Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

14 Orang Tewas dan 49 Masih Dicari di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

"Per hari ini yang masih kita cari berdasarkan data yang ada dinyatakan hilang 49 orang."

|
Penulis: Sof | Editor: M Syofri Kurniawan
Surya.co.id
ROBOH: Bangunan tiga lantai di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, roboh saat salat asar. (Surya.co.id) 

TRIBUNJATENG.COM, SIDOARJO - Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dan evakuasi korban runtuhan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

Bangunan tersebut ambruk saat santri sedang menunaikan salat Asar berjamaah.

Hingga saat ini, sebanyak 49 orang dinyatakan hilang.

Baca juga: Kisah Dokter Aaron saat Amputasi Santri di Bawah Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Saya Sudah Siap Mati

"Per hari ini yang masih kita cari berdasarkan data yang ada dinyatakan hilang 49 orang.

Mudah-mudahan bisa cepat (ketemu),” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyantopada Sabtu (4/10/2025).

BANTU PENCARIAN KORBAN - Pemkot Surabaya memberikan bantuan dalam proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Pemkot Surabaya menerjunkan sejumlah peralatan hingga petugas rescue.
BANTU PENCARIAN KORBAN - Pemkot Surabaya memberikan bantuan dalam proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Pemkot Surabaya menerjunkan sejumlah peralatan hingga petugas rescue. (surya/Bobby Constantine Koloway)

Namun, tim SAR gabungan belum dapat memastikan apakah 49 orang tersebut adalah korban dari runtuhan.

Sebagian santri telah ditemukan di lokasi lain.

“Apakah yakin masih di situ? Kita semua tidak tahu. Karena ada di reruntuhan, harapannya sesuai data, datanya dari Ponpes,” jelas Suharyanto.

Proses pengangkatan puing-puing dari bangunan yang ambruk telah mencapai 40 hingga 50 persen.

Tim SAR gabungan berupaya mempercepat proses evakuasi dengan tetap mengutamakan keselamatan semua pihak, terutama untuk menghindari korban terpotong.

“Tidak mungkin kita asal mengambil walaupun sudah meninggal. Masa tega ambil serampangan, nanti korban maaf terpotong atau apa. Kita mengutamakan kemanusiaan,” bebernya.

Seluruh alat berat yang memungkinkan telah dikerahkan untuk mempercepat pencarian, dengan target pencarian mencapai 20 hingga 30 persen per hari.

Runtuhnya bangunan mushala tiga lantai yang berfungsi sebagai tempat ibadah di area asrama putra Ponpes Al Khoziny terjadi pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, saat para santri sedang melaksanakan salat Asar.

Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas yang seharusnya.

Hingga kini, total korban runtuhan mushala Al Khoziny mencapai 118 orang.

Dari jumlah tersebut, 27 orang berhasil dievakuasi oleh petugas, sementara sisanya melakukan evakuasi mandiri.

Sebanyak 14 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 104 orang selamat.

Namun, puluhan lainnya masih dalam proses pencarian.

Di antara yang ditemukan, satu korban atas nama Ibnu Fairus, yang sebelumnya masuk dalam daftar pencarian, ditemukan selamat di lokasi lain.

Detik-detik musala ambruk

Sebuah bangunan musala di area Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo ambruk pada Senin (29/9/2025)
Sebuah bangunan musala di area Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo ambruk pada Senin (29/9/2025) (KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)

Seorang santri yang selamat menceritakan detik-detik dirinya terjebak dalam reruntuhan saat tengah menunaikan salat Ashar berjamaah.

Kesaksian itu pertama kali diungkapkan melalui unggahan akun TikTok @masbosmahy, yang menyebut keponakannya ikut menjadi korban selamat dalam insiden pada Senin (29/9/2025) sore.

“Iya (ikut salat Ashar) di saf paling pertama,” ungkap sang santri dalam video yang dibagikan.

Menurutnya, kejadian berlangsung begitu cepat saat memasuki rakaat ketiga.

Ketika seluruh jamaah sedang sujud, tiba-tiba bangunan musala ambruk menimpa santri di bagian belakang.

“Yang rakaat ketiga, lagi sujud terus saat kejadian dalam keadaan sujud."

 "Dikira saya sudah meninggal, sudah ada di alam barzah."

"Saya masih saya teman saya yang di sana,” ujarnya lirih sambil menangis.

Akun @masbosmahy menjelaskan bahwa keponakannya selamat karena berada di barisan paling depan, tepat di belakang imam.

Sementara itu, bangunan musala ambruk menimpa jamaah yang berada di saf keempat hingga ke belakang.

“Selamat karena berada di saf paling depan. Imamnya selamat, 4 saf tidak ambruk termasuk bagian imam. Yang ambruk 4 saf ke belakang,” jelasnya.

Santri tersebut diketahui baru mondok di Ponpes Al Khoziny dan belum genap setahun tinggal di pesantren.

Ia selamat bersama imam serta beberapa jamaah lain yang berada di saf terdepan.

Kisah ini menambah duka mendalam dalam tragedi robohnya musala di Ponpes Al Khoziny.

Banyak santri lainnya yang masih terjebak dan menjadi korban akibat ambruknya bangunan. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, 49 Orang Masih Dicari "

Baca juga: Foto-foto Pembangunan Ponpes Al Khoziny dari Tahun ke Tahun, Warganet: Menjulang Tinggi Cukup Aneh

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved