Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gus Yahya Diminya Mundur

"Belum Menerima Suratnya" Tanggapan Gus Yahya Setelah Diminta Mundur dari Ketum PBNU

"Saya belum menerima suratnya," tanggapan itu diucapkan Ketua Umum (Ketum) PBNU

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
NU Online
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam konferensi pers yang digelar di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023). 

TRIBUNJATENG.COM - "Saya belum menerima suratnya," tanggapan itu diucapkan Ketua Umum (Ketum) PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.

Konteksnya adalah soal  kabar dirinya diminta mundur dari kursi ketua. 

Gus Yahya mengaku belum menerima risalah rapat harian Syuriyah PBNU yang meminta dia mundur.

Jawaban singkat itu diutarakan saat menghadiri pertemuan Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) di hotel Novotel Samator Surabaya, Sabtu (22/11/2025) malam, dikutip dari Kompas.com. 

Baca juga: Gus Yahya Hadir di Rapat Koordinasi PWNU Seluruh Indonesia di Surabaya

Baca juga: Sosok Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel Penyebab Ketua PBNU Gus Yahya Didesak Mundur

Adapun dia menyebut pertemuan ketua PWNU tingkat provinsi di Surabaya ini hanya sekadar rapat koordinasi biasa.

"Ini acara rapat koordinasi," jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menyerukan agar seluruh pengurus NU di semua tingkatan tetap tenang dan menjaga situasi tetap kondusif.

"Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman," ujarnya, Sabtu (22/11/2025).

Gus Ipul menambahkan, kabar bahwa Gus Yahya diminta mundur merupakan dinamika organisasi yang sedang berjalan.

Ia juga menyebutkan, situasi yang sedang mendera internal PBNU hanyalah perkara biasa dan sudah ditangani oleh jajaran Syuriah PBNU berdasarkan mekanisme internal yang berlaku.

Jajaran Syuriah PBNU saat ini dipimpin oleh Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.

"Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan," tandasnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul meminta seluruh pengurus NU di berbagai tingkatan supaya tetap terkonsolidasi.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah dan menahan diri dari langkah atau pernyataan yang berpotensi memperkeruh keadaan.

“Kita serahkan sepenuhnya kepada Rais Aam dan para wakilnya. Insya Allah semua akan diselesaikan dengan baik, proporsional, dan sesuai adab organisasi,” imbuhnya.

Di tengah kabar Gus Yahya diminta mundur, Gus Ipul juga meminta seluruh warga NU untuk memperbanyak sholawat.

Ia juga mengingatkan warga NU supaya menjaga ketenangan hati.

Menurutnya, dinamika internal PBNU bakal diselesaikan dengan mekanisme organisasi yang sah dan penuh kehati-hatian.

“Mari tetap menjaga suasana teduh. Perbanyak sholawat, jangan ikut menyebarkan kabar yang tidak pasti,” tukas Gus Ipul.

Alasan Gus Yahya Diminta Mundur

Sebelumnya, beredar risalah rapat harian Syuriah PBNU yang meminta Gus Yahya agar mundur dari jabatannya sebagai ketua umum.

Ada beberapa alasan yang membuat hasil rapat mengeluarkan keputusan tersebut.

Salah satu isu yang mencuat adalah kehadiran seorang narasumber yang diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan Zionisme Internasional dalam kegiatan Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) NU.

Narasumber tersebut dianggap sebagai bagian dari proses kaderisasi tingkat tertinggi di lingkungan NU.

Kehadirannya dinilai melanggar nilai-nilai dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah serta bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.

Lalu, alasan kedua adalah kehadiran narasumber tersebut di tengah situasi genosida dan kecaman dunia internasional terhadap Israel dinilai telah memenuhi ketentuan untuk memberhentikan fungsionaris.

Berdasarkan Pasal 8 huruf A Peraturan Perkumpulan NU Nomor 13 Tahun 2025 tentang Pemberhentian Fungsionaris, Pergantian Antarwaktu dan Pelimpahan Fungsi Jabata yang mengatur bahwa pemberhentian tidak dengan hormat dilakukan terhadap fungsionaris dikarenakan yang bersangkutan melakukan tindakan yang mencemarkan nama baik perkumpulan mengatur soal pemberhentian tidak hormat terhadap fungsionaris karena melakukan tindakan yang mencemarkan perkumpulan.

Kemudian, alasan ketiga adalah munculnya indikasi pelanggaran dalam tata kelola keuangan di PBNU.

Ketentuan yang dilanggar adalah hukum syara', ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Pasal 97-99 Anggaran Rumah Tangga NU, dan Peraturan Perkumpulan NU yang berlaku, yang dinilai berimplikasi dapat membahayakan eksistensi Badan Hukum Perkumpulan NU.

Berdasarkan alasan 1, 2, dan 3, Rapat Harian Syuriah menyerahkan sepenuhnya pengambilan keputusan terkait jabatan Gus Yahya kepada Rais Aam dan dua wakil Rais Aam. (*)

Sumber: kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved