Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Ashley Buta Usai Minum Koktail di Bali Viral, Gara-gara Metanol 

Ashley hanya ingin minum-minum di sebuah kelab malam populer di Kuta Bali.

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Instagram/ Lina.Gandhii
ASLEY KING BUTA- 


Kisah Ashley Buta Usai Minum Koktail di Bali Viral, Gara-gara Metanol 

TRIBUNJATENG.COM – Kisah tragis seorang turis asal Kanada bernama Ashley King kembali jadi perbincangan hangat di media sosial.

 Ceritanya viral setelah ia mengungkap pengalaman pahit kehilangan penglihatan akibat menenggak koktail yang ternyata tercampur metanol saat berlibur ke Bali.

Peristiwa itu terjadi pada 2011 silam, namun baru-baru ini kisah Ashley ramai dibahas lagi setelah ia muncul di berbagai podcast internasional. 

Dalam wawancara, perempuan yang kini berusia 33 tahun itu menceritakan betapa hidupnya berubah drastis setelah kejadian nahas tersebut.

"Kehilangan penglihatan adalah hal terberat yang pernah saya alami, dan saya menghadapinya setiap hari," kata Ashley dalam video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, dikutip Kamis (4/9/2025).

Ashley mengaku awalnya hanya ingin menghabiskan malam terakhir liburannya di Bali dengan bersenang-senang di sebuah kelab malam populer di Kuta. 

Namun dua hari kemudian, setelah ia terbang ke Selandia Baru, tubuhnya drop hingga ia tak bisa bernapas dan kehilangan penglihatan. 

Saat bangun, Ashley terkejut karena pandangannya gelap.

"Saya terbangun di hostel dan tidak bisa bernapas. Dan tak lama kemudian saya tidak bisa melihat,"

Ashley lantas dilarikan ke Rumah Sakit.

Dokter yang merawatnya menyebut ada kandungan metanol dalam tubuhnya.


"Dokter saya melakukan beberapa tes dan menyadari bahwa ada sejumlah besar metanol dalam tubuh saya, dan … saya bahkan tidak tahu apa itu metanol," ujarnya kepada Matt Galloway dari The Current .

Metanol adalah produk sampingan normal dari proses distilasi, yang secara rutin dihilangkan dalam produksi alkohol yang diatur. 

Namun, penyuling ilegal mungkin tidak menuangkan metanol tersebut dengan benar, atau bahkan menyadari bahwa metanol tersebut perlu dihilangkan.

Menurut Dokter Lintas Batas , alkohol ilegal terkadang masuk ke sistem pangan di negara-negara berpenghasilan rendah sebagai alternatif yang lebih murah daripada minuman keras bermerek. 

Pemilik bisnis mungkin membelinya secara ilegal untuk dicampur ke dalam koktail murah, atau mengisi ulang botol-botol merek alkohol ternama. 

Dr. Paul Gee, salah satu dokter gawat darurat yang menangani King di Rumah Sakit Christchurch di Selandia Baru, mengatakan kepada The Current bahwa mengonsumsi metanol, bahkan dalam jumlah sedikit, tetap beracun, karena tubuh akan memecahnya terlebih dahulu menjadi formaldehida, kemudian asam format.

"Kedua agen tersebut beracun bagi semua sel dan metabolismenya," kata Gee, menjelaskan bahwa asam tersebut pertama-tama akan menyerang mata dan otak Anda, lalu juga jantung, paru-paru, dan ginjal.

Unggahan video kesaksian Ashley memicu ribuan komentar warganet. Banyak yang terkejut sekaligus prihatin, apalagi kasus miras oplosan mengandung metanol bukanlah hal baru. 

"Ini sudah terjadi bertahun-tahun, tapi masih saja terulang," tulis seorang netizen.

Selain berbagi pengalaman, Ashley juga aktif mengkampanyekan kesadaran bahaya metanol lewat situs Change.org. Hingga kini, lebih dari 20 ribu orang menandatangani petisi agar ada edukasi resmi untuk wisatawan mengenai risiko minuman beralkohol oplosan.

Kisah ini viral di berbagai platform media sosial, terutama TikTok dan Instagram. Banyak pengguna yang me-repost video Ashley, menjadikannya trending dan memicu diskusi luas soal keamanan wisata malam di Bali dan negara berkembang lainnya.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved