Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sosok Agus Setiawan, Ketua BEM UI Versi Rektorat yang Disebut Berkhianat

Dalam forum tersebut, Agus membawa sejumlah tuntutan yang diklaimnya mewakili mahasiswa dan masyarakat.  Salah satunya, dorongan agar DPR segera membe

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
KETUA BEM UI-Agus Setiawan menjadi sosok penuh kontradiksi. Di satu sisi, ia tercatat sebagai mahasiswa dengan prestasi akademik dan organisasi yang mentereng. Di sisi lain, ia menghadapi stigma berat sebagai tokoh mahasiswa yang disebut “mengkhianati pergerakan.” 

 

Sosok Agus Setiawan, Ketua BEM UI Versi Rektorat yang Disebut Berkhianat

TRIBUNJATENG.COM- Nama Agus Setiawan mendadak ramai diperbincangkan publik usai kehadirannya dalam audiensi DPR RI pada Rabu (3/9/2025) di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

 

Langkahnya memicu polemik besar karena dianggap bertolak belakang dengan sikap resmi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang memilih menolak hadir.

Dalam forum tersebut, Agus membawa sejumlah tuntutan yang diklaimnya mewakili mahasiswa dan masyarakat.

 Salah satunya, dorongan agar DPR segera membentuk satgas untuk menindaklanjuti isu dugaan makar terhadap para demonstran yang sebelumnya disampaikan Presiden Prabowo Subianto. 

Namun, poin-poin yang disampaikan Agus berbeda dengan paket 17+8 Tuntutan Rakyat yang selama ini digulirkan mahasiswa saat aksi.

Kehadirannya langsung menuai hujan kritik. Banyak mahasiswa menilai Agus melakukan pengkhianatan terhadap sikap kolektif BEM UI yang sejak awal sepakat absen dari audiensi DPR. 

Ketua BEM FH UI, Muhammad Fawwaz Farhan Farabi, bahkan terang-terangan menyebut Agus sebagai “pengkhianat pergerakan UI.” 

Fawwaz menilai kehadiran Agus tanpa koordinasi hanya merusak solidaritas dan mencederai kepercayaan mahasiswa terhadap BEM.

dari aktivis ke figur kontroversial

Sebelum dilabeli “pengkhianat,” Agus dikenal sebagai aktivis mahasiswa dengan rekam jejak organisasi yang panjang. Ia adalah mahasiswa tingkat akhir Program Studi Ilmu Politik UI dengan pengalaman:

Staf Departemen Pengabdian Masyarakat BEM UI (2022),

Vice Project Officer Gerakan UI Mengajar,

Wakil Direktur Departemen Sosial Masyarakat Forum Studi Islam FISIP UI,

Ketua Komisi Sosial Politik di Dewan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI.


Agus juga tercatat sebagai peserta Young Leaders for Indonesia (YLI) National Wave 16 yang diadakan McKinsey & Company, sebuah program bergengsi untuk mencetak pemimpin muda.

Pada 31 Desember 2024, ia diumumkan sebagai Ketua BEM UI 2025 dalam Grand Closing Pemira UI 2024. Namun pencapaiannya itu segera terjerat polemik karena beririsan dengan konflik dualisme kepemimpinan di BEM UI.

BEM “Ungu” dan Stigma Pengkhianat

Awal kontroversi bermula dari Pemira UI 2024 yang hasilnya disengketakan di Mahkamah Mahasiswa UI (MM UI). Sidang belum selesai, namun pada 7 Maret 2025, Direktorat Kemahasiswaan dan Beasiswa UI secara mengejutkan mengeluarkan Nota Dinas yang menetapkan Agus Setiawan bersama Bintang Maranatha Utama sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2025.

Langkah itu melahirkan kepengurusan versi rektorat yang dikenal sebagai BEM “Ungu”.

Banyak kalangan menilai tindakan tersebut cacat prosedur, melanggar prinsip konstitusi organisasi mahasiswa (UUD IKM UI). Sejak itu, Agus dipandang sebagian mahasiswa bukan sebagai representasi gerakan, melainkan kepanjangan tangan birokrasi kampus.

Label “pengkhianat” pun semakin melekat setelah ia tampil di DPR.

Bagi pengkritiknya, Agus dianggap lebih berpihak pada rektorat dan elite politik ketimbang memperjuangkan aspirasi mahasiswa. Tuduhan adanya kepentingan transaksional di balik langkahnya juga sempat menyeruak.

Sosok yang Penuh Kontradiksi

Kini, Agus Setiawan menjadi sosok penuh kontradiksi. Di satu sisi, ia tercatat sebagai mahasiswa dengan prestasi akademik dan organisasi yang mentereng.

Di sisi lain, ia menghadapi stigma berat sebagai tokoh mahasiswa yang disebut “mengkhianati pergerakan.”

 

Aliansi BEM se-UI Kecam Agus Setiawan, Sebut Lakukan Representasi Palsu

Polemik kehadiran Agus Setiawan dalam audiensi DPR RI kembali memanas. Kali ini, Aliansi BEM se-Universitas Indonesia (UI) mengeluarkan pernyataan sikap resmi yang mengecam langkah Agus, yang disebut bertindak sepihak mengatasnamakan Ikatan Keluarga Mahasiswa UI (IKM UI).

Dalam pernyataan yang diunggah akun resmi @bemui_official, Aliansi BEM se-UI menolak keras representasi Agus. Mereka menilai Agus tidak memiliki legitimasi untuk mengaku sebagai Ketua BEM UI, apalagi menghadiri forum DPR tanpa mandat dari IKM UI.

“Kami, Aliansi BEM se-UI, mengecam tindakan sepihak Agus Setiawan yang mengaku sebagai Ketua BEM UI dan menghadiri audiensi dengan DPR tanpa legitimasi dari IKM UI sebagaimana ditegaskan dalam TAP Kongres 024/TAP/KMUI/VI/2025,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Dinilai Sarat Kepentingan Pribadi

Aliansi BEM se-UI juga menilai audiensi Agus ke DPR bermasalah karena dilakukan secara mendadak, tanpa undangan resmi, tanpa kajian memadai, serta tanpa transparansi komunikasi dengan BEM se-UI. Akibatnya, langkah Agus dianggap lebih merepresentasikan kepentingan individu ketimbang aspirasi mahasiswa maupun rakyat Indonesia.

“Audiensi tersebut dilakukan tanpa undangan resmi kepada BEM se-UI, tanpa disertai kajian yang memadai, dan ketiadaan transparansi maupun komunikasi. Sehingga dinilai sarat kepentingan individu yang tidak mewakili mahasiswa maupun rakyat Indonesia,” lanjut pernyataan itu.

Tolak Justifikasi dengan Nama BEM se-UI

Lebih lanjut, Aliansi BEM se-UI menolak keras apabila nama mereka digunakan untuk melegitimasi tindakan Agus. Mereka menyebut apa yang dilakukan Agus maupun jajarannya merupakan tindakan sewenang-wenang yang tidak dapat dibenarkan.

“Kami, Aliansi BEM se-UI, menolak adanya penggunaan nama kami untuk menjustifikasi tindakan sewenang-wenang yang dilakukan, baik oleh Agus Setiawan maupun seluruh jajarannya,” tegas Aliansi.

Polemik ini menambah panjang daftar kontroversi Agus Setiawan, yang saat ini berada dalam pusaran dualisme kepemimpinan BEM UI. Ia sebelumnya telah menuai kritik keras setelah hadir dalam audiensi DPR yang ditolak oleh mayoritas mahasiswa UI.

 


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved