Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UNIMMA

UNIMMA Dorong Penguatan Pengasuhan Positif Lewat Pertemuan Komunitas ‘Aisyiyah

Komunitas ‘Aisyiyah Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar pertemuan rutin pada Jumat (21/11)

Penulis: Adi Tri | Editor: galih permadi
IST
Komunitas ‘Aisyiyah Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar pertemuan rutin pada Jumat (21/11) di Kampus 1 UNIMMA. Kegiatan ini menghadirkan Dra. Lilis Madyawati, M.Si., Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai narasumber dengan materi mengatasi tindak kekerasan pada anak. 

TRIBUNJATENG.COM, MAGELANG - Komunitas ‘Aisyiyah Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar pertemuan rutin pada Jumat (21/11) di Kampus 1 UNIMMA. Kegiatan ini menghadirkan Dra. Lilis Madyawati, M.Si., Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai narasumber dengan materi mengatasi tindak kekerasan pada anak.

Dalam pemaparannya, Lilis menekankan bahwa kekerasan pada anak masih menjadi isu yang perlu mendapatkan perhatian serius. “Berdasarkan data 2024, kasus kekerasan anak di Jawa Tengah menunjukkan tren yang relatif tetap. Artinya, kekerasan pada anak masih terjadi dan memerlukan upaya pencegahan yang melibatkan semua pihak, khususnya orang tua dan guru,” ujarnya.

Ia menjelaskan sejumlah faktor pendorong terjadinya kekerasan pada anak, mulai dari tingkat stres orang tua akibat masalah ekonomi, tuntutan pembelajaran yang menekan anak, hingga kemampuan pengasuhan yang belum optimal. “Seringkali orang tua fokus pada pemenuhan kebutuhan ekonomi sehingga pendampingan emosional terhadap anak menjadi terabaikan,” tambahnya.

Lilis juga menjelaskan dampak yang dapat ditimbulkan akibat kekerasan, baik secara fisik maupun psikologis, seperti menurunnya kepercayaan diri, trauma, hingga kecenderungan menarik diri dari lingkungan. Karena itu, ia menegaskan pentingnya pola pengasuhan yang tepat. “Orang tua perlu menghindari gaya pengasuhan yang memerintah, menyalahkan, membandingkan, atau memberi label negatif. Hal-hal sederhana seperti kritik tajam atau ancaman dapat meninggalkan luka mendalam pada anak,” jelasnya.

Sebagai solusi, Lilis mengajak peserta untuk membangun relasi hangat dengan anak melalui konsep CINTA yaitu C – Cermati peran ayah dan ibu, I – Ingat selalu hak anak, N – Niatkan memberikan yang terbaik, T – Temukan potensi anak dan A – Anak dan orang tua bersahabat. “Ketika hubungan orang tua dan anak dibangun dengan cinta, komunikasi menjadi lebih terbuka, maka potensi kekerasan dapat dicegah sejak dini,” tuturnya

Adapun pertemuan rutin Komunitas ‘Aisyiyah UNIMMA ini diharapkan dapat menjadi ruang edukasi dan refleksi bagi para anggota untuk terus memperkuat peran keluarga dan sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan suportif bagi tumbuh kembang anak.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved