Berita Kudus
1.500 Hektar Sawah di Undaan Kudus Manfaatkan Pompanisasi untuk Percepat Tanam Padi
Dispertan Kabupaten Kudus menggenjot kembali program percepatan masa tanam padi di sejumlah lahan persawahan melalui pompanisasi.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus menggenjot kembali program percepatan masa tanam padi di sejumlah lahan persawahan.
Di antaranya menyasar 1.500-an hektare lahan sawah di wilayah Kecamatan Undaan melalui upaya pompanisasi air sungai.
Melalui pompanisasi dengan memanfaatkan ketersediaan air yang ada di saluran pembuang, diproyeksikan semua lahan persawahan di wilayah Undaan bisa tanam serentak pada Oktober.
Baca juga: Tanam Padi Bersama Wamentan, Edy Supriyanta : Areal Tanam Padi di Jepara Meningkat
Dengan harapan bisa panen pada Januari 2025 sebelum puncak musim penghujan tiba pada Februari.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Perkebunan pada Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Agus Setiawan mengatakan, pompanisasi air Sungai Juana bagian dari strategi kelompok tani di wilayah Kecamatan Undaan untuk mempercepat masa tanam padi.
Para petani memanfaatkan tampungan air sungai yang ada di sekitar saluran pembuangan untuk mengairi lahan persawahan.
Supaya nantinya ketika suplai air dari Kedungombo datang dimulai 15 Oktober, lahan sawah langsung bisa ditanami.
Artinya tidak hanya menunggu irigasi dari Kedungombo saja, ada upaya agar bisa tanam serentak pada Oktober ini.
"Di daerah Undaan, mulai Desa Kutuk, Undaan Kidul, sebagian Undaan Lor, Karangrowo, dan Ngemplak, kami upayakan manfaatkan pompa meskipun tidak semua. Kurang lebih ada 1.500-an hektare dari total 5.000-an hektare lahan sawah di Undaan yang kami dorong lakukan pompanisasi. Supaya bisa panen Januari, dan bisa menghindari puncak musim hujan," terangnya, Selasa (8/10/2024)
Kata Agus, upaya ini bagian dari strategi yang bisa dilakukan petani agar kejadian serupa di awal 2024 lalu tidak terulang kembali. Kala itu, sebagian lahan persawahan siap panen di Kecamatan Undaan terendam banjir dan mengalami puso.
Dia menyebut, melalui program pompanisasi ini sudah ada beberapa lahan persawahan di Karangrowo dan sekitarnya mulai penyemaian, sebagian lainnya mulai proses pengolahan lahan.
"Areal Karangrowo dan sekitarnya sebetulnya dari daerah irigasi Kedungombo. Namun, dengan kondisi di ujung saluran irigasi dan susah terakses suplai air dari jaringan irigasi, sehingga didorong manfaatkan pompa," tutur dia.
Agus menjelaskan, para kelompok tani di Undaan sudah memiliki pompa yang bisa dioperasikan secara berkala. Minimal bisa dimanfaatkan untuk penyemaian dan pembajakan sawah.
Dengan upaya ini, ketika suplai air dari Kedungombo datang, petani bisa langsung menanam padi serentak. Memanfaatkan air di jaringan pembuang agar petani bisa meminimalisir dampak banjir pada saat panen.
Petani dari Kelompok Tani Kudus Manis Desa Karangrowo, Seneng (47) mengatakan, pompanisasi air di kelompoknya sudah berjalan mulai awal Oktober secara berkala.
Menpora Erick Thohir Diminta Perbanyak Kompetisi Olahraga Pendongkrak Nama Indonesia |
![]() |
---|
Sebuah Pelana Kuda dan Mata Air Abadi: Memahami Tradisi Guyang Cekatak, Pengingat Jasa Sunan Muria |
![]() |
---|
"Sepi Pembeli" Keluh Pedagang Blok Barat Terminal Bakalan Krapyak Kudus |
![]() |
---|
Disdikpora Kudus Tegaskan Dana PIP Harus Disalurkan untuk Program Penunjang Pendidikan |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Beri Pendampingan Psikologi dan Bantuan Sosial kepada Anak Korban Penusukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.