Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Perjuangan Siti Mutmainah: 4 Jam Menunggu Berkah Rezeki Dari Nasi Kepel Ampyang Maulid di Kudus

Warga rebutan gunungan Ampyang Maulid di halaman Masjid At-taqwa Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Minggu (7/9/2025).

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng/Rifqi Gozali
BEREBUT - Sejumlah warga berebut gunungan berisi nasi kepel di depan Masjid At-taqwa Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Minggu (7/9/2025). Gunungan berisi nasi kepel merupakan bagian dari tradisi Ampyang Maulid atau peringatan maulid Nabi Muhammad yang digelar setiap tahun di Desa Loram Kulon. 

Dan satu gunungan berisi hasil bumi berupa sayur dan buah-buahan dan kerupuk warna-warni. 

Kerupuk warna-warni pada gunungan ini oleh warga Loram Kulon disebut ampyang. 

Dari sinilah istilah Ampyang Maulid tercipta.

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris yang saat itu hadir dalam peringatan Ampyang Maulid mendukung penuh seluruh kegiatan tradisi yang ada di Kudus termasuk Ampyang Maulid.

Apalagi kegiatan ini memiliki sisi positif dalam menggerakkan ekonomi masyarakat dan menjadi ajang berkumpulnya ribuan warga Kudus.

“Kegiatan ini memiliki unsur budaya, ekonomi, maupun ekonomi kreatif, apalagi sebelumnya ada ekspo ekonomi kreatif yang digelar sejak sepekan sebagai rangkaian Ampyang Maulid,” kata Sam’ani.

Baca juga: Kirab Budaya dan Grebeg Gunungan Meriahkan Hari Jadi Ke-396 Kabupaten Kebumen

Dia berharap tradisi ini mampu mendatangkan wisatawan.

Tidak hanya warga Kudus sendiri yang tertarik untuk hadir, namun juga wisatawan dari berbagai daerah yang ikut serta datang ke Kudus untuk melihat segenap tradisi berikut keunikannya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved