Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Hari Ke-8 Evakuasi, 61 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, 2 Santri Masih Dicari

Berdasarkan daftar absensi pondok pesantren, dua santri masih dinyatakan hilang.

Penulis: Sof | Editor: M Syofri Kurniawan
KOMPAS.COM/ISTIMEWA
EVAKUASI JENAZAH: Tim SAR gabungan melakukan evakuasi jenazah santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Senin (6/10/2025). Jumlah korban tewas ambruknya Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo bertambah menjadi 61 orang. Tim SAR masih terus mencari korban hilang di reruntuhan. (Kompas.com/Dok Humas Basarnas) 

Setiap jenazah yang ditemukan langsung dievakuasi, disemprot disinfektan, dan dibawa ke rumah sakit untuk proses lebih lanjut.

BNPB memastikan operasi pencarian masih akan terus dilakukan hingga seluruh korban ditemukan dan lokasi dinyatakan aman.

Jenazah sulit diidentifikasi

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim menyampaikan, korban meninggal dunia akibat runtuhan musala Ponpes Al Khoziny sulit teridentifikasi. 

Kepala DVI Polda Jatim, Kombes Pol Wahyu Hidajati, mengatakan, jenazah yang ditemukan beberapa hari setelah kematian akan mengalami beberapa fase sebelum akhirnya pembusukan.

"Kondisinya jauh berbeda dibanding hari pertama karena ada proses sehingga ini tidak mudah dikenali. Harus ada ilmu tambahan agar jenazahnya tidak tertukar," katanya, Sabtu (4/10/2025).

Kendala pertama, sering kali santri saling berbagi atau meminjam barang satu sama lain sehingga, bermodal pakaian, sarung, dan sebagainya tidak cukup.

Kedua, sidik jari.

Identifikasi melalui sidik jari akan lebih mudah apabila kondisi tubuh jenazah masih segar.

Selain itu, para santri yang menjadi korban mayoritas belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sehingga sulit terdeteksi.

"Ketiga, dari gigi, supaya gampang ketemu, giginya harus unik, misal gingsul atau tonggos, bogang, tambalan. Kalau bagus semua, susah," bebernya.

Keempat, dari DNA korban.

Tim DVI Polda Jatim telah mengumpulkan DNA keluarga melalui air liur, darah, dan rambut sejak Kamis (2/10/2025) sebanyak 59 sampel.

"Kemarin sudah ambil DNA, tapi juga butuh waktu. Semakin jelek kualitas sampelnya, semakin susah, sel-selnya kalau sudah busuk," imbuhnya.

Setelah pengambilan sampel DNA, tim DVI akan mengirimkan ke Jakarta untuk proses pencocokan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved