Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Daftar 9 Korban Jiwa Selama Aksi Unjuk Rasa di Beberapa Daerah: Ojol, Mahasiswa Hingga Tukang Becak

Daftar 9 Korban Jiwa Selama Aksi Unjuk Rasa di Beberapa Daerah: Ojol, Mahasiswa Hingga Tukang Becak

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Tribunnews.com/Alfarizy AF
DEMO DI DPR - Aparat kepolisian memukul mundur massa aksi unjuk rasa di gedung DPR/MPR RI, Senin (25/8/2025). Massa aksi yang mundur justru masuk ke ruas jalan tol. 

Pada Minggu pagi, ia turut serta dalam aksi demonstrasi di depan Mapolda DIY yang melibatkan banyak mahasiswa.

Namun, situasi memanas saat aparat menembakkan gas air mata.

Dari kronologi yang dibagikan Forum BEM DIY, disebutkan:

"Motor yang ditunggangi almarhum tiba-tiba mati ketika hendak berbalik arah."

"Namun, nahas pada saat yang sama aparat menembakan gas air mata hingga membuat Rheza terjatuh."

Rekannya yang dibonceng sempat menyelamatkan diri, tetapi nyawa Rheza tidak tertolong.

Ayah Rheza, Yoyon Surono menemukan luka mencurigan di tubuh anaknya.

Perut kanan terdapat bekas pijakan sepatu PDL.

7. Sumari 

Dari Kota Surakarta, seorang penarik becak bernama Sumari (60) meninggal dunia dalam gelombang demonstrasi yang terjadi pada 29 Agustus 2025. 

Sumari adalah penarik becak yang sedang tidur di becaknya.

Dirinya diduga terkena paparan gas air mata yang ditembakkan oleh aparat.

Diberitakan Sumari memiliki sakit asama.

Ia diduga mengalami serangan jantung dan asmanya kambuh sehingga meninggal dunia.

8. Andika Lutfi Falah

Satu murid SMK di Tangerang bernama Andika Lutfi Falah (16) juga menjadi korban selama terjadi demonstrasi.

Andika meninggal pada Senin (1/9/2025).

Dilansir dari Tribunnews, Andika mengembuskan napas terakhir ketelah sempat dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, sejak Sabtu 30 Agustus 2025.

Terungkap fakta kepala Andika Lutfi Falah mengalami keretakan di tempurung kepala. 

Ia sempat mengikuti aksi unjuk rasa di DPR RI pada Kamis (28/8/2025).

Dia hanya sekedar mengikuti ajakan temannya yang memintanya untuk pergi ke gedung DPR RI yang berada di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Andika sempat dikabarkan menghilang, pihak keluarga tak ada satu pun yang mengetahui keberadaannya lantaran Andika tak memiliki handphone serta tak membawa identitas.

Hingga akhirnya, Sabtu (30/8/2025), Andika diketahui pihak keluarga melalui media sosial tengah berada di RS Mintohardjo, Jakarta Pusat, dalam keadaan kritis.

Berdasarkan informasi dari tim medis, Andika kritis usai tempurung belakang kepalanya retak.

9. Iko Juliant Junior

KEMATIAN JANGGAL - Ucapan duka dari Unnes atas kematian Iko Juliant Junior yang meninggal dunia dalam kondisi penuh kejanggalan, Senin (1/9/2025).
KEMATIAN JANGGAL - Ucapan duka dari Unnes atas kematian Iko Juliant Junior yang meninggal dunia dalam kondisi penuh kejanggalan, Senin (1/9/2025). (DOK FH UNNES)

Terkahir ada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (Unnes) bernama Iko Juliant Junior yang meninggal dunia selama terjadinya aksi demonstrasi.

Polisi menyebut Iko meninggal karena kecelakaan di Jalan Dr Cipto Semarang pada Minggu (31/8/2025) pukul 02.30.  

Namun keluarga curiga atas kematian Iko.

Keluarga masih diliputi pertanyaan karena korban meninggal dunia dalam kondisi penuh luka lebam di wajah.

Kecurigaan keluarga semakin tebal karena korban diantar ke rumah sakit oleh mobil Brimob ke RSUP Kariadi Semarang.

"Iya, kami sudah mendapatkan laporan kejanggalan kematian dari almarhum Iko, kami turut berbelasungkawa, kami juga masih berupaya mengungkap fakta kematian korban yang masih abu-abu," terang anggota Pusat Bantuan Hukum IKatan Alumni (PBH IKA) Alumni FH Unnes Ady Putra Cesario kepada Tribun, Senin (1/9/2025) malam.

Anggota PBH IKA Alumni FH Unnes, Naufal Sebastian menyebut, kejanggalan yang ditemukan pihaknya berdasarkan beberapa temuan di lapangan.

Seperti kedatangan korban ke RSUP dr Kariadi Semarang diantar oleh petugas Brimob Polda Jateng dalam kondisi kritis pada Minggu (31/8/2025) sekira pukul 11.00. 

Padahal, korban mengalami kecelakaan yang disebutkan dalam STP Satlantas Polrestabes Semarang adalah pukul 02.30.

Artinya, ada waktu rentang yang panjang sekira 10 jam.

Sebelumnya Iko pamit ke ibunya untuk pergi ke kampus pada Sabtu (30/8/2025).

Pada Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 23.00 WIB, Iko sempat pulang ke rumah.

Kemudian Iko dijemput oleh teman rumahnya untuk  pergi ke Jalan Pahlawan, Semarang.

Ia memberi kabar kepada temannya yang lain  melalui pesan whatsapp bahwa dia hendak ke Polda Jateng untuk menjemput teman-temannya  yang masih ditahan oleh pihak Kepolisian, Sabtu, 30 Agustus 2025 sekitar pukul 23.00 WIB

Sebelumnya, rekan-rekan Iko ditahan saat melakukan aksi di depan Mapolda Jateng.

Setelah pergi, Iko sudah tak ada lagi kabar.

Hingga akhirnya dibawa ke RS pada Minggu (31/8/2025) siang dalam kondisi kritis.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved