Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Luar Biasa, Sikap Sharon Ibunda Timothy Saat Didatangi 3 Pelaku Bullying Anaknya

Sharon, ibunda Timothy Anugerah, mengaku didatangi 3 dari 11 pelaku perundungan putranya. Sikapnya sangat luar biasa saat menemui para pelaku.

Editor: Awaliyah P
KOLASE
TEMUI 3 PERUNDUNG - Kisah Sharon, ibunda Timothy Anugerah, menemui tiga pelaku perundungan. Timothy Anugerah merupakan mahasiswa Unud Bali yang meninggal setelah jatuh dari lantai 4 gedung FISIP. 

Sikap Sharon Ibunda Timothy Saat Didatangi 3 Pelaku Bullying Anaknya

Ringkasan Berita:Sharon, ibunda Timothy Anugerah Saputra, mengaku sudah bertemu dengan 3 dari 11 pelaku perundungan putranya. Timothy Anugerah Saputra merupakan mahasiwa Universitas Udayana yang meninggal setelah jatuh dari lantai 4 gedung FISIP Unud. Alih-alih marah, Sharon justru menganggap 11 pelaku perundungan tersebut adalah anaknya.

 

TRIBUNJATENG.COM - Kasus kematian Timothy, mahasiswa FISIP Universitas Udayana yang diduga menjadi korban perundungan hingga meninggal setelah jatuh dari lantai 4 gedung kampus, masih menjadi perhatian publik.

Di tengah proses hukum yang berjalan, ibunda Timothy, Sharon, akhirnya buka suara dan mengungkap fakta baru.

Ia bercerita bahwa 3 dari 11 pelaku perundungan telah datang menemuinya secara langsung.

Baca juga: 40 Nama Calon Pahlawan Nasional Diusulkan Mensos Saifullah Yusuf, 7 dari Jawa Tengah

Pakar Psikologi SCU Soroti Bullying Marak di Sekolah dan Kampus, Ini Batasan Bercanda dan Bully

Baca juga: Raisa Resmi Gugat Cerai Hamish Daud, PA Jaksel: Didaftarkan Online 22 Oktober, Sidang 3 November

Sharon membenarkan bahwa memang ada pelaku yang datang ke rumah duka, namun bukan hanya satu orang seperti isu yang beredar di media sosial.

"Sebagian itu datang ke rumah duka. Yang saya tahu tiga, enggak ingat (nama-namanya), tapi kalau yang datang langsung menemui saya, berinteraksi langsung saya ingat. Ada yang datang bersalaman saja sama saya terus baru belakangan dikasih tahu," ujar Sharon.

Menurut Sharon, tiga pelaku yang datang itu adalah Leo, Vito, dan Eric.

Pertemuan dengan 3 Pelaku

Sharon menceritakan bahwa orang pertama yang datang adalah Leo.

Pertemuan itu terjadi di rumah duka saat suasana masih penuh duka dan keheningan.

Leo disebut datang dalam kondisi ketakutan luar biasa.

Ia bahkan tampak tidak terurus dan belum makan karena merasa tertekan setelah kasus ini mencuat.

"Yang pertama di rumah duka itu Leo. Leo itu datang dengan ketakutan, dengan stres yang sangat besar dan dia sangat sangat ketakutan, belum makan. Kita bahkan selesai itu pun masih bawain makanan dia karena kayak dia harus ngumpet gitu karena dia sangat ketakutan dan nggak karuan sekali," kata Sharon mengenang pertemuan tersebut.

Meski tengah berduka, Sharon tetap menerima kedatangan Leo.

Ia memilih berbicara secara manusiawi, memberi Leonardo kesempatan untuk mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab.

"Waktu itu yang temuin dia saya dan adik dia, kita sampaikan untuk Leo bahwa kamu sudah tahu salahmu di mana, bawa ini jadi pelajaran, tapi jangan takut. Hadapi konsekuensinya, setelah itu perbaiki dirimu."

Sharon mengaku pertemuan itu meninggalkan kesan mendalam.

Di balik rasa kehilangan, ia memilih menggunakan ruang pertemuan itu untuk memberi pesan moral.

"Prihatin (saat melihat Leo), aku merasa sekarang aku harus fokus pada apa yang ada di depan," ujarnya.

Pelaku kedua yang bertemu Sharon adalah Vito.

Berbeda dengan Leo yang datang diam-diam, pertemuan dengan Vito terjadi atas permintaan langsung orangtuanya.

"Kemudian hari Sabtu, itu Vito dan orang tuanya itu minta untuk ketemu saya," kata Sharon.

Pertemuan berlangsung di gereja, sesuai permintaan Sharon karena hari itu ia sedang beribadah.

"Saya bilang ketemu di gereja, saya mau kebaktian jam 10.00. Ternyata mereka benar datang, ikut kebaktian yang jam 09.30, setelah itu kita ngobrol di gereja," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Sharon memberi teguran keras namun tetap memberi ruang bagi Vito untuk memperbaiki diri.

Ia bahkan memberi syarat Vito diwajibkan 'lapor' secara rutin kepadanya sebagai bentuk tanggung jawab moral.

"Sama Vito saya sampaikan hal yang sama, tapi saya tambahkan, kamu saya kenai wajib lapor. Tante sudah nggak punya anak lagi, jadi kamu sekarang harus jadi anak tante. Tante ingin lihat komitmen kamu untuk jadi orang yang lebih baik," ucap Sharon.
 
Eric dari Fakultas Kedokteran Bikin Sharon Sempat Ragu
Pelaku ketiga yang menemui Sharon adalah Eric, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran.

Sharon mengaku awalnya enggan bertemu Eric karena merasa ucapannya di grup percakapan paling menyakitkan.

"Kemarin, Eric yang dari FK itu ketemu sama saya. Sebetulnya kok saya masih ada ganjel dari FK itu… karena kalau saya membaca chat itu yang paling menusuk hati saya itu yang dari FK. Karena dokter," ujar Sharon.

Namun Eric tetap datang dan bersedia mendengar cerita tentang karakter Timothy yang sebenarnya.

"Saya bilang 'Eric kamu harus menjadi dokter yang berbeda.' Papinya Eric sendiri sebetulnya mendapatkan perawatan dari dokter gratis di Vihara dan itu sangat touching makanya dia mau jadi dokter."

Pertemuan itu akhirnya mengubah sudut pandang Sharon terhadap Eric. Namun, seperti Vito, ia tetap memberinya syarat.

"Makanya saya bilang kamu harus jadi dokter yang sungguh-sungguh, yang luar biasa dan sekarang saya juga jadi mama kamu, jadi kamu juga saya kenakan wajib lapor. Kamu update everything yang happened to you, aku ingin melihat kamu berkembang, aku ingin melihat bagaimana kamu melanjutkan hidup setelah ini, bagaimana kamu menggapai orang-orang, bagaimana kamu melayani orang-orang tante pengin lihat itu," ujar Sharon(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved