Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kudus

Mendikdasmen Sebut Smart Board Hanya Dikirim Bagi Sekolah yang Mau

Abdul Mu'ti memastikan bahwa program Digitalisasi Pembelajaran yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, sudah berjalan.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
MONITORING PENYALURAN IFP - Mendikdasmen RI, Prof Abdul Mu'ti melakukan monitoring penyaluran dan penggunaan IFP atau smart board di SMKN 1 Kudus, Selasa (7/10/2025). Saat ini sudah ada 70.000 lebih IFP yang sudah didistribusikan dari 80.000-an produk yang sudah diproduksi, ditarget semua tersalurkan maksimal pertengahan Desember. 

"Jadi kalau sekolah tidak bersedia (menerima), tidak kami kirim. Yang bersedia menerima yang kami kirim. Ini bedanya dengan chromebook," tegasnya.

Lebih lanjut, IFP dalam pemanfaatannya  tidak selalu harus berbasis internet.
Bisa juga digunakan tanpa harus terhubung dengan internet, difungsikan sebagai smart board.

Nantinya ada materi pembelajaran yang dikirim okeh Kementerian dan bisa ditunggu oleh masing-masing sekolah melalui rumah pendidikan, lewat kanal ruang murid.

Dengan harapan, IFP ini bisa mendukung penuh pendidikan berbasis digital di Tanah Air Indonesia.

"Semoga dengan program ini lebih bermanfaat, dan mendukung anak-anak lebih semangat dalam belajar," harap Prof Abdul Mu'tu.

Kepala SMKN 1 Kudus, Aries Budiyono menyampaikan, IFP atau smart board bantuan pemerintah pusat sudah sampai pada 22 September lalu.

Saat ini sudah digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar di kelas XII dalam bentuk Interactive Flat Panel.

Menurut dia, bantuan IFP ini membantu siswa lebih fokus dalam menyimak materi pembelajaran yang diberikan guru.

Siswa tidak lagi menulis materi banyak-banyak dengan memanfaatkan teknologi. Di mana materi pendidikan yang sudah ditulis guru di smart board bisa dikonversi dalam bentuk file dan bisa diteruskan ke siswa lewat sosial media untuk media pembelajaran.

"Alhamdulillah kami dapat bantuan smart board ini dalam mendukung pendidikan berbasis digital," jelasnya.

Aries menyebut, saat ini baru satu unit IFP yang sudah diterima dan sudah diaplikasikan di salah satu kelas XII.

Pemanfaatannya harus bergantian, untuk bisa menjangkau 1.587 siswa dari 45 rombongan belajar di SMKN 1 Kudus.

"Harapan kami tidak hanya satu unit. Namun sudah sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan pemerintah. Sebagai media interaktif yang memudahkan tenaga pendidik dalam memberikan pengajaran dan lebih praktis. Mudah-mudahan ini bisa kami gunakan dan maksimalkan dalam mendukung pendidikan yang lebih berkualitas berbasis digital," ucapnya. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved