Sopir Bank Jateng Gondol Rp 10 M
Gaji Anggun, Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Tak Cukup Penuhi Kebutuhan
Kabar sopir operasional Bank Jateng yang membawa kabur uang hampir Rp 10 miliar masih menjadi sorotan publik.
Penulis: Val | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM - Kabar sopir operasional Bank Jateng yang membawa kabur uang hampir Rp 10 miliar masih menjadi sorotan publik.
Pria bernama Anggun itu sempat membuat tetangganya tak percaya, karena ia dikenal masyarakat sebagai sosok yang baik pada umumnya.
Lantas apa sebenarnya yang menjadi motifasi Anggung membawa kabur uang sebanyak itu?
Apakah soal gaji? Berapakah gaji sopir operasional Bank Jateng?
Kepada tetangga, Anggun sempat menceritakan keluh kesahnya soal gaji Rp 3 juta yang disebutnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan susu anak dan lainnya.
Baca juga: Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Anggun Sopir Bank Jateng Pernah Curhat Soal Gaji, Istri Kerja Ojol
Baca juga: Sopir Bank Jateng Wonogiri yang Gondol Uang Hampir Rp10 M Ternyata Orang Lama Kepercayaan Bank
Seorang tetangga Anggun di Kelurahan Giriwono, Wonogiri, bernama Wahyu, memberikan gambaran mengenai kehidupan sehari-hari pelaku.
Menurutnya, Anggun merupakan warga yang mudah bergaul dan peduli dengan kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya.
"Kalau berinteraksi di masyarakat ya seperti pada umumnya. Lumrahnya masyarakat, sering bersosialisasi," ujar Wahyu, dikutip Tribun Jateng Jumat (5/9/2025).
Wahyu menuturkan, kepedulian Anggun terhadap lingkungan terlihat saat ia ikut berdiskusi mengenai kegiatan peringatan HUT ke-80 RI.
Saat itu, kondisi nasional sedang memanas akibat demonstrasi, dan Anggun menanyakan detail perizinan acara.
"Tanya juga apa kegiatannya diizinkan karena sedang ramai demo itu. Diskusinya sampai sedetail itu, dia ada kepedulian dengan kegiatannya," ungkap Wahyu.
Meskipun aktif secara sosial, Anggun ternyata pernah mengungkapkan keresahan finansialnya.
Dalam sebuah obrolan santai bersama warga lain, pelaku sempat menyinggung soal gajinya yang dirasa pas-pasan untuk menopang hidup keluarga.
"Ada cerita soal gaji di kalangan bapak-bapak itu, dia sempat cerita gaji Rp 3 juta tapi juga pusing untuk kebutuhan, susu anak dan yang lainnya," imbuh Wahyu.
Anggun diketahui telah menikah dua kali dan memiliki total tiga orang anak.
Dari pernikahan pertama, ia memiliki satu anak dan pernikahan kedua memiliki dua anak.
"Kalau di rumah yang di sini ditempati sudah sekitar 5 tahun," ucapnya.
Untuk menopang ekonomi keluarga, istrinya bekerja sebagai pengemudi ojek online sekaligus berjualan pakaian secara daring.
Wahyu mengaku telah mendengar apa yang dilakukan oleh Anggun.
Awalnya ia tak percaya dengan hal itu.
Sampai akhirnya mencari kebenaran informasi tersebut karena di lingkungan setempat juga ramai diperbincangkan.
Wahyu mengaku sangat terkejut saat pertama kali mendengar kabar kenekatan Anggun.
Awalnya ia tidak percaya hingga harus memastikan informasi tersebut ke beberapa temannya.
"Saya dapat informasi sore, saat itu belum percaya. Sampai saya memastikan telepon ke teman-teman.
Saya kaget, karena nekat juga," ujarnya.
Setelah kejadian itu, Wahyu menyebut suasana di sekitar rumah Anggun menjadi berbeda karena kerap didatangi orang-orang yang tidak dikenal.
"Entah siapa, bahasanya nyanggong di sana," imbuhnya.
Aksi nekat Anggun terjadi pada Senin (1/9/2025) di area parkir Bank Jateng cabang Solo.
Saat itu, ia sedang bertugas mengantar pegawai bank untuk mengambil uang dalam jumlah besar.
Setelah uang berada di dalam mobil operasional, Anggun memanfaatkan kelengahan petugas keamanan yang sedang pergi ke toilet.
Ia kemudian beralasan kepada pegawai bank lainnya bahwa ia ingin memindahkan posisi parkir mobil.
Bukannya kembali, Anggun justru langsung tancap gas membawa kabur mobil beserta uang senilai hampir Rp 10 miliar di dalamnya.
Rekaman CCTV menunjukkan mobil tersebut meninggalkan area bank sekitar pukul 12.20 WIB.
Pihak kepolisian kini telah mengantongi identitasnya dan melakukan pengejaran intensif.
Orang Kepercayaan
Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo memastikan bahwa proses pengambilan uang tunai oleh pihak Bank Jateng Wonogiri di Solo pada Senin (1/9/2025) telah dikawal oleh polisi.
Uang tunai sebesar Rp 10 miliar yang baru saja diambil itu diketahui dibawa kabur oleh sopir menggunakan kendaraan operasional milik bank.
"Ada pengawal. Jumlah personel (yang mengawal) kurang dari dua," kata AKBP Wahyu Sulistyo, Rabu (3/9/2025).
Menurut Kapolres, sopir tersebut telah lama bekerja di Bank Jateng dan selama ini dipercaya oleh pihak bank.
Personel pengawal saat itu membantu memindahkan uang dari dalam kantor.
Namun, ketika mereka keluar, mobil dan sopir sudah tidak berada di lokasi.
"Personel pengawalan membantu membawa uang dari dalam kantor.
Saat keluar dari dalam melihat mobil sudah tidak ada," ujar Wahyu.
Awalnya, petugas menduga sopir hanya memindahkan posisi parkir.
Namun setelah ditunggu cukup lama dan tidak kembali, pihak bank akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Diberitakan sebelumnya, seorang sopir bank daerah di Kabupaten Wonogiri nekat membawa kabur uang hampir Rp 10 miliar dengan alasan hendak memindahkan mobil, Senin (1/9/2025) lalu.
Aksi nekat tersebut ia lakukan ketika sedang bertugas mengantar pegawai bank mengambil uang di area parkir Bank Jateng Cabang Solo, Jalan Slamet Riyadi, Gladak.
Saat itu, uang dalam jumlah besar tersebut sudah ditempatkan di dalam mobil.
Sopir kemudian beralasan ingin memindahkan letak parkir kendaraan.
Namun, alih-alih kembali, ia justru kabur bersama uang tersebut.
Kasatreskrim Polresta Solo AKP Prastiyo Triwibowo menjelaskan, aksi pelaku terjadi ketika situasi pengamanan lengah.
Petugas keamanan yang mendampingi sempat meninggalkan mobil untuk ke toilet.
Kejadian ini bermula saat karyawan bank mengambil uang sebesar Rp 6 Miliar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cabang Solo dengan mengunakan mobil operasional kantor.
Setelah itu, rombongan mengambil uang kembali sebesar Rp 4 Miliar di Bank Jateng Cabang Solo yang berada di kawasan Gladag.
Namun dalam proses pengambilan uang tersebut ternyata sopir mobil justru kabur membawa uang yang telah diambil.
Atas insiden tersebut, pegawai bank pun langsung ke Mapolresta Solo untuk melaporkan kejadian. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.