Tribun Jateng Hari Ini
46 Pompa Air di Pekalongan Disiapkan Hadapi Cuaca Ekstrem
Pengecekan menyeluruh dan pemeliharaan rutin dilakukan terhadap seluruh pompa yang tersebar di berbagai titik.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Vito
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Menjelang potensi cuaca ekstrem dan ancaman banjir yang diperkirakan terjadi mulai 11 November hingga akhir Desember 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan memastikan kesiapsiagaan penuh untuk mengantisipasi dan memitigasi risiko bencana.
Satu langkah utama ialah memastikan seluruh rumah pompa air di wilayah setempat berfungsi optimal.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Pekalongan, Budi Suheryanto mengatakan, telah melakukan pengecekan menyeluruh dan pemeliharaan rutin terhadap seluruh pompa yang tersebar di berbagai titik.
"Saat ini ada 46 unit pompa yang siap digunakan, terdiri atas 40 unit lama dan enam unit baru bantuan dari pemerintah pusat," katanya, Minggu (9/11).
Menurut dia, enam pompa tambahan itu memiliki kapasitas besar, dan telah ditempatkan di sejumlah lokasi rawan genangan.
Penempatannya dirancang untuk memperkuat sistem pengendalian banjir, terutama di wilayah perkotaan dengan elevasi rendah yang sering terdampak saat hujan deras.
Budi menuturkan, BPBD bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan guna memastikan seluruh peralatan siap pakai.
Pemeriksaan dilakukan berkala, termasuk memastikan ketersediaan pasokan listrik dan bahan bakar untuk operasional.
"Operasional pompa akan disesuaikan dengan kondisi curah hujan, dan ketinggian air di lapangan. Kami menjaga agar mesin tidak bekerja berlebihan di luar kebutuhan, agar daya tahannya tetap terjaga," jelasnya.
Ia menyebut, kondisi yang paling diwaspadai adalah hujan dengan intensitas tinggi lebih dari 3 jam, yang dapat memicu genangan signifikan di sejumlah kawasan.
Meski demikian, ia menjamin seluruh pompa dalam kondisi optimal sebelum memasuki masa rawan banjir. "InsyaAllah semua sudah siap," ujarnya.
"Kami juga menyiagakan petugas untuk monitoring dan pengoperasian pompa selama 24 jam jika diperlukan. Dengan kesiapsiagaan ini, kami berharap potensi genangan maupun banjir dapat diminimalisir," sambungnya.
Selain menyiapkan pompa, Budi menyatakan, BPBD juga terus memantau perkembangan cuaca melalui laporan BMKG, serta menjalin koordinasi dengan kelurahan dan masyarakat di titik rawan.
Dia menambahkan, edukasi dan imbauan kewaspadaan kepada warga pun terus digencarkan.
"Sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci penting menghadapi musim hujan tahun ini," tandasnya.
"Kami berharap masyarakat tetap tenang, namun tetap waspada terhadap kondisi lingkungan sekitar," tambahnya. (Indra Dwi Purnomo)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251109_pompa-air.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.