7 Pernyataan Sharon Ibunda Timothy Soal Kematian Anaknya: Klarifikasi Bullying hingga Rekaman CCTV

7 Pernyataan Sharon Ibunda Timothy Soal Kematian Anaknya: Klarifikasi Bullying hingga Rekaman CCTV

Ringkasan Berita:Sharon, ibunda Timothy Anugerah Saputra, mengklarifikasi isu yang beredar liar di media sosial. Mulai dari rekaman CCTV hingga dugaan Timmy memiliki gangguan mental sejak kecil. Sharon banyak bercerita betapa hangatnya pribadi Timmy semasa hidup.

TRIBUNJATENG.COM - Kasus kematian Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa FISIP Universitas Udayana, masih terus menjadi sorotan publik.

Ibunda Timothy, Sharon, akhirnya menyampaikan klarifikasi panjang untuk meluruskan berbagai spekulasi yang beredar di media sosial.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Sharon menjadi bintang tamu di YouTube Denny Sumargo.

Baca juga: Luar Biasa, Sikap Sharon Ibunda Timothy Saat Didatangi 3 Pelaku Bullying Anaknya

• Pakar Psikologi SCU Soroti Bullying Marak di Sekolah dan Kampus, Ini Batasan Bercanda dan Bully

• 40 Nama Calon Pahlawan Nasional Diusulkan Mensos Saifullah Yusuf, 7 dari Jawa Tengah

Berikut 7 poin penting pernyataannya:

 
1. Bantah Rekaman Suara Tangis dan CCTV yang Beredar

Sharon menegaskan bahwa beredarnya rekaman suara tangis yang disebut-sebut sebagai suara terakhir Timothy adalah tidak benar.

Ia menyebut informasi itu hoaks dan tidak bertanggung jawab.

"Itu nggak ada. Itu rekaman dari mana sih? Nggak tau. Udah (denger), bukan," tegas Sharon.

Ia juga menyesalkan video CCTV yang diklaim memperlihatkan momen terakhir Timothy sebelum jatuh.

"Yang paling saya kesel juga video CCTV Timmy yang kelihatannya lari ke lantai dua. Even itu bukan di kampus Udayana," ucapnya.
 

2. Bantah Timothy Dibully Selama Kuliah

Sharon mengakui bahwa Timothy pernah mengalami masalah sosial saat kecil, namun menurutnya hal itu sudah lama teratasi dan tidak berlanjut saat kuliah.

"Makanya kalau Timmy dibilang di-bully selama kuliah, saya pikir enggak. Karena dia itu bertahun-tahun belajar bagaimana merespons terhadap bullying," jelasnya.
 

3. Klarifikasi Soal Dugaan Gangguan Mental

Isu lain yang beredar adalah dugaan bahwa Timothy memiliki gangguan mental sejak kecil.

Sharon membantah keras hal ini.

Ia menjelaskan bahwa Timothy pernah dibawa ke psikolog sampai duduk di bangku SMA, tetapi bukan karena gangguan mental.

"Memang di rumah sakit saya sempat sampaikan riwayatnya Timmy, dalam konteks dokter saraf, dokter bedah itu kan mereka harus tahu semuanya kalau misalnya nanti mau operasi, kalau misalnya mereka mau melakukan apa pun," ujar Sharon.

"Bukan dalam konteks menyatakan ini anak punya masalah mental," tegasnya.
 

4. ‘Cari Teman’ Hanya Tugas Ospek

Rencana perkuliahan Timothy yang viral di media sosial, terutama bagian "mencari teman", banyak disalahartikan netizen.

Sharon meluruskan bahwa itu hanyalah tugas ospek, bukan karena Timothy kesepian atau dikucilkan.

"Itu tugas waktu lagi ospek. Timmy kan emang orangnya polos banget. Jadi dia tulis aja seperti itu," katanya.
 

5. Timothy Suka Jalan Kaki, Bukan Karena Tak Punya Uang

Banyak yang menduga Timothy sering berjalan kaki karena kesulitan ekonomi.

Sharon menolak anggapan itu.

"Berita kan macem-macem, kayak menyesalkan Timmy, kasihan Timmy jalan. Bukan kasihan, Timmy memang suka sekali jalan," tegasnya.

Ia bahkan pernah memarahi Timothy karena berjalan kaki terlalu jauh.

 
6. Timothy Masih Hidup Saat di Rumah Sakit

Sharon memastikan bahwa anaknya masih bernapas saat dibawa ke rumah sakit.

"Dari jatuh sampai saya datang pun Timmy dalam keadaan sadar. Iya, masih hidup," ungkapnya.

Ia bahkan sempat bertanya kepada Timothy mengenai kejadian yang dialaminya.

"Saya tanya sama Timmy, ‘Timmy ini ada yang bilang dari lantai dua, lantai tiga, Timmy jatuhnya dari mana?’ ‘Lantai empat mami’," tuturnya.
 

7. Makna Nama ‘Anugerah’ Bukan Karena Penantian Panjang

Nama tengah Timothy, Anugerah, sempat menimbulkan spekulasi bahwa ia adalah anak yang lahir setelah penantian panjang atau perjuangan medis.

Sharon membantah hal itu.

"Itu ‘Anugerah’ karena seharusnya itu persalinan yang seret, kayak air ketuban sudah habis," kenangnya.

"Dokter sudah bilang operasi saja. Tapi waktu melahirkan, ternyata lancar. Jadi buat kita itu anugerah," tandas Sharon. (*)