Berita Nasional
Alasan Prabowo Minta Lauk MBG Pakai Telur Puyuh, Singgung soal Natal
Presiden Prabowo meminta lauk MBG yang biasa pakai telur ayam diganti telur puyuh, untuk menekan inflasi.
Penulis: Yayan | Editor: M Zainal Arifin
- Presiden Prabowo meminta lauk MBG yang biasanya memakai telur ayam diganti sementara dengan telur puyuh atau daging sapi, untuk meredam lonjakan permintaan dan mengendalikan harga pangan.
- BGN menyebut permintaan tinggi pada komoditas telur, ayam, dan buah mulai memunculkan tanda-tanda kenaikan harga, sehingga perlu intervensi lintas kementerian untuk menjaga pasokan.
- Mendag Budi Santoso menegaskan MBG bukan penyebab utama kenaikan harga, melainkan cuaca ekstrem dan gagal panen menjadi faktor dominan.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meminta pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mengurangi penggunaan telur ayam sebagai lauk, untuk sementara waktu.
Sebagai gantinya, Presiden menyarankan penggunaan telur puyuh untuk alternatif lauk MBG.
Hal ini disampaikan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, seusai menghadiri pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/11).
Baca juga: Menu MBG Dikeluhkan Karena Berbau, SPPG Kudus Diminta Perketat SOP
Baca juga: Harga Telur di Kota Semarang Masih Tinggi, Daging Ayam Mulai Turun
Menurut Nanik, Prabowo mempertimbangkan meningkatnya konsumsi telur ayam di masyarakat pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kata Nanik, arahan Presiden tersebut dilakukan untuk mengantisipasi inflasi jelang Nataru.
“Tadi Pak Presiden pesan, 'wah, ya nanti kalau misalnya ini kan mau Nataru nih, kemudian Lebaran. Nanti, mungkin telur untuk anak-anak kita kurangi, tapi diganti daging sapi, diganti telur puyuh',” kata Nanik menirukan pernyataan Prabowo.
Menurut Nanik, sinyal kenaikan harga pangan sudah mulai terlihat di lapangan, terutama pada komoditas daging ayam, telur, dan buah.
Meski kenaikannya masih kecil, gejolak permintaan sudah mulai terasa. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan langkah antisipasi.
"Sekarang masih, masih kecil, ya. Tapi, kan tanda-tanda itu mulai ada," terang dia.
Dikatakan Nanik, permintaan tinggi untuk pemenuhan MBG bukan hanya terkait komoditas sumber protein.
Menurutnya, saat ini permintaan buah juga tinggi, sehingga berpotensi mengalami kelangkaan.
Oleh karenanya, BGN bekerja sama dengan lintas kementerian dan lembaga untuk penyediaan bahan baku.
Dengan TNI, misalnya, BGN bekerja sama dalam penyediaan protein hewani dan sayur mayur.
Begitu pun dengan Kementerian Koperasi untuk menanam buah hingga sayur. Total anggaran yang disiapkan Kementerian Koperasi mencapai Rp 300 miliar.
"Kemudian saya sudah kerja sama dengan Menteri Koperasi. Nanti Kementerian Koperasi akan membiayai koperasi-koperasi yang menanam buah, menanam sayur, maupun beternak," ujar Nanik.
Terpisah, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan program MBG tidak mempengaruhi lonjakan harga kebutuhan pokok di pasar.
Budi menyatakan, peningkatan permintaan seharusnya berbanding lurus dengan kenaikan produksi, sehingga harga tetap terkendali.
“Ini masih relatif bagus harganya. Kami sudah meminta, misalnya kepada peternak telur, untuk mengantisipasi permintaan yang semakin banyak terutama dari program MBG,” kata Budi saat meninjau stok bahan pangan, di Pasar Cihapit, Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa lonjakan harga bahan pokok di berbagai daerah disebabkan oleh faktor cuaca pada musim hujan, sehingga banyak para petani mengalami gagal panen.
“Memang biasanya kalau bulan Desember dan awal tahun harga suka naik karena hujan. Nanti kita antisipasi karena kemarin kami sudah bertemu dengan asosiasi petani untuk mengantisipasi hal tersebut,” katanya lagi.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga meminta pemerintah daerah mewaspadai potensi kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam.
Menurut Tito, peningkatan permintaan kedua komoditas itu untuk kebutuhan MBG telah memberikan tekanan terhadap harga di pasaran.
Tito menyampaikan hal tersebut saat menghadiri acara Indonesia Kita Awards 2025 di Jakarta, Senin (10/11). Ia menegaskan lonjakan permintaan akibat distribusi menu MBG perlu segera diantisipasi oleh kepala daerah.
“Harga telur, daging ayam sudah mulai sedikit naik, itu salah satunya dikarenakan permintaan dari MBG yang cukup banyak,” ucap Tito. (Kompas.com/Kompas.tv/ant)
| Kementerian HAM dan Komisi XIII DPR RI Bersinergi Wujudkan Masyarakat Sadar HAM di Kabupaten Jepara |
|
|---|
| Sosok Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel Penyebab Ketua PBNU Gus Yahya Didesak Mundur |
|
|---|
| Alasan Gus Yahya Cholil Staquf Didesak Mundur dari Jabatan Ketum PBNU, Diberi Waktu 3 Hari |
|
|---|
| Profil Yahya Cholil Staquf, Ketum PBNU yang Diminta Mundur usai Undang Narasumber Berkaitan Zionisme |
|
|---|
| Indonesia Siapkan Strategi Khusus Hadapi Iran di Final IFCPF Asia Oceania Cup 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/manfaat-telur-puyuh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.