Berita Semarang
Tampil Beda, Orkestra dan Tari Bakal Warnai Pertempuran 5 Hari di Semarang
Menjelang pelaksanaan puncak peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang pada 14 Oktober 2025
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: galih permadi
Peringatan Pertempuran Lima Hari Usung Konsep Kolaboratif
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –Menjelang pelaksanaan puncak peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang pada 14 Oktober 2025, Pemerintah Kota Semarang bersama ribuan peserta menggelar gladi bersih di kawasan Tugu Muda.
Gladi akan dilaksanakan pada Senin (13/10/2025) mulai pukul 18.30 WIB, berpusat di area seputar Tugu Muda dan halaman Museum Mandala Bhakti.
Kegiatan ini bertujuan memastikan kesiapan seluruh unsur yang terlibat, baik dalam upacara maupun pertunjukan teatrikal.
Baca juga: Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Semarang Tembus 35 Derajat, Ternyata Karena Posisi Semu Matahari
Peserta yang hadir dalam gladi adalah perwakilan peserta upacara dari masing-masing instansi sebanyak empat orang, kelompok korsik, seluruh pejabat upacara kecuali inspektur upacara (Irup), ajudan Irup, serta tim peraga Pentas Perjuangan Lima Hari Semarang (PPLHS).
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Semarang, Puspita Rini menyatakan, peringatan tahun ini akan menghadirkan konsep yang lebih semarak dengan kolaborasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan dukungan dari komunitas seni lokal.
Secara umum, susunan kegiatan utama masih serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni dimulai dengan upacara peringatan yang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat.
Namun tahun ini, ada penguatan di sisi dukungan kegiatan dari OPD lain di luar Dinas Sosial. Beberapa dinas turut berkontribusi dalam pelaksanaan acara, termasuk Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) yang akan menyelenggarakan seminar di Lawang Sewu pada 13–14 Oktober, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang akan mengadakan pameran foto sejarah di lokasi yang sama.
Di sisi ekonomi kreatif, Dinas Koperasi juga akan menggelar pameran UMKM di Gedung Pandanaran pada tanggal 14 Oktober.
"Jadi ini suatu kegiatan yang mungkin banyak pendukungnya, dari beberapa OPD," kata Puspita.
Acara puncak akan digelar pada malam hari, yakni pada 14 Oktober mulai pukul 18.00 hingga 21.00 WIB, dengan pementasan Pentas Perjuangan Lima Hari Semarang (PPLHS) di kawasan Tugu Muda, yang menjadi lokasi bersejarah utama dari peristiwa tersebut.
Tahun ini, pertunjukan teatrikal akan dikemas lebih megah dengan tambahan unsur orkestra dan penari pendukung.
Dinas Sosial bekerja sama dengan event organizer (EO) untuk menyusun pertunjukan ini, dengan tetap melibatkan Teater Pitulas sebagai pengisi utama.
"Kalau tahun lalu hanya menampilkan teatrikal, tahun ini ditambah dengan orkestra dan penari. Masyarakat bisa menikmati sekaligus mengenang perjuangan Pahlawan Semarang," terangnya.
Puspita menyebutkan, total orang yang akan terlibat langsung dalam peringatan ini mencapai 1.927 orang. Rinciannya adalah 980 peserta upacara yang berasal dari unsur militer, Polri, organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna dan Pramuka, serta siswa dari berbagai SMA/SMK negeri dan swasta di Kota Semarang.
Sementara 647 orang lainnya merupakan petugas pendukung, relawan sosial seperti PSM dan Tagana, serta kader Posyandu dan Puskesmas. Siswa dari sekolah seperti SMA Negeri 3, SMA Negeri 5, SMK Negeri 7, dan SMK swasta seperti Bina Nusantara juga turut serta.
Meski jumlah peserta sangat banyak, pihak panitia membatasi jumlah pemain teatrikal hingga 150 orang karena keterbatasan tempat.
“Kalau dibuka luas, bisa saja lebih dari 200 pemain. Tapi karena keterbatasan, kami batasi 150 orang pemain,” jelasnya.
Upacara inti akan dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah sesuai protokol yang berlaku. Namun jika Gubernur berhalangan hadir, maka Walikota Semarang akan menggantikan peran sebagai inspektur upacara.
Puspita menegaskan bahwa fokus Dinas Sosial bukan pada jumlah penonton atau promosi wisata semata, tetapi pada misi menanamkan semangat nasionalisme dan jiwa kepahlawanan kepada generasi muda.
"Target kami adalah menanamkan jiwa kepahlawanan kepada generasi muda, terutama kepada peserta-peserta," imbuhnya. (Adv/idy)
Lawan Pemberhentian Mendadak, Direksi PDAM Tirta Moedal Semarang Masih Ingin "Berkuasa" Hingga 2029 |
![]() |
---|
Sosok Inggrid Karisma Berkostum Putri Ular Jadi Pembeda Saat Palagan Night Carnival Ambarawa Jateng |
![]() |
---|
3 Direksi BUMD Kota Semarang Dicopot, Ini Alasan Agustina Wilujeng |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Tambah Tenaga Ahli Tiap OPD: Ini Bukan Pemborosan |
![]() |
---|
Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Semarang Tembus 35 Derajat, Ternyata Karena Posisi Semu Matahari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.