Berita Kajen
Ketua DPRD Pekalongan Munir Tegaskan Tak Ada Anggota Dewan Terlibat Kredit Macet BPR-BKK
Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir, menegaskan bahwa tidak ada anggota DPRD yang terlibat kredit macet
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir, menegaskan bahwa tidak ada anggota DPRD yang terlibat kredit macet di PT BPR-BKK Kabupaten Pekalongan.
Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan isu yang beredar di masyarakat terkait dugaan keterlibatan anggota dewan dalam kredit bermasalah di bank milik daerah tersebut.
Menurut Abdul Munir, berdasarkan catatan resmi yang ia miliki, tidak ada satu pun anggota DPRD yang mengajukan pinjaman ke BPR-BKK.
"Saya melihat menurut catatan resmi yang ada di saya, tidak ada yang saya tandatangani mengajukan kredit di BKK," tegasnya, Kamis (18/9/2025).
Munir menambahkan, jika ada anggota DPRD yang meminjam dana atas nama pribadi atau menggunakan nama pihak lain, hal tersebut di luar tanggung jawab lembaga.
"Kalau pribadi, atau pakai nama orang lain, saya tidak tahu. Yang jelas, secara lembaga DPRD tidak ada yang mengajukan kredit," ujarnya.
Selain menanggapi isu tersebut, Abdul Munir juga menyoroti tingginya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) di BPR-BKK Kabupaten Pekalongan yang kini dilaporkan mencapai lebih dari 70 persen.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar menegaskan, bahwa pihaknya terus memantau kondisi kesehatan BPR-BKK agar ke depan dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan yang tepat.
"BKK kategori memang tidak sehat, sehingga perlu upaya serius untuk memulihkan kinerjanya," tambahnya.
Ketika ditanya mengenai jumlah nasabah yang saat ini mendapatkan pendampingan hukum dari kejaksaan terkait kasus kredit macet, Yulian mengaku tidak mengetahui data tersebut secara detail.
Menariknya, saat disinggung soal rumor adanya pejabat atau anggota DPRD yang ikut tersandung kredit macet di BPR-BKK, Yulian hanya memberikan senyum tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Direktur PT BPR BKK Kabupaten Pekalongan Aji Setyawan saat dihubungi Tribunjateng.com, mengatakan, bahwa saat ini masih melakukan pemeriksaan kesehatan dan belum bisa memberikan keterangan terkait hal itu.
"Maaf bos, masih cuci darah," katanya. (Dro)
Pemkab Pekalongan Ajukan Raperda APBD 2026, Target Pendapatan Capai Rp 2,4 Triliun |
![]() |
---|
Wabup Pekalongan Sukirman : BPR-BKK Sudah Tidak Sehat |
![]() |
---|
Latihan Sispam Mako, Polres Pekalongan Siaga Hadapi Ancaman Darurat |
![]() |
---|
BPR-BKK Kabupaten Pekalongan Alami Kredit Macet Rp150 Miliar, Laba Rp5 Miliar |
![]() |
---|
Dr Henny Rosita Tekankan Pentingnya Psikogeriatri bagi Tenaga Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.