Telkom University Purwokerto
BEM KEMA Telkom University Purwokerto Lolos Pendanaan Program Dikti Saintek Berdampak
BEM KEMA Telkom University Purwokerto untuk pertama kalinya berhasil lolos pendanaan pemerintah.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - BEM KEMA Telkom University Purwokerto untuk pertama kalinya berhasil lolos pendanaan pemerintah melalui program Dikti Saintek Berdampak yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) tahun 2025.
Program ini menjadi langkah transformasi pendidikan yang berfokus pada kolaborasi antara mahasiswa dengan masyarakat untuk kemajuan ekonomi lewat Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (PM-BEM) di perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia.
Anggitya Yusuf Fikrandi sebagai ketua tim pelaksana menyampaikan bahwa BEM Kema Telkom University melibatkan kolaborasi antara tim internal dengan masyarakat.
“Untuk tim kami sendiri ada 21 orang yang merupakan pengurus BEM KEMA Telkom University Purwokerto, serta masyarakat setempat (terdiri dari kelompok ternak dan karang taruna) yang membantu uji coba dan implementasi” jelas Anggit (10/09/2025).
Dengan fokus pemberdayaan masyarakat, Anggit dan tim melakukan survei lapangan hingga akhirnya memutuskan untuk mengangkat peternakan kambing naik level melalui integrasi teknologi berbasis IOT.
Baca juga: Telkom University Purwokerto Gelar Media Gathering Angkat Tema Jurnalisme di Era AI
Dalam proyek kolaborasi ini, Anggit dan tim mengatakan bahwa keputusan ini dinilai tepat dalam memajukan ekonomi.
“Kambing merupakan salah satu komoditas ternak yang dekat dengan masyarakat desa, mudah dipelihara, dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi."
"Selain itu, hasil ternak kambing seperti daging dan susu punya pasar yang stabil dan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat” terang Anggit (10/09/2025).
Berbeda dengan peternakan kambing pada umumnya yang serba manual, peternakan kambing oleh tim Anggit mengandalkan teknologi sehingga dapat dipantau secara digital.
“Biasanya pemberdayaan ternak hanya sebatas pelatihan pakan atau kandang, sementara kami menghadirkan alat timbangan IoT agar data perkembangan kambing lebih akurat dan bisa dipantau secara digital” papar Anggit.
Hadirnya timbangan digital yang lebih modern ini membuat Anggit yakin bahwa di masa depan sektor peternakan kambing ini dapat membuka banyak lapangan pekerjaan.
“Dengan adanya sistem modern ini, peternakan bisa berkembang lebih profesional."
"Hal ini tidak hanya memberi peluang bagi peternak, tapi juga membuka kesempatan kerja di bidang pengelolaan data, distribusi hasil ternak, hingga pengembangan alat teknologi” ujar Anggit.
Proyek ini mulai digarap pada Juli 2025 lalu dengan langkah awal observasi ke Desa Silado, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Aerator Tenaga Surya Telkom University Purwokerto Tingkatkan Produktivitas Petani Ikan Banyumas
Kemudian, dilanjut diskusi dengan kelompok tani dan menyusun proposal yang akan di submit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.