Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Konflik Internal PBNU

Ultimatum Syuriyah Ditolak, Gus Yahya Pilih Bertahan di Kursi Ketum PBNU, Ini Alasannya

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menegaskan, tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya.

Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
IG Gus Yahya
PEMAKZULAN KETUM PBNU - Dokumen risalah Rapat Harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Hotel Aston City Jakarta, Kamis (20/11/2025). Rais Aam meminta ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatannya. 

Mewakili PWNU Jateng, Gus Rozin mengatakan bahwa pihaknya mengambil tiga sikap terkait hal ini.

Pertama, PWNU dan PCNU Jateng tidak dalam posisi memiliki wewenang untuk mendukung atau tidak mendukung keputusan atau perbedaan pendapat yang ada di PBNU.

“Kami tidak berposisi mendukung atau tidak mendukung. Kami menganggapnya ini adalah perbedaan pendapat yang sedang terjadi,” kata dia.

Kedua, pihaknya memohon kepada para pemegang otoritas, para pemegang mandat muktamar di PBNU, untuk mengusahakan suatu konsensus agar semua berjalan normal kembali.

“Mengusahakan suatu konsensus agar ada kesepakatan yang menuju kepada saling kepemahaman terhadap perkembangan NU ke depan, jangka panjang, tidak berpikir jangka pendek, apalagi muktamar tinggal setahun lagi."

"Ketiga, kalau konsensus itu tercapai, sudah disepakati, tentu dengan keterlibatan berbagai pihak, saya kira kita ada dalam posisi mendukung konsensus itu, tidak dalam konteks mendukung perbedaan paham ini, tapi mendukung konsensus itu,” jelas Gus Rozin. (Mazka Hauzan Naufal/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved