Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Alasan 3 Pemuda Bakar Sopir Truk yang Beri Tumpangan: Kesal Truk Mogok

Tiga pemuda yang sebelumnya menumpang truk Asril Wahyudi, ternyata tega membunuh dan membakar korban hanya karena kesal truk mogok dan panik takut

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
TikTok/ Tribun Sumsel
PELAKU PEMBAKAR SOPIR TRUK -Asril Wahyudi (40), sopir truk asal Lampung yang dikenal ramah dan suka menolong tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam kabin truk yang hangus terbakar pada Sabtu (11/10/2025) dini hari. 

Alasan 3 Pemuda Bakar Sopir Truk yang Beri Tumpangan: Kesal Truk Mogok

TRIBUNJATENG.COM – Misteri pembunuhan sopir truk yang jasadnya ditemukan hangus terbakar di kebun tebu Desa Seri Bandung, Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, akhirnya terkuak.

Tiga pemuda yang sebelumnya menumpang truk korban, ternyata tega membunuh dan membakar korban hanya karena kesal truk mogok dan panik takut ketahuan.

Ketiga pelaku tersebut yakni Agung Sanjaya (25), Adam Saputra (28), dan Redho Saputra (24). Mereka warga Desa Payalingkung, Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir.

Sementara satu pelaku lain berinisial I masih buron.

Korban diketahui bernama Asril Wahyudi (40), sopir truk asal Lampung yang dikenal ramah dan suka menolong. 

Ia tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam kabin truk yang hangus terbakar pada Sabtu (11/10/2025) dini hari.

Awal Perkenalan: Korban Berniat Menolong

Berdasarkan hasil penyidikan Polres Ogan Ilir, peristiwa bermula saat Asril hendak pulang ke Lampung setelah mengantar muatan ke wilayah Muara Kuang.

Di perjalanan, ia bertemu dengan tiga pemuda yang mengaku baru selesai bekerja proyek jembatan. Ketiganya kemudian meminta tumpangan agar bisa kembali ke desa mereka.

“Korban ini sopir baik hati. Tidak curiga sedikit pun ketika mereka minta ikut nebeng,” ungkap Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo, dikutip dari Tribun Lampung, Senin (27/10/2025).


Namun niat baik korban justru berbalas maut. Dalam perjalanan, pelaku Agung mulai merencanakan perampokan. Ia berniat mengambil uang korban serta menguasai truk untuk dijual ke Lampung.

Saat melewati jalan sepi di kawasan perkebunan tebu Desa Seri Bandung, Agung yang duduk di kursi samping sopir tiba-tiba mencekik korban, dibantu dua rekannya yang menahan tangan dan kaki.

Korban tewas seketika di tempat kejadian.

Setelah memastikan korban tak bernyawa, ketiganya mencoba mengemudikan truk menuju jalur kebun untuk menyembunyikan jasadnya. Namun saat itulah mesin truk mogok dan tak bisa dinyalakan lagi.

“Karena panik takut ketahuan, mereka berusaha menghapus jejak dengan cara membakar truk beserta korban di dalamnya,” jelas Kapolres.

Pelaku menggunakan bahan bakar solar dari tangki kendaraan untuk menyiram kabin depan truk. Tak lama kemudian api berkobar besar hingga membakar seluruh badan truk.

Sebelum kabur, mereka mengambil uang korban sebesar Rp 214 ribu dan meninggalkan lokasi kejadian sekitar pukul 02.00 dini hari.

Istri Korban Tak Percaya

Kabar kematian Asril membuat sang istri, Rini (36), histeris dan sulit menerima kenyataan. Ia mengaku sempat menelpon suaminya pada malam sebelum kejadian, namun panggilannya tak diangkat.

“Biasanya dia selalu kabari kalau sudah mau berangkat pulang. Malam itu saya sudah firasat buruk, ternyata benar…,” tutur Rini sambil menangis saat ditemui di rumah duka di Lampung Selatan.

Rini mengenang suaminya sebagai sosok pekerja keras yang jarang marah dan sangat peduli dengan keluarga.

“Dia bukan orang yang suka cari masalah. Tidak nyangka dibunuh dengan cara sekejam itu hanya karena menolong orang,” tambahnya.

Polisi Tangkap 3 Pelaku, 1 Buron

Ketiga pelaku akhirnya diringkus polisi setelah sempat melarikan diri ke wilayah Lubuk Keliat.

Dari tangan mereka, polisi menyita pakaian yang masih berbau solar, telepon genggam milik korban, dan sejumlah uang tunai.

Sementara satu pelaku berinisial I masih dalam pengejaran.

“Mereka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, serta Pasal 187 KUHP tentang pembakaran. Ancaman hukumannya maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup,” tegas Kapolres Bagus.

Rekonstruksi dan Pengakuan Dingin

Dalam rekonstruksi yang digelar di lokasi kejadian, Agung terlihat tenang saat memperagakan aksinya. Ia mengaku menyesal, namun beralasan hanya panik setelah truk mogok.

“Saya takut ketahuan, Pak. Saya cuma ikut-ikutan,” ujar Agung lirih di hadapan penyidik.

Meski demikian, penyidik menegaskan motif utama para pelaku adalah keserakahan dan keinginan cepat mendapat uang, bukan sekadar panik.

“Truk korban mogok, lalu muncul niat untuk membakar agar tidak ada bukti. Jadi ini jelas pembunuhan berencana dengan upaya menghilangkan jejak,” ujar Kapolres menegaskan.

Kini ketiga pelaku mendekam di tahanan Mapolres Ogan Ilir, menunggu proses hukum lebih lanjut.


(*)z

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved