Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Apa Itu Heatstroke dan Suspected Seizure? Hasil Otopsi Penyebab Athaya Nasution Meninggal

Hasil otopsi forensik mengungkapkan bahwa Athaya meninggal akibat suspected seizure yang dipicu heatstroke atau sengatan panas ekstrem.

Editor: Awaliyah P
KOLASE
PENYEBAB ATHAYA MENINGGAL - Hasil otopsi menyebut bahwa Muhammad Athaya Helmi Nasution meninggal dunia karena heatstroke yang kemudian memicu suspected seizure. Kenali tanda-tanda dan gejala keduanya. Mahasiswa RI di Belanda meninggal saat mendampingi pejabat Kunker ke Wina, Austria pada 25-27 Agustus 2025. 

Istilah suspected seizure digunakan ketika dokter forensik menemukan tanda-tanda kejang yang diduga dipicu kondisi medis tertentu, dalam hal ini heatstroke.

Kombinasi kejang, ketidakseimbangan elektrolit, serta hipoglikemia (turunnya kadar gula darah hingga di bawah normal) membuat tubuh Athaya tidak mampu bertahan.

Kelelahan Sebagai Pemicu Utama

Selama mendampingi rombongan DPR, OJK, dan Bank Indonesia di Wina, Athaya disebut jarang beristirahat.

Tugasnya sebagai pemandu membuat ia terus bergerak dari satu kegiatan ke kegiatan lain tanpa cukup jeda.

Faktor ini yang kemudian disebut sebagai pemicu utama heatstroke, yang berujung pada suspected seizure hingga stroke fatal.

Respons Kemenlu

Melalui siaran pres, Kemenlu memberikan tanggapan atas meninggalnya Athaya.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyampaikan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wina bersama Komunitas Islam Indonesia di Wina telah membantu proses pengurusan jenazah Muhammad Athaya Helmi Nasution.

Bantuan tersebut mencakup penyediaan dokumen serta pemulasaran jenazah sebelum dipulangkan ke Indonesia.

"KBRI Wina juga telah memberikan bantuan kekonsuleran berupa pengurusan dokumen, koordinasi dengan otoritas setempat dan sekaligus pemulasaran jenazah bersama dengan Komunitas Islam Indonesia di Wina," kata Kemlu dalam keterangan pers, Selasa (9/9/2025).

Selain itu, Kemenlu menegaskan akan memfasilitasi proses pemulangan jenazah ke tanah air.

Menanggapi desakan agar pemerintah turut bertanggung jawab atas meninggalnya Athaya yang ketika itu mendampingi pejabat publik, Kemenlu membantah.

Mereka menyebut penugasan Athaya bukan berasal dari pemerintah, melainkan dari pihak event organizer (EO) yang mengatur acara kunjungan.

"Sedangkan penugasan panitia yang berasal dari kalangan mahasiswa, keseluruhannya dikelola langsung oleh pihak EO dari Indonesia," demikian menurut Kemenlu. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved