kominfo kota pekalongan
Dari Rawan Banjir Menjadi Layak Huni, Kampung Clumprit Pekalongan Kini Lebih Tertata
Kawasan permukiman Kampung Clumprit, Degayu, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan yang sebelumnya dikenal sebagai wilayah rawan banjir kini layak huni.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Kawasan permukiman Kampung Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara yang sebelumnya dikenal sebagai wilayah rawan banjir dan kurang tertata, kini bertransformasi menjadi lingkungan yang lebih rapi, sehat, dan layak huni.
Perubahan tersebut ditandai dengan peresmian penataan kawasan oleh Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, sekaligus penyerahan sertipikat tanah hasil konsolidasi kepada warga, Rabu (17/12/2025).
Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam upaya Pemerintah Kota Pekalongan, menata kawasan permukiman berbasis konsolidasi tanah.
Program ini tidak hanya memperbaiki infrastruktur lingkungan, tetapi juga memberikan kepastian hukum atas kepemilikan tanah bagi masyarakat Kampung Clumprit.
Baca juga: Dari Limbah Jadi Bernilai, Sandal Hotel Batik Warga Belajar SKB Pekalongan Raih Pengakuan Nasional
Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, menyampaikan penataan kawasan permukiman melalui konsolidasi tanah merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, Kampung Clumprit menjadi contoh nyata keberhasilan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan warga.
"Penataan Kampung Clumprit tidak hanya menghadirkan lingkungan yang lebih tertata dan layak huni, tetapi juga memberikan kepastian hukum melalui sertipikat tanah."
"Dengan kepastian ini, masyarakat akan merasa lebih aman dan nyaman dalam menempati hunian mereka," ujar Balgis saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Kamis (18/12/2025).
Ia menambahkan, kepastian status kepemilikan tanah diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas hidup warga, membuka peluang ekonomi, serta menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan yang telah ditata dengan baik.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kota Pekalongan, Khaerudin, menjelaskan bahwa penataan Kampung Clumprit didukung Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Terpadu (PPKT) dengan total anggaran sekitar Rp 12 miliar.
"Anggaran tersebut dialokasikan untuk berbagai sektor, antara lain pembangunan dan peningkatan kualitas rumah, pembangunan jalan lingkungan sepanjang lebih dari satu kilometer, serta pembangunan saluran drainase melalui pemasangan u-ditch," katanya.
Selain itu, dukungan juga diberikan pada bidang sanitasi melalui pembangunan septic tank bagi ratusan rumah serta satu unit Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
Pada bidang air minum, pemerintah juga membangun jaringan pipa dan sambungan rumah guna meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih.
"Seluruh intervensi tersebut dinilai berkontribusi signifikan dalam mengatasi persoalan banjir yang selama ini menjadi masalah utama di kawasan tersebut," ucapnya.
Baca juga: DPRD Pastikan Proyek RSUD Kraton Pekalongan Tepat Waktu Sesuai Target
Khaerudin menambahkan, bahwa Kampung Clumprit menjadi salah satu wilayah yang beruntung memperoleh bantuan DAK tematik, karena tidak semua kawasan di Kota Pekalongan mendapat program serupa.
| Dari Limbah Jadi Bernilai, Sandal Hotel Batik Warga Belajar SKB Pekalongan Raih Pengakuan Nasional |
|
|---|
| Pemkot Pekalongan Konsisten Bangun Pelayanan Publik Berbasis Inovasi |
|
|---|
| Rayakan Nataru Tanpa Euforia Berlebihan, Ini Pesan Wali Kota Pekalongan Aaf |
|
|---|
| Tekan Angka Perceraian, Pemkot Pekalongan Optimalkan Peran BP4 |
|
|---|
| 4 Raperda Resmi Ditetapkan, DPRD Kota Pekalongan Dorong Tata Kelola Modern |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251218_Wakil-Wali-Kota-Pekalongan-Balgis-Diab_1.jpg)