas layanan publik di Kabupaten Pekalongan.
Dalam kesempatan tersebut, Fadia menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang datang dengan cara santun dan konstruktif.
"Saya berterima kasih, kepada seluruh mahasiswa yang telah memberikan masukan dengan komunikasi yang baik. Insyaallah, apa yang belum baik akan kami perbaiki lagi demi kemajuan Kabupaten Pekalongan," ujarnya.
Fadia mengatakan, masukan dari mahasiswa tidak akan berhenti pada tataran diskusi. Pemerintah daerah bersama DPRD berkomitmen untuk menindaklanjuti berbagai isu yang disampaikan, baik soal pembangunan, transparansi anggaran, hingga penanganan persoalan sampah.
Menurutnya, Pemkab Pekalongan telah menyiapkan langkah konkret, salah satunya melalui musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang melibatkan masyarakat dari desa hingga kabupaten.
DPRD Klarifikasi Isu Tunjangan, Munir : Tegaskan Tidak Pernah Naik |
![]() |
---|
BEM UIN Gus Dur Pekalongan Ultimatum DPRD, Tuntut UU Perampasan Aset hingga Transparansi Anggaran |
![]() |
---|
Terpengaruh Informasi Medsos, 65 Pelajar Terjaring Patroli Skala Besar di Kajen Pekalongan |
![]() |
---|
Sawah Jadi Sirkuit, Petani Pekalongan Gas Traktor Demi Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Bupati Pekalongan Fadia Dorong Semangat 'Tumandang Bareng' untuk Kemajuan Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.