Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Harga Telur di Kota Semarang Masih Tinggi, Daging Ayam Mulai Turun

Pedagang sayur dan sembako Pasar Karangayu, Royati mengatakan, harga telur ayam kini mencapai Rp 32 ribu/kilogram

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Eka Yulianti Fajlin
JAJAKAN DAGANGAN - Pedagang daging di Pasar Karangayu menjajakan dagangannya, Jumat (7/11/2025). Harga daging ayam mulai mengalami penurunan sejak beberapa hari terakhir. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komoditi telur dan daging ayam menjadi penyebab inflasi dua bulan terakhir.

Hingga kini, harga telur masih bertahan di level tinggi.

Bahkan, sepekan terakhir masih mengalami kenaikan. Sementara, harga daging ayam mulai turun. 


Pedagang sayur dan sembako Pasar Karangayu, Royati mengatakan, harga telur ayam kini mencapai Rp 32 ribu/kilogram, naik dari sebelumnya pada kisaran Rp 28 ribu hingga Rp 29 ribu/kilogram. 


"Katanya dari petani, ayamnya lagi tidak banyak bertelur karena musim dingin. Produksinya berkurang,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).


Menurutnya, kenaikan harga telur bukan karena adanya permainan harga, melainkan faktor cuaca.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Harga Sejumlah Sayuran di Pasar Tradisional Kota Semarang Naik

Adanya program makan bergizi gratis (MBG) dari pemerintah memang menjadi pemicu permintaan naik. 

Namun, dia menilai, faktor pemicu tidak hanya karena program. tersebut.


"Kalau musim panas biasanya banyak telur dan harga bisa murah. Sekarang, karena cuaca dingin, ayamnya tidak banyak bertelur," ujar Royati.


Sementara itu, harga daging ayam mulai turun setelah sempat tinggi sejak Oktober. 


Pedagang daging Pasar Karangayu, Kamisah mengatakan, harga ayam potong kini berada di kisaran Rp 34 ribu hingga Rp 35 ribu/kilogram, turun dari harga sebelumnya Rp40 ribu.


"Kalau dada ayam sekarang Rp 35 ribu/kilogram, fillet Rp 45 ribu/kilogram. Kemarin fillet sampai Rp50 ribu," sebutnya. katanya.


Dia mengungkaplan, penurunan harga ini sudah berlangsung sekitar empat hari terakhir.

Meski demikian, penjualan belum sepenuhnya pulih. Para pelanggan, kata dia, masih beranggapan harga pangan saat ini masih terbilang mahal. 


"Dulu, dalam sehari, saya bisa habis dua kuintal, sekarang satu kuintal aja ngos-ngosan," ungkapnya. (eyf)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved