Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Artis

Sarwendah Tanggapi Hura-hara Soal Nafkah Rp 200 Juta per Bulan dari Ruben Onsu: Sistemnya Reimburse

Sarwendah klarifikasi isu nafkah Rp200 juta dari Ruben Onsu dan menegaskan sistemnya adalah reimburse sesuai kesepakatan bersama.

Editor: Awaliyah P
Kolase Tribunnews
KLARIFIKASI NAFKAH - Sarwendah melalui kuasa hukumnya menjelaskan bahwa nafkah Rp200 juta bersifat reimburse, bukan tuntutan sepihak. Klarifikasi ini disampaikan untuk meluruskan narasi yang berkembang di publik. 

Sarwendah Tanggapi Hura-hara Soal Nafkah Rp 200 Juta per Bulan dari Ruben Onsu: Sistemnya Reimburse

TRIBUNJATENG.COM - Polemik mengenai nafkah bulanan yang disebut mencapai Rp200 juta dari Ruben Onsu kepada mantan istrinya, Sarwendah Tan, kembali memanas.

Menyusul ramainya pembahasan angka fantastis tersebut, pihak Sarwendah akhirnya buka suara dan meluruskan bagaimana sebenarnya mekanisme pemberian nafkah itu berjalan.

Kuasa hukum Sarwendah, Chris Sam Siwu, menegaskan bahwa angka Rp200 juta bukanlah permintaan sepihak dari kliennya.

Baca juga: Duduk Perkara Sarwendah dan Ruben Onsu Ribut, Sarwendah: Apa Kurang Diam Saya Selama Ini?

Baca juga: Ruben Masih Beri Nafkah Rp200 Juta per Bulan untuk Sarwendah, Kecewa Soal Debt Collector

Respons Suporter Usai 100 Persen Saham Yoyok Sukawi di PSIS Semarang Dilepas ke Nia Maurisal

Fenomena LGBT Marak di Banyumas, yang Terdata 2.000 Termasuk Pelajar

Menurut Chris, nominal itu muncul karena adanya kesepakatan bersama pascaperceraian, di mana Ruben menyatakan kesediaannya untuk menanggung seluruh kebutuhan anak-anak mereka.

"Kesepakatannya bukan soal angka. Kesepakatannya soal kepentingan anak. Wenda sudah WA dan bilang, 'Ini mau kita bagi dua?' Tapi RSO menjawab, 'Tidak usah, saya yang tanggung semua,'" ujar Chris dikutip Tribunjateng.com dari Grid Id, Rabu (19/11/2025).

Ia menegaskan bahwa Sarwendah tidak pernah menuntut besaran nafkah tertentu, melainkan hanya menjalankan komitmen yang sejak awal disepakati bersama.

Chris juga mengungkap bahwa mekanisme pemenuhan kebutuhan anak-anak tidak dilakukan dengan sistem transfer bulanan langsung.

Justru Sarwendah yang menalangi semua kebutuhan terlebih dahulu sebelum mengajukan permintaan penggantian kepada Ruben.

"Sistemnya reimburse. Jadi Sarwendah bayar dulu semua kebutuhan anak, baru kemudian ditagihkan."

"Ini bukan soal Wenda tidak punya uang. Dia selalu bayar dulu, tetapi karena sistemnya reimburse, penggantian dilakukan setelahnya," jelas Chris.

Sistem tersebut, lanjutnya, dipilih agar seluruh pengeluaran dapat tercatat dengan detail dan kebutuhan anak tetap terpenuhi tepat waktu.

Pihak Sarwendah menyayangkan narasi yang berkembang seolah-olah ia menuntut nafkah dalam jumlah besar untuk kepentingannya pribadi.

Menurut Chris, hal itu sangat merugikan kliennya karena mengaburkan fakta bahwa skema nafkah tersebut lahir dari komitmen Ruben sendiri.

Sementara itu, pihak Ruben melalui kuasa hukumnya, Minola Sebayang, sebelumnya juga telah memberikan klarifikasi.

Minola menegaskan bahwa Ruben tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai ayah dengan memberikan tunjangan besar setiap bulan, bahkan setelah resmi bercerai.

Pernyataan itu sekaligus membantah tudingan bahwa Ruben mengalami kesulitan ekonomi atau mengabaikan kebutuhan anak-anak.

"Kalau ingin memojokkan klien kami dengan narasi bahwa dia tidak mampu secara ekonomi, itu jelas tidak bijak," ujar Minola beberapa waktu yang lalu.

Ia bahkan menunjukkan bukti percakapan dan transfer bulanan yang dilakukan Ruben kepada Sarwendah.

Pada September 2024, misalnya, Ruben tercatat mentransfer total Rp242.629.000.

Selain itu, Minola merinci beberapa biaya bulanan yang masuk dalam pengeluaran Ruben, antara lain:

1. bensin dan tol sebesar Rp68 juta

2. sarang burung Rp9,3 juta

3. biaya kebersihan dan plastik sampah Rp5,2 juta

4. biaya listrik Rp12,9 juta yang tetap dibayar meski Ruben sudah tidak tinggal di rumah tersebut.

Ruben Onsu Vs Sarwendah

Ketegangan antara Ruben dan Sarwendah memanas setelah Ruben mengomentari unggahan fanbase Sarwendah yang menampilkan putri kedua mereka, Thania.

Ruben menyatakan keberatan karena merasa hal tersebut tidak layak dipublikasikan.

Komentar itu kemudian dibalas Sarwendah yang mengingatkan bahwa Thania juga merupakan putrinya, sehingga persoalan itu tidak seharusnya dilempar ke ruang publik.

Situasi semakin rumit ketika pihak Sarwendah mengadakan konferensi pers pada Jumat (14/11/2025) dan menyampaikan bahwa debt collector mendatangi kediamannya untuk menagih cicilan mobil atas nama Ruben.

Ia mengaku terganggu dengan kedatangan penagih utang tersebut.

Masalah lain yang membuat Ruben keberatan adalah kegiatan live TikTok yang melibatkan anak-anaknya di malam hari. Menurut Minola, Ruben tidak nyaman melihat anaknya tampil dalam siaran langsung yang dilakukan di waktu istirahat.

"Karena undang-undang itu juga melarang anak kecil itu dieksploitasi ya, dalam suatu pekerjaan apapun bentuknya," jelas Minola.

Ia menilai malam hari seharusnya digunakan anak untuk belajar atau beristirahat, bukan tampil di siaran langsung.

Ruben, lanjut Minola, merasa memiliki hak yang sama sebagai orang tua untuk memberikan persetujuan terkait aktivitas anak.

"Even ada izin dari orang tuanya, ya harus kedua belah pihak. Bukan hanya ibunya," tegasnya.

Minola bahkan mempertanyakan apakah munculnya isu debt collector sengaja diarahkan untuk mengalihkan sorotan dari protes Ruben terkait live TikTok anak-anak mereka. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved