Keracunan MBG
Satgas MBG Banyumas Ungkap Penyebab Siswa Keracunan
Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) Kabupaten Banyumas menemukan sejumlah indikasi penyebab.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rival al manaf
Bahkan, cara pengemasan juga berpengaruh. Kalau masakan masih panas tapi langsung ditutup rapat, bisa cepat basi," kata Dwi Asih.
Ia juga menjelaskan bahwa makanan yang dimasak pada malam hari seharusnya langsung dikonsumsi dalam waktu maksimal empat jam.
Jarak antara dapur SPPG dan sekolah penerima juga mempengaruhi kualitas makanan yang diterima siswa.
"Masakan malam itu idealnya langsung dimakan, tidak lebih dari empat jam.
Kalau jarak pengiriman jauh, apalagi makanan ditutup rapat dalam kondisi panas, itu bisa mempercepat proses pembusukan," terangnya.
Sebagai langkah perbaikan, Satgas MBG telah mengusulkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) agar memberikan perhatian khusus pada kelompok rentan seperti lansia tidak mampu, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak stunting.
"Kami juga sudah menyampaikan agar ada bantuan untuk kelompok rentan.
Untuk SPPG Karanglewas, sementara masih ditutup sampai semua peralatan diperbaiki dan sesuai SOP," tutup Dwi Asih. (jti)
Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Anak Kaget Makan Spageti, Ahli Gizi Undip: Cara Olahnya yang Salah |
![]() |
---|
22 Siswa SD Nglebak dan 41 Siswa SMPN 1 Tawangmangu Karanganyar Keracunan Seusai Santap MBG |
![]() |
---|
SMP Negeri 8 Salatiga Bohong Sebut Korban Sakit Massal Telah Pulang, Ternyata Masih Ada yang Dirawat |
![]() |
---|
Investigasi Keracunan Massal MBG Masih Berlangsung, Dua Dapur di Banyumas Masih Ditutup |
![]() |
---|
"Kami Prihatin" Respons Mendikdasmen Abdul Muti Saat Dengar Keresahan Tentang Keracunan MBG di Kudus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.