Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unsoed

SENIKO 2025 Kupas Tuntas AI dan Keamanan Siber untuk Masa Depan Berkelanjutan

Jurusan Informatika Fakultas Teknik Unsoed kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Informatika dan Komputer (SENIKO) 2025.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
SEMINAR NASIONAL: Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Informatika dan Komputer (SENIKO) 2025 pada Sabtu (23/8). Kegiatan rutin tahunan ini mengangkat tema yang sangat relevan dengan perkembangan zaman, yakni “AI dan Keamanan Siber untuk Masa Depan Berkelanjutan: Tantangan dan Kesempatan.” (Dok Unsoed) 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Informatika dan Komputer (SENIKO) 2025 pada Sabtu (23/8/2025).

Kegiatan rutin tahunan ini mengangkat tema yang sangat relevan dengan perkembangan zaman, yakni “AI dan Keamanan Siber untuk Masa Depan Berkelanjutan: Tantangan dan Kesempatan.”

Seminar berlangsung secara hybrid, yaitu tatap muka di Gedung F Fakultas Teknik Unsoed sekaligus daring melalui platform digital.

Konsep ini memungkinkan partisipasi yang lebih luas, baik dari kalangan akademisi, mahasiswa, peneliti, maupun praktisi industri di bidang informatika dan teknologi informasi.

Ruang lingkup topik yang dibahas dalam SENIKO 2025 sangat beragam, mulai dari Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), Machine Learning, Data Mining, Computer Vision, Expert System, Natural Language Processing, Sensory Systems, Game Development, Information Systems, Internet of Things (IoT), Software Engineering, Semantic Web, Cloud Computing, Computer Network, hingga Keamanan Siber.

Cakupan ini mencerminkan luasnya tantangan sekaligus peluang yang hadir di era digital.

Hadir sebagai Keynote Speaker yaitu Prof. Dr. Eng. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom (Guru Besar Universitas Indonesia dan Pakar AI), dan Ir. Onno Widodo Purbo, M.Eng., Ph.D. (Rektor ITTS dan Pakar Cybersecurity).

Ketua panitia Muhammad Ihsan Fawzi S.Kom.,M.Kom dalam laporannya mengatakan perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau biasa kita kenal dengan AI semakin hadir dalam berbagai aspek kehidupan mulai dari pendidikan, industri hingga layanan publik.

Namun kemajuan tersebut juga membuat tantangan baru terutama terkait dari keamanan cyber.  

“Keamanan menjadi kunci untuk pemanfaatan atau agar pemanfaatan tidak hanya memberikan kemudahan tetapi juga menjamin keberlanjutan perlindungan data di masa depan,” kata Ihsan.

Baca juga: Bagas Duta Respatty, Mahasiswa Unsoed yang Mengubah Tantangan Internship Jadi Jalan Sukses di Jepang

Seniko 2025 ini menghadirkan lebih dari 50 artikel ilmiah yang terdiri lebih dari 150 penulis yang terseleksi melalui proses double blind preview, yang berasal di daerah seluruh Indonesia jadi tidak hanya terpusat pada Jawa tetapi ada dari Sumatera dan pulau pulau lainnya.

Selain itu acara ini juga diikuti oleh kurang lebih dari 100 peserta, dari 20 institusi di seluruh Indonesia.

“Angka ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa untuk bersama-sama membahas peluang dan tantangan AI serta keamanan cyber di era digital ini,” tambah Ihsan.

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Noor Farid, M.Si dalam sambutan pembukaannya menyampaikan selamat datang kepada peserta seminar nasional.

Forum ini menjadi sangat strategis karena mempertemukan para akademisi para peneliti para praktisi mahasiswa serta mitra.

“Seniko sebagai ajang untuk berbagi pengetahuan dan melahirkan kolaborasi yang nyata menjadi wadah lahirnya ide-ide segar solusi inovatif dan kerjasama yang bermanfaat bagi bangsa dan kemanusiaan,” tutur Prof Farid.

Dalam sesi pemaparan, Prof. Wisnu Jatmiko menyoroti perkembangan dan perspektif AI di dunia dan Indonesia.

Menurutnya, definisi AI terus berubah mengikuti laju perkembangan teknologi.

“Penggunaan AI perlu diperhatikan, dengan mengatur penggunaan teknologi dengan baik,” ujar Prof Wisnu.

Sementara itu, Onno W. Purbo menegaskan pentingnya tiga pilar kedaulatan teknologi: penguatan SDM digital, pembangunan ekosistem teknologi lokal, serta produksi dan skalabilitas teknologi dalam negeri.

Ia juga menekankan pentingnya tata kelola data yang kuat, etika AI, serta perlindungan privasi masyarakat. 

“Etika AI adalah fondasi untuk memastikan keadilan, keamanan, dan perlindungan hak-hak individu dalam pemanfaatan teknologi cerdas,” tegasnya.

Pada sesi inti seminar Prof . Wisnu Jatmiko menyampaikan tentang perkembangan dan perspektif AI di dunia dan di Indonesia.

Disampaikan bahwa definisi AI berubah ubah karena begitu pesat perkembangannya.

Pada tahun 1956 hanya berpikir seperti manusia, 1974 ada think and perceive, 1985 upaya baru yang menarik untuk membuat komputer dapat berpikir, menjadi mesin dengan pikiran, dalam arti penuh.

“Penggunaan AI perlu diperhatikan, dengan mengatur penggunaan teknologi dengan baik,” tuturnya.

Pemateri selanjutnya Onno Widodo Purbo, M.Eng., Ph.D menyampaikan tentang keamanan cyber.

Disampaikan bahwa tiga pilar kedaulatan teknologi yaitu Penguatan SDM dan Talenta Digital, Pembangunan Ekosistem Teknologi Lokal, dan Produksi dan Skalabilitas Teknologi Dalam Negeri. 

Diulas tentang bagaimana menjaga AI Tetap Terkendali dalam Menghadapi Tantangan Keamanan, Privasi, dan Compliance dalam Era Teknologi Cerdas.

Baca juga: Mahasiswa Unsoed Sukses Meniti Karier di Jepang Berawal dari Program Internship

Menurutnya, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah berkembang pesat dan berpotensi untuk mendukung berbagai sektor kehidupan.

Namun, penerapan AI juga membawa tantangan besar terkait keamanan, privasi, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

“Tata kelola data yang kuat dalam konteks kecerdasan buatan (AI) adalah fondasi yang penting untuk memastikan bahwa penggunaan AI sejalan dengan regulasi yang berlaku,” ungkapnya.

Etika AI untuk pengamanan dan privasi data bertujuan untuk melindungi hak-hak individu, memastikan keamanan data, dan menjaga keadilan dalam penggunaan teknologi ini.

Pemahaman dan penerapan etika ini menjadi sangat penting karena AI semakin banyak digunakan di berbagai sektor, termasuk sektor publik, yang mengelola data sensitif masyarakat.

#unsoed1963 #merdekamajumendunia (Laili S/***)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved