UIN SAIZU Purwokerto
Dosen FEBI UIN Saizu Angkat Isu Krisis Lingkungan di Forum ICNARA 2025
Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan kembali menjadi sorotan dalam forum akademik internasional International Conference on Islam Nusantara 2025.
Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, PUREOKERTO - Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan kembali menjadi sorotan dalam forum akademik internasional International Conference on Islam Nusantara (ICNARA) 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember di Hotel Santika Premiere Gubeng, Surabaya, pada 27–29 Oktober 2025.
Dalam forum bergengsi tersebut, Dosen FEBI UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Enjen Zaenal Mutaqin bersama Prof. Jamal Abdul Aziz dan Siti Maghfiroh, menjadi pemakalah dengan topik “Environmental Crisis and the Digital Media Era: Rethinking the Role of Islamic Studies.”
Tim dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Saizu ini memaparkan gagasan tentang pentingnya peran ilmu keislaman dalam merespons krisis lingkungan global.
Menurut mereka, tantangan perubahan iklim tidak dapat diselesaikan hanya dengan pendekatan teknokratik, melainkan juga perlu penguatan spiritualitas dan nilai-nilai etika Islam yang menekankan tanggung jawab manusia terhadap alam.
“Islam mengajarkan keseimbangan (mizan) dan tanggung jawab (amanah) manusia sebagai khalifah di bumi. Nilai-nilai ini harus dihidupkan kembali melalui pendekatan pendidikan dan riset Islam yang adaptif terhadap perkembangan zaman, termasuk melalui media digital,” ujar Prof. Jamal Abdul Aziz.
Dalam penelitiannya, para dosen UIN Saizu menekankan pentingnya integrasi antara kajian Al-Qur’an dan isu-isu lingkungan.
Melalui pendekatan tafsir tematik, studi Islam dapat menjadi fondasi moral untuk membangun kesadaran ekologis dan menumbuhkan budaya peduli lingkungan di kalangan generasi muda Muslim.
“Krisis lingkungan bukan sekadar masalah sains, tetapi juga masalah moral dan spiritual. Karena itu, pendidikan Islam perlu menanamkan etika ekologis sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab sosial,” tambah Enjen Zaenal Mutaqin.
Konferensi internasional ICNARA 2025 diikuti oleh para akademisi dari berbagai negara dan universitas ternama, termasuk Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand.
Para pemakalah membahas beragam tema seperti ecotheology, green pesantren, dan peran Islam dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
Keterlibatan aktif dosen UIN Saizu dalam forum internasional ini menjadi bukti komitmen kampus dalam membangun jejaring akademik global serta memperkuat kontribusi riset keislaman yang relevan dengan isu-isu kemanusiaan kontemporer.
“Kami berharap hasil riset ini dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan Islam untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian bumi sekaligus memperkuat keilmuan Islam yang solutif dan berdaya guna,” pungkas Prof. Jamal.
Melalui partisipasi di ICNARA 2025, UIN Saizu Purwokerto menegaskan posisinya sebagai kampus yang berkomitmen pada riset inovatif, kolaborasi internasional, dan pembangunan peradaban Islam yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.(***)
| Perkuat Semangat Intelektual dan Pelestarian Sejarah, HMPS SPI UIN Saizu gelar Pekan Sejarah 2025 |   | 
|---|
| Dosen UIN Saizu Tampil di AICIS 2025, Usung Konsep Parenting Ekoteologis |   | 
|---|
| Rektor UIN Saizu Teken Kerjasama Sinergis terkait Bahasa dan Kebudayaan Nasional |   | 
|---|
| Baznas Jateng Salurkan Beasiswa Tuntas 2025 ke 16 Mahasiswa UIN Saizu Purwokerto |   | 
|---|
| Harmoni Lintas Agama: Rektor UIN Saizu Dukung Usulan Nobel Perdamaian untuk Prof Nasaruddin Umar |   | 
|---|
 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.